Seharian, aku terus memikirkan 1 hal, kenapa Roy bisa bersama Lulu?
Ternyata rasa kecewa dalam hatiku datang dengan membawa temannya,yaitu amarah. Aku terus menanti datangnya hari senin untuk menanyakan maksud dari Roy yang bersama dengan Lulu kemarin malam.
Semalaman aku tidak bisa tidur, segelas susu dan beberapa camilan yang ada di mejaku tak aku sentuh, rasa lapar seketika hilang karna amarah yang terus menggebu- gebu.Akhirnya senin pun datang ,sengaja ku berangkat lebih awal hanya untuk menunggu Roy.
07.21 Roy akhirnya datang, memasuki ruang kelas dengan cara berjalannya yang khas namun cenderung sok, saat dia duduk aku langsung menghampirinya dengan langkah kaki cepat,aku langsung menatap tajam matanya dan bertanya dengan nada tinggi,
"Kamu punya hubungan apa sama Lulu?" ,dia pun berdiri lalu membalas tatapanku dengan lebih tajam "Memang ada urusan apa? mau marah? emang situ siapanya Lulu? bukan siapa- siapanya kan? jadi gausah sok bacot" ,mentalku seketika turun jauh ke perut bumi, aku mati kutu di depan Roy, tatapanku mulai lemah,keringat mulai bercucuran karna tak tau harus berkata apa. "uda kamu pergi sana, gausa deket- deket, mual liat muka banci kaya gitu"
Hatiku semakin hancur di buatnya, muka ku serasa di injak- injak mendengar perkataan Roy, perasaan itu bertambah karna teman sekelas ku semua mendengar kata- kata dari Roy.Rangga dan Ardi menarikku menuju tempat dudukku, aku masih diam seribu arti.
11.23 para sahabatku terus menghiburku,mereka berusaha memotivasiku agar tak menyerah begitu saja.Musuh memang lebih kuat
Namun dengan sahabat ,Benteng cina pun bisa di hancurkan
Keyakinan,kekuatan,tekad yang kuat
Senjata utama mengalahkan musuh besar.Hari ini
Disamping kesedihanku
Disamping kekecewaanku
Aku akhirnya memiliki 1 hal yang selama ini belum pernah aku miliki
Suatu rasa,suatu gairah
Gairah untuk melawan Naga demi mendapatkan seorang Putri.Sepulang sekolah aku duduk di bawah pohon rindang di dekat lapangan upacara. Duduk sendiri, tanpa maksud tertentu.
Tiba- tiba ada seorang wanita duduk di sebelahku, aku sempat mengira bahwa wanita itu adalah Lulu karna dia juga mengenakan krudung ,tetapi pikiran itu sontak hilang saat aku mendengar suaranya."Kak Ibnu kok sendirian?kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Awan.
Teen FictionCinta bukan suatu kepastian, Cinta bukan sesuatu yang dapat di tebak. Seperti awan, semakin tinggi awan melayang, semakin indah pemandangan yang tampak dari atasnya, namun daratan pun akan semakin jauh untuk di pijak. Namun, apakah kau akan pasrah d...