Sergio Clara kembalii
Siapa yang udah nunggu update?🙈
Btw, apa kabar kalian? Semoga selalu sehat ya❤️Happy reading!!
_________
Hari ini menjadi hari yang mengerikan bagi semua orang bekerja di Stern Group. Mereka dengan serempak mencoba untuk menyembunyikan diri agar terhindar dari atasan mereka yang sedang dalam suasana hati yang buruk.
Dari pagi hingga siang ini sudah banyak hal yang terjadi akibat suasana hati bos mereka yang buruk.
Tak sedikit orang sudah menjadi sasaran dari amukan Sergio yang terlihat berapi-api hari ini. Tampaknya pria itu benar-benar marah karena mata hitamnya akan menatap siapapun dengan tajam. Dan tak segan-segan akan mengeluarkan kata-kata menyakitkan setiap berhadapan dengan seseorang terutama jika orang tersebut melakukan kesalahan.
Kesalahan kecil akan menjadi besar oleh Sergio saat ini. Terbukti beberapa detik lalu pria itu sudah memecat pegawainya yang berada di bagian keuangan.
Padahal orang tersebut sudah bekerja lebih dari lima tahun dengan Sergio, namun karena laporan yang diberikannya lantas membuat Sergio tanpa berpikir panjang untuk mendepak pria tersebut dari perusahaannya.
Sepertinya Sergio tidak puas dengan setiap laporan yang diberikan pekerjanya. Oleh karena itu mereka akan berpikir dua kali untuk mendatangi Sergio dalam memberikan laporan perusahaan. Memeriksa kembali hasil kerja mereka sebelum benar-benar memberikannya pada Sergio. Hal itu karena mereka takut jika hasil yang ditunjukkan akan membuat mereka terhempas dari perusahaan.
Sergio membawa suasana menegangkan hari ini.
Entah apa yang di alaminya hingga membuat kegundahan seperti sekarang ini. Namun yang pasti, karena tingkahnya tersebut suasana kantor yang biasanya tenang lantas berubah menjadi tegang.
Meski begitu, ketegangan yang terjadi sepertinya tidak berpengaruh bagi seorang gadis yang tengah santai menyeruput jus jeruk yang baru di buatnya.
Langit cerah seolah mendukungnya yang sedang berbahagia.
Bibir yang di beri polesan lipstick itu mengulas senyum manis menikmati rasa dingin yang menjelajar membasahi tenggorokannya.
Mengabaikan semua tatapan yang ada, gadis itu melangkah dengan tenang, melewati orang-orang yang sedang memperhatikannya di sela-sela bekerja.
Tanpa menoleh, gadis itu tahu bahwa mereka sedang memberikannya tatapan aneh.
Mudah di tebak. Dan mudah juga di jawab.
Alasan mengapa ia terlihat berbeda dengan yang lain yang tampak ketakutan adalah karena alasan Sergio marah di sebabkan dirinya.
Ya, semua karena Clara Franco.
Balas dendamnya telah berhasil meluapkan amarah Sergio, dan Clara perlu merayakan hal tersebut yakni dengan menenangkan diri bersama segelas jus.
Tak terasa langkahnya sudah berada dekat dengan pintu ruang kerja Sergio dan dirinya. Dengan cepat clara merubah ekspresi bahagianya menjadi datar. Ia tak boleh terlihat mencolok dengan tersenyum-senyum hal tersebut bisa membuat Sergio curiga.
Oh, tidak. Clara masih belum puas membalaskan dendamnya. Ia masih ingin melihat gilanya Sergio atas apa yang ia perbuat pada usaha yang di bangun pria itu.
Clara menarik nafas panjang sebelum kemudian membuka pintu ruang kerja tempatnya dan Sergio bekerja. Mata hitam Clara langsung tertuju pada Sergio saat ia sudah berada di dalam ruangan.
Seulas senyum kembali Clara perlihatkan tanpa bisa di cegah tatkala melihat Sergio yang berusaha mengontrol dirinya.
Clara tahu bahwa Sergio melakukan segala sesuatu yang buruk pada pegawainya. Pemecatan.
Clara menghela nafas pelan, merasa iba pada mereka yang di pecat oleh Sergio tanpa berpikir panjang.
Mereka tidak salah, karena sebenarnya seseorang yang harus di pecat oleh pria itu adalah dirinya. Tetapi amarah yang melingkupinya membuat Sergio tidak berpikir lebih jernih.
Clara tersenyum kecut.
___________
Rasanya waktu berputar begitu cepat. Sergio sedikit tak percaya bahwa saat ini langit cerah sudah berganti menjadi gelap. Terakhir kali sebelum ia larut dalam pekerjaan langit masih menunjukkan langit biru yang dipadu padankan dengan sinar matahari yang terik. Tetapi kini hanya ada langit gelap dan sinar temaram dari rembulan.
Sergio menghempaskan tubuhnya ke sandaran kursi kerjanya, merenggangkan ototnya yang terasa pegal akibat terlalu larut dalam mencoba menyelesaikan pekerjaannya.
Sergio termenung beberapa saat dengan pandangan kosong.
Keheningan yang melingkupi seluruh ruangan lantas membuat Sergio terhanyut dalam pikirannya sendiri.
Dalam diamnya Sergio mencoba menebak akan sosok yang tengah mencoba untuk mengacaukan perusahaannya. Meski sebenarnya sulit untuk membuat perusahaannya ini tumbang.
Tidak mudah untuk menjatuhkan Stern Group. Mereka yang mencoba membuatnya jatuh hanya akan membuang waktu saja. Sebab, Sergio dapat mengendalikan semuanya. Pengalaman hidupnya membuat Sergio selalu bekerja keras dan berpikir dalam hingga akhirnya ia akan menjadi sosok yang sulit di kalahkan.
Sergio terlampau cerdas. Bukan sombong, hanya saja itu sebuah kenyataan yang ada.
Dan sepertinya saat ini ada seseorang tengah mencoba untuk bermain-main dengan dirinya tanpa tahu bahwa ia dapat dengan mudah mengalahkannya.
Drtt... Drtt...
Sergio mengerjap lalu tatapanya tertuju pada ponselnya yang berada di atas meja kerjanya.
"Bagaimana?" ucap Sergio saat ia sudah meraih ponsel miliknya dan menggeser tombol hijau di layar benda pipih tersebut sebagai tanda bahwa ia menerima panggilan dari orang kepercayaannya.
Sergio menghela nafas, mendengarkan dengan baik apa saja yang dikatakan Jordan padanya mengenai penyelidikan yang sedang di lakukan olehnya.
"Untuk pelaku akan ditemukan secepatnya. Aku berjanji." kata Jordan di sebrang sana.
Sergio tidak langsung menjawab. Ia terdiam beberapa saat dengan mata nyalang.
'Orang itu harus ditemukan entah itu dalam keadaan hidup atau mati. Namun yang pasti ia harus melihatnya dan membalaskan apa yang sudah di lakukannya itu.'
"Lakukan itu dengan cepat, Jordan. Karena aku sudah tidak sabar untuk membuatnya berada di bawah tanah." gumam Sergio sebelum kemudian ia memutuskan sambungan telepon.
__________
Thank you!!!
TBC
Ig. Vaeva0717
KAMU SEDANG MEMBACA
Billionaire Obsession (Book One)
RomanceBagi Sergio Stern pertemuannya dengan Clara Franco bagaikan sebuah kutukan keras ketika kehidupannya semakin diperumit oleh gadis itu atas pengakuan jika dia telah di lecehkan Sergio. Membawanya dalam skandal yang mengacaukan segala sisi kehidupan S...