Author Pov
Pelajaran fisika dilalui dengan keheningan, Bu Rina yang sedang mengandung hanya dapat memberi tugas kepada murid kelas XI IPA 1. Tidak lama kemudian bel berbunyi bertanda pelajaran fisika sudah selesai, murid pun berhamburan keluar menyisahkan tiga orang murid di dalam kelas.
"Sell, kekantin yuk?" ajak Rena
"Yuk, males gue lama-lama panas disini" guman Sella sambil mengipas-ngipas tangannya dan beranjak berdiri meninggalkan Rio yang masih berkutat dengan latihannya
"Tunggu Sel, gue boleh ikut?" gumanya sembari menutup buku latihannya dan menahan pergelangan tangan tangan Sella
"Lo boleh ikut kok yo. Nama gue Rena Anggraini panggil gue Rena, gue sahabatnya Sella" guman Rena sembari berniat berjabat tangan Rio
"Hai Ren" guman Rio menerima jabatan tangan Rena
"Lo, gak perlu ikut" ketus Sella sambil menepis tangan Rena
"Aww,Sel sakit tau" keluh Rena
"Lo lebay banget" kesal Sella
"Gue boleh ikut ya Sel?" tanya Rio sekali lagi
"Terserah lo" guman ku berlalu meninggalkan ia dan Rena di Kelas
Sella Pov
Aku pun menelusuri setiap Lorong-lorong kelas dengan hati yang berkecamuk menuju katin.
"Sella" teriak seseorang dari kejauhan, aku tidak menanggapi suara itu dan berjalan semakin cepat
"Sel, sella." suara itu terdengar semakin dekat
"Sella, tungguin gue" kini suara itu sudah terdengar nyaring ditelingaku
"Apa sih, gue mau kekantin laper" ketusku
"Ya gue juga laper kali, kita bareng aja" gumanya
"Terserahlo" ketusku dan melanjutkan jalanku yang tertunda. Sesampainya di kantin, "lo mau pesan apa? Biar gue yang pesenin" tanyanya
"Terserah lo aja, yang penting perut gue kenyang" gumanku
Tak lama kemudian Rio pun datang dengan membawa nampan yang berisi 2 porsi mie ayam dan 2 gelas teh es.
"Nih makanan lo" gumanya
"Thanks" ketusku dan mulai fokus dengan makanan yang ada di depanku
"Ohya, si Rena mana?" sambungku di sela-sela makan
"Katanya sih dia mau ke perpus gak tau tuh mau ngapain" jawabnya lalu ku jawab anggukan.Author Pov
Keheningan menimpa Rio dan Sella mereka sama-sma fokus dengan makanan mereka masing-masing.
"Lo sebegitu bencinnya ya sama gue?" tanya Rio disela-sela makan
"Kalau iya kenapa? Masalah buat lo" ketus Sella
"Kata orang ya, kalau benci sama lawan jenis ujungnya cinta lo" guman Rio
Sella pun terbatuk-batuk mendengar pernyataan Rio
"Lo bisa gak sih, gak buat mood gue buruk" omel Sella lalu segera meminun teh esnya sampai habis dan segera beranjak meninggalkan Rio tapi niat itu terhentikan karena tangan Rio sudah sigap menahan tangan Sella
"Apaan sih yo?" tanya Sella sembari melapas tangan Rio
"Lo bisa gak sih, gak tinggalin gue sendiri kan gue belum selesai ngomong sama lo" kesal Rio
"Lo tu ngeselin jadi orang" tukasnya lalu meninggalkan Rio di kantinRio Pov
Sabar yo, lo harus sabar,batinku
Setelah aku membayar pesanku dan Sella aku pun bergegas menyusuli dia.
Rupanya dia ada di Kelas, apakah ia tidur atau hanya sekedar meletakkan kepala di atas meja sebagai tumpuan,batinku
"Sell,lo tidur??" tanyaku membuka sura tapi tidak ada sahutan dari si pemilik nama
"Sell, gue mau ngomong?. Gue tau lo gak benar-benar tidur" sambungku sembari menggoncangkan tubuhnya, ia pun mendongkak dan mengangkak kepalanya.
"Mau ngomong apa lo?" tanya Sella sinis
"Ajak gue keliling sekolahan dong, gue bosan di kelas" pintaku
"Males ah,lo aja sendiri" gumannya asal
"Gue kan gak tau Sella" gumanku "Ayolah" sambungku
Ia pun melirik jam "lo tau jam berapa ini?" tanyanya yang ku jawab anggukan "bentar lagi masuk jadi, urungkan saja niat lo itu" tukasnya lalu memposisikan diri seperti semulaAuthor Pov
Seperti yang di katakan Sella tadi bel pun berbunyi bertanda waktu istirahat telah habis semua murid pun bergegas masuk.
Di dalam kelas XI IPA 1 riuh seperti kapal pecah.
"Ren lo tadi ngapain ke perpus?" tanya Sella
"Biasa gue ngerjain tugas Biologi dari Pak Agus, lo udah siap?" tanya Rena balik
"Udh dong, lo tu kebiasaan kalau ketahuan lo baru tau rasa" omel Sella
"Yey,lo sirik aja. Ohya, Pak Agus mana ya kok belum masuk biasanya bapak tu on time" guma Rena heran
"iya juga ya" jawab Sella
Tiba-tiba Pak Agus datang membuat kelas yang tadunya riuh seketika hening seperti di kuburan.
"Maaf anak-anak bapak terlambat, bapak ada urusan mendadak jadi bapak tugaskan kalian mengamati pertumbuhan tanaman bersama teman sebangku kalian, kalian harus foto tanaman yang akan kalian teliti,sekian Bapak permisi" jelas Pak Agus lalu meninggalkan kelas terburu-buru.
Disisilain, Sella mematung bukan karena tugasnya tapi karena tugas itu ia kerjakan bersama Rio, orang yang menurut dia menyebalkan.Rio Pov
Aku seketika mematung karena tugas yang di beri Pak Agus, aku akan mengerjakanya bersama Sella. Apakah ia mau sekelompok denganku,batinku
Aku pun menoleh ke arah Sella ia sama terkejutnya denganku dari rawut wajahnya ia pasti melok sekelompok denganku.
"Jangan harap gue mau sekelompok dengan lo" tukasnya
benarkan apa yang aku katakan ia tidak mau satu kelompok denganku,batinku
"Kok, gitu. Kita kan teman sebangku berarti kita satu kelompok" jelasku
"Males banget gue sekelompok sama lo,mending gue sama Rena lo sama Riyan aja sono" gumannya sembari menunjuk Riyan yang duduk di sebelah Rena
"Gak bisa gitu dong Sel, nanti gue lagi yang di hukum Pak Agus" guman Rena
"Biarin, gue maunya sama lo" pinta Sella
"Lo aja sana, yang kena hukum jangan ajak gue" omel Rena lalu pergi meninggalkan aku dan Sella entah kemana
"Jadi, gimana lo mau satu kelompok sama gue?" tanyaku ragu
"Terserah" jawabnya pasrah#Revisi
Jangan lupa votenya🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl Rain Haters
Teen Fiction"Hujan adalah hal yang membahagiakan bagi banyak orang, tapi tidak denganku hujan adalah hal yang sangatku benci. Kalau aku Tuhan aku tidak akan menurunkan hujan"-Sella Kebenciannya terhadap hujan merubah kehidupannya tapi ketika seorang penyuka huj...