Senyuman

128 23 1
                                    

Terik matahari menusuk kulit, jam tanganku menunjukan pukul 11.44, seperti biasa ku beranjak ke kantin sekedar menghilangkan dahaga.

Saat menuruni tangga lapangan, disitulah ku melihat dia, dengan krudung putih dan seragam osisnya, berkumpul bersama teman-temannya. Tanpa tersadar dia menatapku dengan senyumannya yang penuh arti, akupun tak kuasa untuk terus menatapnya, detak jantungku pun terus bertambah, ku menambah kecepatan langkahku dan meninggalkannya bersama teman-temannya.

Dalam hati kubertanya-tanya
"Siapa dia? Apa arti senyumannya? Apa dia menyukaiku? atau hanya senyum tanpa arti?"

Sungguh, senyum itu memikat hatiku
Membuat hati ini berseru
Apa arti senyummu?

Awan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang