9

76 10 1
                                    

Setelah sampai di salah satu mall, Rayhan pun langsung menuju tempat parkir dan tentunya memarkirkan motornya.

SKIP--

Fani dan Rayhan selesai membeli bahan-bahan yang di perlukan untuk tugas kelompoknya. Rayhan dan Fani pun bergegas pulang karena jam sudah menunjukkan pukul 17.30.

"Han.." ucap Fani kepada Rayhan

"Hhm" jawab Rayhan

"Itu mendung banget" Fani menunjuk awan yang mendung itu dengan wajah gelisah

"Enggak itu terang banget kok" goda Rayhan

Saat setengah perjalanan

Tiba-tiba hujan turun sangat deras, dan langsung saja Rayhan meminggirkan motornya dan berteduh di depan toko yang kebetulan sedang tutup itu.

Fani mengusap-usap lengannya yang menandakan ia sedang kedinginan.

Rayhan yang mengetahui bahwa Fani sedang kedinginan pun langsung membuka jaket miliknya dan memberikan kepada Fani.

"Pakai.." ucap Rayhan sambil memakaikan jaketnya kepada pundak Fani

"Tapi entar Lo kedi--"

"Gue cowok, dan lo cewek. Gue gak bakalan kenapa napa kok.."
"Eh bentar, lo khawatir ya?" Lanjutnya, sambil mengangkat kedua alisnya dan menggoda Fani

"Ihh enggak kok" Fani menjulurkan lidahnya dan membuang muka ke sembarang arah karena tak mau Rayhan mengetahuinya bahwa dia sedang blushing.

Tiba-tiba ada suara petir yang sangat keras. Fani takut kepada petir dan langsung tak sengaja memeluk tubuh Rayhan erat. Rayhan yang kaget dan hampir jatuh kebelakang karena tak siap mendapat pelukan itu.

'gak tau kenapa gue nyaman banget' ucap Rayhan Dalam hati
'gue jadi Ingat Mama dan....ah enggak'

"Kamu kenapa?" Tanya Rayhan sambil mengusap puncak kepala Fani

DEG

'gue gak salah denger (kamu)?'
'dia pasti gak sadar'

Pada saat Fani ingin melepas pelukannya , tiba-tiba suara petir datang lagi dan sangat keras.

Lalu Fani memeluk tubuh Rayhan lagi, sangat erat.

"Aku takut sama petir.." ucap Fani yang tampak bergetar dan hampir menangis

"Udah udah, ada aku di sini kan.." Rayhan mengusap puncak kepala Fani lagi untuk menenangkannya.

Tiba-tiba hp Fani bergetar, dan langsung saja Fani melepas pelukannya dari Rayhan

Kak Ronal is calling....

"Hallo?"

"Hallo, dek? Kamu dimana? Ini hujan Deras kok belum pulang, ini udah malam, Mama sama papa khawatir."

"Bang aku lagi neduh sama Rayhan, entar kalo hujannya udah reda bakal langsung balik kok, oiya bilang ke Mama sama papa aku gak papa'

"Ok hati hati ya, awas ada petir" goda Ronal yang tau bahwa adiknya sangat takut dengan petir

"Apaan sih bang, yaudah byee"

Fani langsung memutuskan sambungan nya.

'Abang nelfon nelfon saat gak tepat banget, kalo gue kesamber petir gimana' Fani mengembungkan pipinya

Rayhan tertawa melihat ekspresi itu

Lalu Fani menatap Rayhan dengan sedikit mendongakkan kepalanya, karena Rayhan lebih Tinggi darinya.

Rayhan pun menatap Fani juga, dan menaikkan satu alisnya yang berarti 'ada apa?'

"Maaf tadi gue reflek , abisnya gue takut sama petir"

"Gak papa lagi" Rayhan mengusap puncak kepala Fani gemas

Lagi lagi Fani blushing

"By the way, thank you very much" ucap Fani sambil tersenyum

'manis, sangat manis sekali' ucap Rayhan Dalam hati

'jantung gue seperti abis lari aja, Mama..... Ternyata Rayhan ganteng banget'

"Untuk apa?" Ucap Rayhan sambil menutup hidung Fani dengan kedua jarinya

"Kharena lo tadhi nenanin due pas adha petirl"

"Kamu ngomong apa si?" Ucap Rayhan sambil tertawa dan melepas hidung Fani

"Mangkanya jangan nutup hidung
ak--"

DEG

'astaga gue manggil aku kamu, elahh keceplosan' gerutu Rayhan Dalam hati

'yaampun gue keceplosan manggil aku kamu' gerutu Fani dalam hati

Lalu mereka berdua cepat membuang muka masing-masing karena tak ingin dilihat bahwa ia sedang blushing.

1

2

3

4

5

"Hhm, Fa,han" ucap mereka bersamaan

"Lo duluan deh"ucap Fani

"Enggak, lo aja"

"Lo aja"

"Lo aja Han"

"Gue cowok harus ngalah"

"Tapi gue mau lo aja"

"Saya mau kamu duluan yang bicara Fani Myesha Putri Utama"

DEG

"Ok Ok, ka--"
"Eh gue mau bilang makasih" lanjutnya

'kerjain ah, lucu'

"Mau bilang kamu?..."
"Gak papa bilang aja, santai aja lah"

"Apaan sih..."

"Hm, sekarang Lo yang bicara"

"Hhhmmm"

"Ada apa sih Han, hm hm gak jelas"

"Hhmm gak mau pulang Fan?"

Fani tak sadar bahwa hujannya kini sudah berhenti. Bahkan Rayhan pun sebenarnya baru sadar juga

----
Saat berada di jalan, Fani Melihat Rayhan sesekali menggetarkan bahunya

'dia kedinginan'
'salah gue sih, pake acara mau di pinjemin jaketnya lagi, ah bego'

"Han Lo gak papa kan?" Tanya Fani khawatir

"Gue gak papa kok"

Fani yang khawatir langsung mengusap punggung Rayhan.........

Cinta atau Kagum?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang