Kehangatan Sebelum Badai
"Sheila!!!" Teriak seseorang tepat dibelakang telinga sang pemilik nama. Membuat posisinya yang semula duduk dengan membungkuk-bungkuk malas, spontan menjadi tegap.
"Finn!" Omel Sheila "gendang telinga gue masih berfungsi dengan baik, tau tidak?"
"Ya elah judes amat," Ucap cowok itu dengan memasang muka bete, "Salah sendiri, masih pagi aja udah lemes-lemesan."
"Suka-suka gue dong!" Ucap Sheila tak kalah bete dengan Cowok bertubuh tinggi, putih, dan berambut coklat ini, well, teman dekat Sheila, namun tentu saja Sheila tak akan membiarkannya duduk disampingnya, sungguh mengganggu. Namanya Finn, Finn Alexius Gilbert.
"Iya deh gue salah," Ucapnya narik bangku dekatnya dan duduk dekat Sheila, "jadi gimana?" tanya nya seraya menopang dagunya di tangan.
"Gimana apanya?" tanya Sheila dengan heran.
"Itu loh Makalah yang disuruh pak Julius, makalah yang disuruh karena lo kedapatan hampir ngebolos," Ucapnya.
Sheila spontan memelototkan matanya karena baru ingat oleh tugas sialan itu, "Oh iya. Ya ampun, gue lupa! emangnya bentar pak Julius ngajar dikelas?" Tanyanya panik
"Nggak sih," Jawab Finn, yang langsung membuat Sheila menghembuskan nafasnya dengan lega, seraya memperbaiki posisinya yang tadinya siap melompat sejauh mungkin, "Bentar gue tinggal ngehindarin dia aja," Ucap Sheila menjadi lebih tenang.
"Lagian lo sih, pake acara bolos segala lagi," Omel Finn kepada Sheila.
"Ishhh... gue punya alasan tau, nggak?" Jawab Sheila dengan dongkol
"Emangnya apa alasannya? Karena Lo bosan? Nggak suka sama pelajarannya? Atau nggak sama gurunya, atau karena lo males ngerjain tugasnya," Tanya Finn nyolot, "Dimana-mana anak ngebolos juga gitu kali La."
"Ughh, pokoknya, ada urusan penting yang nggak perlu lo tau." Jawab Sheila sinis.
"Hey, hey, sejak kapan urusan lo bukan urusan gua?" Tanyanya mulai tak terima.
"Alay banget lo, emang lo siapa, pengen tau semua urusan gue? Omelan lo itu ngalahin Mrs. Susan tau, tidak?" Omel Sheila.
"Dari seluruh guru di sekolah ini, kenapa harus Mrs. Susan sih, La?" Ucapnya dengan memasang wajah bolot, menurut Sheila, Finn sebenarnya terlihat sangat manis saat sedang memasang wajah seperti itu, namun tetap saja Sheila menganggap wajahnya tetap terlihat nyolot tingkat dewa, mukanya minta ditabok, sumpah, apalagi kalau dia mulai bawel dan cerewet yang udah mirip seperti ibu-ibu dipasar yang tawarannya nggak di terima dengan penjualnya.
Namun hal tak di sangka-sangka terjadi, Finn tiba-tiba berteriak saat melihat kearah pintu, "Eh itu pak Julius!" Lanjutnya saat melihat pak Julius
Dengan cepat Sheila melompat kearah jendela yang ada di sampingnya, beruntung bangkunya tepat disebelahnya, dan untungnya lagi ini gedung lantai satu jadi Sheila tidak harus berpikir banyak kali untuk melompat meninggalkan Finn yang panik melihat gerakan reflex Sheila.
"Eh buset!!!" Teriakan Finn masih terdengar saat Sheila sudah mendaratkan kakinya dengan mulus di tanah.
Tempatnya memang sungguh strategis buat lari dari pak guru seperti pak Julius itu. Guru Bp sekaligus guru fisika, yang kerjanya keliling-keliling sekolah dan hobi ngehukum anak-anak dengan hukuman memalukan.
***
Sheila yang kegirangan karena nggak sempat kedapatan oleh pak Julius sampai jam istirahat pertama harus kembali merasa kesal. Pak Julius memang tak menangkapnya hanya saja dia harus terpakasa berpas-pasan dengan manusia penuh dengan ke-norakkan, ke-munafikan, ke-banyakan gaya dan Ke-sirikkan di perjalanannya menuju kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Time Ago
Teen Fiction-Lily- semua yang berhubungan tentangnya sangat bahagia, PADA AWALNYA. Sebelum ego dan kedengkian merombak habis-habisan genre hidupnya dari romansa manis menjadi percintaan yang tragis. Sementara hidupnya mulai di hancurkan oleh pacarnya sendiri (J...