Billionaire Obsession new version balik lagi nih. Semoga kalian suka, dan jangan lupa untuk memberikan penilaian sama versi baru nya ya!
Happy reading!
____________
Di saat kebanyakan orang akan bersemangat menyambut pagi yang cerah, Clara justru membuat dirinya sendiri kelabakan setelah berbicara dengan seseorang melalui sambungan telepon dua menit lalu.
Seseorang yang membuat paginya buruk.
Bagaimana tidak? Kemarin dia mendapat telepon dari seseorang dan menyatakan jika dirinya di terima sebagai karyawan baru di perusahaan impiannya. Tetapi, pagi ini, pihak mereka mengatakan bahwa telah terjadi keliruan.
Sial! Clara merasa di permainan saat ini. Entah bagaimana bisa perusahaan yang menguasai benua Amerika dan Eropa itu dan menjadi perusahaan terbesar nomor satu di Amerika bisa melakukan kesalahan?
Clara benar-benar menyayangkan hal ini. Dan ia juga memiliki rasa tidak yakin.
Dia ingat ketika dirinya menginjakkan kakinya di Stern Group untuk melamar pekerjaan dan mengikuti segala seleksi yang ada disana. Clara lihat sendiri perusahaan itu menomor satukan keamanan dan keseriusan dalam segala hal. Terbukti ketika setiap ruang tempat mereka yang hendak melamar pekerjaan di jaga sebanyak empat bodyguard bersenjata di tiap-tiap ruangan. Dan Clara juga ingat saat mereka yang menjadi penyeleksi begitu serius.
Jadi, rasanya aneh jika adanya kesalahan.
****
"Mereka pasti gila!"
Clara mengangguk setuju meski ia tak menatap sahabatnya yang kini tengah di lingkup kekesalan setelah Clara menceritakan semua perihal ketidakterimaan dirinya di Stern Group.
Kesalahan yang dilakukan perusahaan dalam menuliskan nama.
"Mereka benar-benar melakukan kesalahan besar! Bagaimana bisa perusahaan dengan segala peraturan menuntut sempurna itu dapat melakukan sebuah kesalahan? Dan apa katanya, salah menulis nama?" Zee mendengus kasar, "Apa mereka memperkejakan tuna netra?" gerutunya.
"Mereka memang sialan," gumam Clara sambil meletakan gelas minumnya di meja kaca yang ada di depannya.
"Tidak masuk akal alasan mereka bagiku, Zee. Seperti yang kau bilang, mereka perusahaan besar menuntut kesempurnaan, jadi, rasanya mustahil kesalahan terjadi disana." ujar Clara dengan tubuh yang bersandar pada sofa di ruang tamu apartemen sahabatnya.
"Kau benar, Cla..." gumam Zee seraya menyilang kan kakinya.
"Ini pasti sebuah kesengajaan," kata Zee membuat Clara menggeram pelan jika apa yang sahabatnya katakan benar.
"Aku akan membuat mereka menyesal karena telah mempermainkan diriku jika hal itu memang benar." desis Clara dibalas anggukan kuat dan senyum miring dari Zee.
"Kau harus membalas mereka, sekalipun membakar bangunan itupun aku akan mendukung."
"Aku masih waras untuk melakukan hal itu, Zee.." ujar Clara.
Zee melipat kedua tangannya di depan dada, "Mau bagaimana lagi, aku sangat kesal. Mereka mempermainkan dirimu, sahabatku." Ucapnya yang dibalas Clara dengan senyuman.
"Aku akan baik-baik saja," Clara mengulum senyum penuh arti, "Lihat nanti akan ku balas mereka."
******
KAMU SEDANG MEMBACA
Billionaire Obsession (Book One)
RomanceBagi Sergio Stern pertemuannya dengan Clara Franco bagaikan sebuah kutukan keras ketika kehidupannya semakin diperumit oleh gadis itu atas pengakuan jika dia telah di lecehkan Sergio. Membawanya dalam skandal yang mengacaukan segala sisi kehidupan S...