Part 5 - Video Pertandingan

41 4 0
                                    

Rasanya ingin memberontak ketika  merasakan satu belaian jari telunjuk yang mengusap pipiku lembut. Namun  entah kenapa kedua mataku tak mau terbuka, hari ini benar-benar  melelahkan bagi tubuh dan pikiranku.

Beberapa menit berlalu dan aku tidak  merasakannya lagi. Syukurlah, aku yakin Kyuhyun tidak akan melakukan  sesuatu yang buruk. Tiba-tiba sebuah kain—rasanya seperti mantel menutup  tubuhku. Suhu menghangat lebih dari sebelumnya.

"Seandainya aku benar-benar dapat melupakan wanita itu. Aku pasti sudah jatuh cinta padamu, Seohyun."

Aku mendengar itu. Kyuhyun mengucap  kalimat itu dengan nada yang makin lama makin rendah. Suara samar—yang  bahkan terdengar seperti bisikan membuat jantungku rasanya ingin  melompat keluar. Apa maksudnya?

Ah, itu bukan masalah penting. Yang  menjadi utama adalah jantungku belum pernah berdetak sekencang ini  selain karena Minho. Apa yang terjadi?

Ku intip keadaan diluar dengan membuka  sedikit celah diantara kedua mataku yang terpejam. Cho Kyuhyun masih  belum bisa menikmati malam, dan waktunya masih dihabiskan untuk menatapi  pohon-pohon diluar jendela mobil. Masalah detak jantungku yang menggebu  ini membuatku penasaran. Tapi bukan waktunya untuk membicarakan itu  sekarang karena aku kembali merasa katuk yang amat sangat ditengah  pikiran yang dibuat kacau.

"Seohyun?"

Aku merasa benar-benar gila sekarang.  Bahkan ditengah tidur, suara Kyuhyun masih terdengar jelas menyebut  namaku beberapa kali. Rasanya ingin cepat-cepat kembali pada kenyataan  dan memastikan bahwa tidak ada yang salah dengan diriku. Cahaya matahari  yang langsung menyergapku membuat mata ini terbuka dengan cepat.

"Ini?"

Pemandangan dibalik jendela yang cukup mengejutkan.

"Kita sudah tiba dirumahmu." kata Kyuhyun  dengan seulas senyum, sementara salah satu tangannya menengadah  menunjuk gerbang rumahku.

Aku manatapnya heran. Untuk sekian detik  aku biarkan diri ini tenggelam dalam keheningan sampai pikiran dan  tubuhku benar-benar bangun dari kenyataan. "Rumah?" aku mengerejap lalu  menatap sekeliling dan kami benar-benar telah sampai. Aku kini sudah  berada dikursi penumpang dengan sebuah mantel hitam menyelimuti setengah  dari tubuhku. Sepertinya Kyuhyun memindahkan aku kekursi penumpang  selagi aku tidur, tapi kenapa aku tidak menyadarinya?

Seperti dapat membaca isi pikiranku,  Kyuhyun membalas "aku berusaha membangunkan mu tapi tidak berhasil,  sepertinya kau benar-benar lelah." Bibirku membulat mendengar  penjelasannya, ternyata tadi memang bukan suara dari mimpi. Aku tertawa  geli dalam hati, bisa-bisanya aku berfikir sememalukan ini.  "Terimakasih," sambungnya lagi.

"Untuk?"

"Menemaniku tadi malam. Aku sangat berterimakasih."

"Oh, bukan masalah." Jawabku singkat lalu  beranjak keluar dari mobil tersebut. Aku hendak membuka gerbang ketika  suara yang sama memanggilku dua kali. Aku menoleh sementara Kyuhyun  keluar dari mobil dan berlari kecil kearahku. Dan ketika ia tepat  berhadapan denganku; Ia melayangkan tangan dan menepi diatas kepalaku,  merapihkan rambutku dengan kesepuluh jarinya lembut, dan menyampirkan  seluruh rambut itu ke pundak kananku.

Perlakuan itu membuatku mematung sampai  Kyuhyun menjentikan salah satu tangannya didepan wajahku. "Apa yang kau  lakukan?" tanyaku heran.

"Kau bermalam dimobilku. Jika orang tuamu  bertanya apa yang kau lakukan semalaman dan mendapati putrinya dengan  penampilan berantakan seperti ini, ia akan mengira kita selesai mabuk  bersama tadi malam." Kyuhyun terkekeh setelah menyelesaikan kalimatnya  dan bersamaan dengan itu jantungku kembali berdetak kencang. Sesederhana itu alasannya.

Enchanted (Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang