Stay With Me

1K 108 21
                                    


Standar Disclaimer Applied

.

.

.

.

Avril Lavigne – Let Me Go

Chanyeol ft Punch – Stay With Me

FT Island – Severely

KNK –Back Again

.

.

.

Enjoying Reading and Reviewing

-*************************************-

Tampak kerlap kerlip bintang menghiasi langit di kota London, pemandangan yang sangat indah apabila dilihat dari atas—tepatnya ketika menaiki gondola terbesar kedua itu. Hari ini cukup ramai dengan orang-orang yang ingin mengantri, ini juga berlaku pada pria yang terlihat bersama seorang wanita.

Tepatnya Draco membawa Hermione ke tempat dimana pria itu melamarnya di atas gondola bersamaan dengan—warna warni kembang api yang indah. Raut Hermione masih membayangkan siapakah sosok sebernanya Draco dalam kehidupan. Apabila hanya teman seangkatan di sekolah sihir Hogwarts, tidak perlu sampai begini. Ada yang lain bisa mengajaknya? Namun kenapa pria yang ada di depannya kini berusaha mengembalikan ingatannya.

Ada sisi lain yang tidak ia ketahui. Sekelebat pertanyaan mengusik pikiran Hermione, ia bertanya-tanya kenapa dirinya bisa nyaman dengan anak dari Draco? Lalu ada kehangatan ketika ia bersama orangtua Draco? Dan—pria ini, kenapa tatapannya penuh cinta saat memandangnya? Apakah ia tak mencintai istri yang katanya hilang? Kepalanya terasa pusing sekarang.

"Berhentilah memikirkan sesuatu yang belum pasti, tenangkan dirimu dan kau akan tahu apa yang hilang," ucap Draco.

Hermione terkejut. "Darimana kau tahu aku memikirkan sesuatu?" tanyanya.

"Kau harus mengingat kalau aku ahli pembaca pikiran, Hermione." Draco menoleh sebentar dan kembali fokus untuk membeli karcis untuk menaiki gondola yang ada di depan mereka.

Mata cokelat madu Hermione terperangah, bagaimana seorang Draco adalah ahli pembaca pikiran? Apakah selama ini ia bisa membaca pikirannya?.

"Aku tidak pernah membaca pikiranmu, Hermione. Kecuali kau menginginkannya," seru Draco.

Hermione menghentikan langkahnya dan mmebuat Draco berbalik menghadap wanita itu.

"Draco..."

"Ya, ada apa Hermione?"

Wanita itu menghela napasnya sejenak. "Kalau kau ahli membaca pikiran, kau pasti tau apa yang ada di dalam pikiranku, Draco! Pasti kau tau kan!" ujar Hermione.

Draco kini menunduk dan tak berani menatap mata wanita yang selalu ia cintai. "Aku tak berani membaca pikiranmu, karena aku takut."

"Takut karena apa?"

Lalu Draco menegakkan kepalanya dan menatap lurus-lurus Hermione. "Aku tak bisa memberitahumu, kau harus tau sendiri, Hermione." Pria itu tersenyum dan kembali mengenggam tangan Hermione.

Remember Your VoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang