2

615 51 5
                                    

"Godx"

Tee mematung, namun sedetik kemudian dia tersadar dan langsung beranjak untuk menyetop sebuah taksi. Tiba-tiba ponsel Tee bergetar.

Drtt

Drttt

Tee meraih ponsel itu dari saku celananya.

KLIK

"Mae?"

"Iya, sayang. Tae bilang kau sudah siuman. Kau tidak apa-apa sayang?"

"Aku baik-baik saja"

"Baiklah. Kami akan ke rumahmu"

"Baiklah ma"

KLIK

Sambungan telepon terputus, Tee pun kembali mengarahkan pandangannya ke tempat mobil putih itu. Namun sayangnya mobil itu sudah menghilang entah kemana.Dengan sedikit kecewa, Tee pun pulang ke rumahnya. Setidaknya keluarganya akan datang dan itu membuat hati Tee lebih tenang.

Skip Time

Beberapa menit lalu, keluarga Tee tiba dirumahnya. Banyak sekali bahan makanan yang dibawa Tee Mae untuk dimasak. Rencananya mereka akan mengadakan sebuah pesta kecil untuk Tee.

Saat ini Tee dan mae sedang berada di dapur sedangkan pho dan Tae? Entahlah.

"Tee, apa benar kau lupa dengan Tae?"

"Aku benar-benar tidak mengingatnya, ma"

"Aneh sekali. Kenapa kau bisa mengingat kami tapi lupa pada Tae?"

"Bahkan aku merasa aneh semenjak tadi. Aku merasa tidak ada yang salah denganku. Apa benar aku amnesia? Aku benar-benar tidak yakin. Saat bangun tadi pagi, aku sama sekali tidak merasa sakit dibagian kepalaku. Rasanya seperti tidak terjadi apa-apa denganku"

"Mae juga tidak begitu mengerti. Kau seketika pingsan saat terjatuh. Semua orang panik dan langsung membawamu ke rumah sakit. Tidak ada memar atau luka yang serius tapi dokter memvonismu mengalami amnesia sementara saat tersadar nanti"

"Tidak ada luka?"

"Ya. Kau bahkan diperbolehkan untuk pulang. Kau hanya pingsan, setelah itu sadar beberapa saat dan kemudian tertidur karena pengaruh obat"

Apa yang ma nya katakan membuat Tee semakin bingung. Biasanya para penderita amnesia akan mengalami nyeri di kepalanya. Tapi ini tidak terjadi padanya. Bahkan dia benar-benar yakin bahwa kemarin dia dan Godx baru saja merayakan anniversary mereka.

Skip Time

Tee dan Mae sibuk menata meja makan dengan hidangan yang baru saja selesai mereka buat. Tiba-tiba terdengar pintu utama terbuka diikuti dengan munculnya Tae dan pho.

"Kalian sudah pulang?"

"Baru saja"

"Memang pa dari mana?"

"Jalan -jalan keliling komplek bersama Tae, pa mu ini butuh jalan sehat Tee"

"Oh...."

"Kalian mandilah dulu sambil menunggu keluarga Tae datang"

Skip Time

Suasana mendadak begitu canggung bagiku. Bagaimana tidak? kini selain keluargaku dan Tae yang berada di meja makan ini, ada juga dua orang paruh baya yang mengaku sebagai mertuaku. Mereka selalu tersenyum ke arahku dan membuatku menjadi tidak begitu nyaman karena selalu ditatap.

"Mae senang kalau ternyata menantu Mae yang cantik ini baik-baik saja. Mae lega saat mendengar kabar bahwa kau sudah sadar dan soal amnesiamu....ma yakin cepat atau lambat kau akan mengingatnya"

Butterfly Effect (Reuplod)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang