PROLOG

251K 8.9K 161
                                    

Adakah yang masih ingat cerita ini?

Setelah sekian lama cerita ini di abaikan, akhirnya kembali tersentuh dan di percantik dengan alur yang insyaallah kalian suka nantinya.

Cerita ini akan kembali aktif, tetapi untuk update aku masih mencoba menentukan. Karena selain banyaknya cerita yang ku buat, aku juga harus mempersiapkan diri untuk ulangan kenaikan kelas 🙈

Oke, sekian, semoga suka sama prolog yang di perbarui ini🙏

Happy reading!!!

___________

New York, Amerika.

Clara Franco, gadis berambut pirang berwajah cantik dan ceria itu berjalan setengah berlari memasuki gedung bertingkat yang berada di sisi jalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Clara Franco, gadis berambut pirang berwajah cantik dan ceria itu berjalan setengah berlari memasuki gedung bertingkat yang berada di sisi jalan. Lalu langkah kakinya bergerak memasuki lift setelah beberapa saat ia habiskan untuk berjalan di dalam gedung bertingkat tersebut.

Senyum di wajahnya terus mengembang, karena ingatannya terpaku pada sebuah hal yang terjadi beberapa waktu lalu.

Ketika lift berhenti dan terbuka di tempat tujuannya, Clara segera keluar, dan kembali melangkah.

Panasnya sinar matahari siang ini sangat serasi dengan perasaan Clara hingga senyum di wajahnya semakin merekah. Dan itu menambah poin akan kecantikannya.

Clara mempertahankan senyuman di wajahnya sampai ia berdiri di depan pintu bewarna putih gading. Menatapnya sejenak setelah itu memberikan ketukan dengan semangat.

Terlihat jelas bahwa Clara tidak sabaran untuk segera mengeluarkan kebahagiaannya membagi perasaan senangnya pada seseorang yang dianggap penting untuk mengetahui segala kehidupan dirinya.

Masa-masa susah senangnya. Oleh karena itu, saat pintu di depannya tetap tidak terbuka, Clara dengan senang hati merubah ketukan halusnya menjadi gedoran keras seolah ia tengah bermain drum.

Yes!!!

Chara tersenyum puas ketika usahanya membuahkan hasil yang terbukti dengan pendengaran dirinya menangkap suara umpatan meski tidak terlalu jelas.

Chara mundur satu langkah bertujuan memberi jarak ketika mendengar suara pintu terbuka sampai kemudian nampak lah seorang gadis berambut hitam sepunggung sekaligus pemilik mata hitam pekat dan berkulit putih mulus.

"Hai, Zee..." sapa Clara tidak tahu malu setelah membuat si pemilik apartemen mengerang kesal karena ulahnya yang seperti anak kecil.

"Tidakkah sekali saja kau tidak berbuat hal menjengkelkan ketika datang? Astaga, Tuhan... aku benar-benar tidak habis pikir."

Billionaire Obsession (Book One) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang