Dua: Masa Sekarang

28 5 0
                                    

Yang Kehilangan

"Kalau begitu jangan lupa ya, jam 4 sore, DAN.DAN. YANG. CAN.TIK!" Lalu Jason pergi meninggalkan Lily yang masih sangat penasaran tentang kemana Jason akan membawanya pergi.

Namun saat sibuk-sibuknya berpikir keras, perhatian Lily langsung saja teralihkan karena sejumlah cewek yang mirip dengan para rombongan warga kampung yang sebentar lagi mau menghakimi warga yang tak berdosa lainnya, seperti Lily.

"Hey Li, wanna join?" Ucapnya dengan sombong

(Previous Chapter) *hanya untuk merefresh ingatan kalian.

――――――――――――――――――――――――――――――――――――――――――――――――――――――――

Lily kembali dari lamunan panjangnya saat menyadari hpnya bergetar. Ketika melihat layar ponselnya, dia menemukan nama Anastasya tertulis pada layar hpnya. Awalnya dia sedikit ragu untuk menjawabnya karena dia tau dia bakalan kena semprot oleh Anastasya karena tadi sempat mereject beberapa panggilan darinya.

Namun dia memutuskan untuk mengangkatnya karena lebih baik dia kena semprot sekarang daripada harus mendapati Anastasya datang mengacak-ngacak di kantornya besok, "Oh my, Li!" Teriak seseorang diseberang sana, tepat saat Li mengangkat telponnya itu, "Lo yah, sombong banget sama gue seharian ini, gue juga sibuk Li, tapi gue masih sempet kok angkat telpon tau nggak?"

"Sorry,Nas, tapi lo tau sendirikan gue bakalan ada project baru, narik investor dimana-mana, dan semuanya, sendiri lagi, lo tau banget gue nggak suka kalau semua nggak sesuai rencana gue." Jelas Lily

"Ya udah cari pendamping aja sono, biar nggak sendiri lagi," Goda Anstasya ke Lily membuat Lily tertawa di buatnya, "Lagian Li, lo itu bosnya tau nggak, ngapain lo bayar mahal-mahal karyawan lo kalau nggak lo kasih kerjaan coba. Di tambah lagi nih ya, gue kan juga bisa ngebantuin lo, karena untuk sementara gue sedang adem adem aja, malah jatuhnya, almost boring tau nggak?"

"Hmm, lo emangnya nggak ngurusin Vik..." Belum selesai Lily berbicara dirinya langsung saja dipotong oleh Anastasya.

"Jangan lo sebut nama jahanam itu, Li!" Seru Anastasya.

"Nih ada drama apa lagi coba?" Tanya Lily terkekeh.

"Ugh,lo tau la, malas gue deh sekarang bahas dia lagi." Jawab Anastasya

"Eh Li, kan tadi kita nggak jadi ketemuan makan siang," Ujar Anastasya, "jadi besok sebagai gantinya, gue yang bakalan nentuin tempatnya, dan lo kudu datang! Percuma aja lo bos, tapi nggak bisa leha-leha dikit. No Excuses ya, Miss."

"Gue usahain deh, Nas." Jawab Lily terkekeh.

"Jangan hanya di usahain, Perjuangin, Li!" Seru Anastasya sambil terkekeh, "Yaodah, gue cabut dulu mau tidur, lo juga tidur sana gih, jangan begadang entar drop lagi, kan nggak ada yang bakalan tadahin kalau sampai lo drop, secara lo ini kosong, nggak ada yang mendampingi."

Lily tertawa dibuatnya, "Apaan sih? Lo ngomong seakan-akan lo Taken yang sukses aja. Taken kena gantung juga." Hardik Lily membuat yang diseberang sana mendengus kasar, "Oke deh gue juga cabut mau tidur deh, bye~"

"Bye, Miss Lily Anderson," Jawab Anastasya dan Akhirnya sambungan terputus.

***

Lily memasuki café itu saat melihat Anastasya melambaikan tangannya dari kaca café tersebut. Namun sepertinya Anastasya tak hanya seoarang diri karena Lily melihat ada orang lain duduk tepat disebelah Anastasya. Dia seorang lelaki yang terlihat seumuran dengan Anastasya dan juga begitu familiar

"Finn?" Tanya Lily saat mengingat nama lelaki ini, "Ngapain disini?"

"Eng, tadi lagi ngopi dan nggak sengaja ngeliat Anastasya, jadinya gue join dia deh." Ujar lelaki bernama Finn itu.

"Ya nih Li, kebetulan banget ya, 'kan?" Ucap Anastasya, "Eh, ngomong-ngomong nih kopi pesanan lo."

Lily akhirnya duduk dan menaruh tasnya di sebelahnya, "Semalam janjinya sih makan siang, eh, malah ngopi doang," Ketus Lily saat melihat Anastasya.

"Ya maap, bos gue nggak tau kesambet apa langsung aja ngasih gue pekerjaan yang numpuk di meja kerja gue," Cengir Anastasya, "Lagipula ini sudah terlalu sore untuk Lunch, Li."

Lily dan Anastasya sedang asik melempar omelan dan kadang terlihat konyol dan kadang lagi cerita yang lainnya, sementara Finn lebih memilih memperhatikan, ya, memperhatikan Lily, karena itu membuatnya kembali ke masa-masa itu.

Masa ketika dirinya masih bersahabat baik dengan Sheila.

***

Saya tau ini pendek tenang-tenang, part selanjutnya nyusul nih saya langsung post 2 part sekaligus. hehe. enjoy the story. vote and comment i

Long Time AgoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang