BANTU VOTE DAN KOMENTAR YA 🌸🌸🌸
HAPPY READING:)
___________
"Aku ingin pertemuan dengan Arthcus Talle di batalkan."
Clara yang tadinya sibuk menatap layar laptopnya sontak mendongak.
"Apa?" kata Clara sambil memicingkan mata.
"Kau sudah mendengarnya," ucap Sergio tanpa berniat mengulang kalimatnya.
Clara membenarkan perkataan Sergio dalam hati. Hanya saja ia ingin memastikan bahwa pria itu tak salah berbicara mengingat sepuluh menit lalu Sergio sendiri yang meminta Arthcus Talle menemuinya di jam makan siang. Dan sekarang tepat di jam makan siang tiba dengan tenangnya Sergio mengatakan bahwa dia ingin membatalkan pertemuannya itu.
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Clara.
Sergio menaikkan alisnya, "Tentu saja, kenapa kau bertanya seperti itu?" sahutnya.
Clara mengedikan bahu, "Siapa tahu terlalu banyak bekerja membuat otakmu terkikis sampai kemudian kau tak memiliki otak lagi." balasnya acuh.
"KAU---"
"YA AKU KENAPA?" sentak Clara kesal bukan main.
Sergio menajamkan tatapannya pada Clara yang bangkit dari duduknya seolah sedang menantang Sergio.
"Beraninya kau berbicara dengan nada tinggi padaku," ucap Sergio dengan aura gelap.
Clara mengangkat dagu, "Tentu saja karena jika bukan aku siapa lagi? Mereka yang bekerja padamu tidak bisa melakukan ini mengingat bahwa kau sangat kejam. Dan ya, kau memang seperti itu. Kejam dan tak berhati!" papar Clara berani.
"Tidakkah kau berpikir bahwa dirimu sudah keterlaluan dengan segala sikapmu yang selalu seenaknya, memerintah dan memerintah tanpa peduli bahwa orang yang kau perintahkan akan kesulitan."
"Itu alasanku memberikan uang." Sergio menjawab angkuh. "Apa perlu aku ingatkan lagi padamu nominal uang yang diberikan pada pekerjaku bukan jumlah sedikit? Semua seimbang."
Clara mengerang, "Itu benar, tetapi setidaknya kau----"
"Aku hanya memintamu untuk membatalkan pertemuannya bukan berdebat." Sergio menyela.
"Akan aku lakukan, tepat setelah kau memberi alasan."
"Jangan campuri urusanku, Franco. Cukup katakan pada Talle bahwa aku membatalkan pertemuannya. Buat alasan apapun itu, bukankah kau ratu drama? Jadi, tidak sulit bukan untukmu membuat alasan?"
Clara mengerang tertahan. Lagi-lagi Sergio bersikap seperti ini. Dia benar-benar di buat tidak tahan selama dua minggu bekerja dengan pria itu karena selama ini Sergio suka sekali merepotkan Clara yang nantinya harus bersabar saat orang yang pertemuannya dibatalkan dengan Sergio mengeluarkan unek-uneknya.
Sebelumnya Sergio pernah melakukan hal ini juga. Clara masih ingat ketika seorang pengusaha batubara yang hendak memenuhi permintaan Sergio yang mengajaknya bertemu di ruang kerjanya namun dengan santainya Sergio memerintah Clara untuk menemui pengusaha batubara tersebut agar pertemuan mereka dilakukan di lain waktu karena saat itu Sergio beralasan sedang malas melihat wajah seorang pria.
Alasan terkonyol yang pernah Clara dengar. Ia tak habis pikir dengan kehidupan Sergio yang begitu susah di tebak.
Padahal pengusaha batubara tersebut rela terbang dari Barcelona ke New York hanya untuk bertemu Sergio. Tetapi dengan kurang ajarnya pria itu malah melakukan hal yang mengecewakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Billionaire Obsession (Book One)
RomanceBagi Sergio Stern pertemuannya dengan Clara Franco bagaikan sebuah kutukan keras ketika kehidupannya semakin diperumit oleh gadis itu atas pengakuan jika dia telah di lecehkan Sergio. Membawanya dalam skandal yang mengacaukan segala sisi kehidupan S...