"Oke gue pergi. Tapi gue bakalan balik untuk ngancurin hubungan adiklo dengan Davian!"
Ucapan Rovi membuat Felisa mengangkat wajahnya.
-DAVIAN-
Setelah Rovi meninggalkan rumah Felisa, Felisa mengajak Fero untuk duduk di ruang TV.
"Udah dong dek, kan ada Davian yang jagain lo." Ucap Fero. Felisa mengangguk, tak lama setelah itu Oliv dan Gisa datang karena Felisa sangat membutuhkan mereka. Tak sangka disana ada Davian, Yovi dan Rifan. Padahal Fero hanya menghubungi Gisa dan Oliv.
"Fel? Lo gapapa?" Tanya Gisa lalu duduk di samping Felisa.
"Gue gapapa" jawab Felisa tersenyum. Davian mendekat ke arah samping Felisa lainnya.
"Kamu ada urusan apa dengan Rovi?" Tanya Davian dengan nada tak suka.
"Eh biasa aja dong! Adik gue nih" ucap Fero tak suka.
"Bang! Rovi-- mantan aku" ucapan Felisa membuat Davian mengacak rambut frustasi.
"Kenapa harus Rovi!"
"Ka-- kamu kenal sama Rovi?" Tanya Felisa polos.
"Rovian Aldaro Pangestu" ucapan Davian membuat Felisa dan yang lain kaget. Mengapa mereka bisa lupa dengan nama panjang Davian dan Rovi.
"Davian Aldaro Pangestu dan Rovian Aldaro Pangestu. Kenapa gue ga tau lo punya kakak?" Tanya Rifan dengan polos.
"2 tahun yang lalu Rovi pindah sekolah ke Aussie sama Nyokap. Dan gue disini sama bokap. Gue baru pindah kesini waktu lulus SMP kemarin. Pantes kalian gak kenal sama sekali sama gue. Gue tau alasan Rovi pindah karena dia gak mau disalahin karena ulahnya meninggalkan cewek sendirian di taman. Sampe cewek itu hampir kehilangan nyawa dan masa depannya. Dan gue gak tau kalo cewek itu Felisa." Jelas Davian panjang lebar.
"Dan kenapa Rovi gak pernah cerita tentang lo? Ataupun lo cerita tentang Rovi?" Tanya Fero penasaran.
"Rovi gak pernah anggep gue adik dan begitu sebaliknya. Gue anggap dia Rival" ucap Davian.
"Kenapa?" Sekarang giliran Felisa yang Kepo.
"Kan gue rebutin lo sama Rovi, Fel" ucapan Davian membuat mereka semua bernafas jengah.
"Lagi serius seriusnya elah" kesal Rifan.
"Lagian tegang amat. Yang penting sekarang tugas gue jagain Felisa dari Rovi" ucap Davian. Mereka semua mengangguk paham.
"Eh? Kalian gak laper?" Tanya Fero, Kakak yang pengentian. Mereka semua mengangguk.
"DO aja ya? Males keluar rumah. Nanti ganteng paripurna gue ilang" ucap Fero, Felisa pun memutar bolamatanya malas.
"Gue aja yang pesen oke? Nanti Kak Fero yang bayar." Ucap Gisa, Fero mendelik.
"Lah patungan dong" protes Fero.
"Ye kan kak Fero tadi yang nawarin" ucap Oliv
"Oliv yang cantik kak Fero kan lagi ngirit"