#2. Pandangan Pertama

48 6 0
                                    

   Suatu hari aku melihat seorang gadis yang asing disekolah ini. Kuselidiki siapa dia, dan teryata dia adalah anak baru, pindahan dari smp lain.
"Gi, dia siapa gi?. Baru liat gw".
"Oh, dia, dia murid pindahan dari smp lain".
"Oh, gitu cantik ya".
"Ya..... Naksir lu? "Hahahaha tawa Irgi
"Hehehehe apaan si, serius cantik banget dia"
"Lu tau gak nama nya siapa? ".
"Yah, gw gak tau zul"
"Oh, yaudah bantuin gw yuk? ".
"Bantuin ngapain? ". Tanya Irgi
"Bantuin deketin tuh cewe, hehehe" aku pun tertawa
"Hahahaha siap lah, apa si yang enggak buat sahabat gw".
"Makasih ya gi"
"Iya Zul, santai aja lagi hahahaha. Kayak sama siapa aja".
"Hehehe iya gi"

   Akhirnya aku pun mencari tahu siapa sosok bidadari ini, ku tanya teman teman ku yang lain mereka tidak ada yang tau.
"Yah....  Gak ada yang tau lagi". sahut ku kecewa.
"Udah, lu laki kan?, kalo lu beneran laki, lu tanya langsung ke dia nya".
"Ah enggak ah, takut gw".
"Yah, payah lu, berantem aja gak takut giliran sama perempuan taku hahaha, cemen lu cemem" ledek Irgi
"Yaudah doain ya, gw mau coba kenalan dulu".
"Iya Zul semoga beruntung hahaha". Ledek Irgi

   Akhirnya aku memberanikan diriku untuk berkenalan dengan nya.
"Hai? " sapaku
"Hai juga" sahut nya
Aduh suaranya merdu sekali.
"Boleh kenalan gak? ". Tanyaku
"Hahaha, boleh kok". Dia pun tersenyum.
Ya....  Tuhan senyuman nya, Indah sekali.
"Hehehe kenalin nama gw Zafran, Zafran Zulfikar, panggil aja Zul".
"Oh, nama aku Widya, Siti Widya".
Aku sungguh terpesona dengan gaya bicaranya yang sangat halus itu.
"Oh, Widya, salam kenal ya".
"Iya Zul, salam kenal juga".
"Oh ya, lu pindahan dari smp mana? ". Tanyaku
"Aku pindahan dari smp negeri di Jakarta Pusat, aku pindah kesini karena ayahku dipindah tugaskan disini". Jelas nya
"Oh begitu, Widya dikelas mana?".
"Aku di kelas IX-2".
"Oh, satu lantai dong sama Zul? ".
Aku mulai berbahasa sopan kepadanya, karena tak ingin sifat kasar ku, membuat nya takut
"Enggak tau, emang Zul di kelas mana? ".tanya nya
"Kalo Zul di kelas IX-5". Sahut ku.
"Iya tuh, satu lantai hehehe". Dia pun tertawa.

   Dan itu merupakan tawa termanis yang pernah ku lihat. Dengan lesung kecil di pipinya, yang menambah manis nya senyuman itu. Tak perlu membutuhkan waktu yang lama aku pun sudah bisa akrab dengan nya. Dia tinggal di Jalan Kebun Sayur, dan itu pun tidak jauh dari rumah ku.
"Widya, rumah Widya dimana?". Tanyaku
"Rumah Widya di Jalan Kebun Sayur, kalo Zul dimana? ".
"Wah.... Deket dong, kalo rumah Zul, di Jalan Polonia".
"Masa? "Tanya nya
"Iya....  Serius". Tegas ku
"Bodo....  Hahahahaha". canda nya.
"Hehehehe kena lagi hahaha, bisa aja Widya". Aku pun tertawa, dia pun tertawa pula

   Itu merupakan obrolan singkat kami di kantin sekolah, dan tiba tiba aku pun merasakan ada yang aneh di dalam hatiku. Perasaan apa ini, apakah ini Cinta, ah....  Aku pun bingung harus bagaimana, lalu kemudian HandPhone ku berbunyi, itu adalah pesan singkat dari Mario untuk berkumpul di tempat biasa kami berkumpul.

   Aku pun pergi kesana, menggunakan sepeda motor. Disana sudah ada sahabat ku yang lain nya,
"Weeeeii..... Dateng juga akhirnya pangeran cinta kita hahahaha". Sahut Ridwan membuat semua yang ada disana tertawa.
"Apaan si lu wan". Aku pun tersipu malu.
"Hahahaha udah jangan bohong lu, lagi deket kan lu? ". Tanya Aldy sambil tertawa.
"Hahahaha ngaku lu ngaku". Sahut Yudha
"Iyaa tuh, lu mau pada tahu gak?, tadi tuh kan, si Zul minta bantuan gw buat deketin anak baru yang cantik itu". Ceplos Irgi
"Hahahaha ketauan kan lu". Kata Mario
"Hehehehe iya iya, gw lagi deket sama dia". Aku pun akhirnya mengaku
"Nama nye siape Zul? ". Tanya Ridwan
"Nama nya Widya". Jawab ku
"Oh,.....  Widya toh semoga beruntung ye, semoga bisa lo dapetin die". Lanjut Ridwan
"Iya wan, makasih ya". Balas ku.

   Kami pun bercanda gurau disana. Kami biasa berkumpul di warung nasi Bu Indun dekat sekolahan, disana kami bisa bebas tanpa adanya tekanan dari peraturan sekolah.

Janji KelingkingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang