Kali ini, aku akan menceritakan pertemuanku dengan keluarga dari Ayano.
Sebelumnya, aku akan mengatakan dulu ya...
Orangtua Ayano jauh lebih normal dari mamaku. Tapi, aku bisa melihat bagaimana Ayano bisa menjadi Ayano yang sekarang.
Oh ya, ini kejadiannya sebelum Ayano melamar aku yaa.
---
Pertama kalinya Ayano mengajakku untuk bertemu dengan orangtuanya, yang kulakukan pertama kali adalah panik.
Bagaimana tidak?
Namanya juga bertemu orang tua pasangan kita untuk pertama kalinya...
Dan ini juga pengalaman pertamaku untuk dipertemukan dengan orangtua pacar sebelumnya.
Mantan-mantanku.... yahh.... bisa dikatakan aku tidak sempat bertemu dengan keluarga mereka dengan seharusnya...
---
Kisah ini dimulai dari suatu pagi yang ditandai dengan langit yang gerimis...
Dan aku sedang bermalas-malasan di sofa setelah memakan sarapan buatan Ayano.
"Lis.. hari ini nggak ada kiriman banyak kan?" tanya Ayano sambil mencuci piring-piring bekas sarapan kami.
"Hmm... nggak ada sih, ko... semuanya udah di packing lengkap kemarin" jawabku.
"Kalau gitu, hari ini ketemu keluarga koko yuk.."
"Hah?! Aduh!!"
Karena terkejut, tanpa sengaja aku menumpahkan kopiku di meja.
"Kenapa?" tanya Ayano sambil membawa kain lap.
"Ke.. kenapa tiba-tiba begitu?" tanyaku dengan panik.
Ayano menatapku heran, sedetik kemudian bibirnya tertarik membentuk senyuman, dan selanjutnya, dia tertawa terbahak-bahak.
"Isss.. kok malah ketawa sih?" tanyaku.
"Hahahaha, soalnya kamu pucat banget. Padahal cuma ketemu keluarga koko aja" sahut Ayano, sambil menyeka air mata yang keluar karena tertawanya barusan.
"Grrrr!!" aku kesal dan melompat untuk menerjang Ayano.
Dan kami berakhir berguling-guling di karpet.
Yap... begitulah.. seperti bocah-bocah...
Selama beberapa menit, usulan dari Ayano untuk pergi menemui keluarganya sempat terlupakan.
Sampai akhirnya pada siang harinya, Ayano kembali mengajakku untuk pergi menemui keluarganya.
Memang sudah waktunya... kurasa...
Karena itu, dengan ragu aku menyetujuinya.
---
Pertama kalinya aku bertemu dengan ibu dari Ayano.. well, bisa kukatakan kalau aku sama sekali salah. Ternyata sangat berbeda dengan dugaanku sebelumnya.
Sesampainya dirumah Ayano, kedatangan kami langsung disambut oleh seorang pemuda dengan pakaian modis dan terlihat sebagai anggota boyband atau seperti salah seorang pemain pria pada film-film Korea.
"Eh? lho?" pemuda itu tampak sedikit terkejut ketika melihat kedatangan kami. Aku yang sudah sedari tadi tegang menjadi semakin panik ketika pemuda itu menunjukkan keterkejutannya.
Namun kemudian dia tersenyum lebar "Wahh, ko? kenapa pulang nggak kasih kabar dulu?" tanya pemuda itu.
"Emang nggak direncanain sih" jawab Ayano enteng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart to Heart Short Story
RandomCerita kali ini, berisikan cerita-cerita pendek mengenai kami, Ayano dan Elisa, juga orang-orang di sekitar kami. Cerita kali ini juga, kami maksudkan untuk lebih berinteraktif dengan para pembaca kami. Jadi, tolong tinggalkan di komentar ya, cerita...