Rasanya ingin memberontak ketika merasakan satu belaian jari telunjuk yang mengusap pipiku lembut. Namun entah kenapa kedua mataku tak mau terbuka, hari ini benar-benar melelahkan bagi tubuh dan pikiranku.
Beberapa menit berlalu dan aku tidak merasakannya lagi. Syukurlah, aku yakin Kyuhyun tidak akan melakukan sesuatu yang buruk. Tiba-tiba sebuah kain—rasanya seperti mantel menutup tubuhku. Suhu menghangat lebih dari sebelumnya.
"Seandainya aku benar-benar dapat melupakan wanita itu. Aku pasti sudah jatuh cinta padamu, Seohyun."
Aku mendengar itu. Kyuhyun mengucap kalimat itu dengan nada yang makin lama makin rendah. Suara samar—yang bahkan terdengar seperti bisikan membuat jantungku rasanya ingin melompat keluar. Apa maksudnya?
Ah, itu bukan masalah penting. Yang menjadi utama adalah jantungku belum pernah berdetak sekencang ini selain karena Minho. Apa yang terjadi?
Ku intip keadaan diluar dengan membuka sedikit celah diantara kedua mataku yang terpejam. Cho Kyuhyun masih belum bisa menikmati malam, dan waktunya masih dihabiskan untuk menatapi pohon-pohon diluar jendela mobil. Masalah detak jantungku yang menggebu ini membuatku penasaran. Tapi bukan waktunya untuk membicarakan itu sekarang karena aku kembali merasa katuk yang amat sangat ditengah pikiran yang dibuat kacau.
–
–
–
"Seohyun?"
Aku merasa benar-benar gila sekarang. Bahkan ditengah tidur, suara Kyuhyun masih terdengar jelas menyebut namaku beberapa kali. Rasanya ingin cepat-cepat kembali pada kenyataan dan memastikan bahwa tidak ada yang salah dengan diriku. Cahaya matahari yang langsung menyergapku membuat mata ini terbuka dengan cepat.
"Ini?"
Pemandangan dibalik jendela yang cukup mengejutkan.
"Kita sudah tiba dirumahmu." kata Kyuhyun dengan seulas senyum, sementara salah satu tangannya menengadah menunjuk gerbang rumahku.
Aku manatapnya heran. Untuk sekian detik aku biarkan diri ini tenggelam dalam keheningan sampai pikiran dan tubuhku benar-benar bangun dari kenyataan. "Rumah?" aku mengerejap lalu menatap sekeliling dan kami benar-benar telah sampai. Aku kini sudah berada dikursi penumpang dengan sebuah mantel hitam menyelimuti setengah dari tubuhku. Sepertinya Kyuhyun memindahkan aku kekursi penumpang selagi aku tidur, tapi kenapa aku tidak menyadarinya?
Seperti dapat membaca isi pikiranku, Kyuhyun membalas "aku berusaha membangunkan mu tapi tidak berhasil, sepertinya kau benar-benar lelah." Bibirku membulat mendengar penjelasannya, ternyata tadi memang bukan suara dari mimpi. Aku tertawa geli dalam hati, bisa-bisanya aku berfikir sememalukan ini. "Terimakasih," sambungnya lagi.
"Untuk?"
"Menemaniku tadi malam. Aku sangat berterimakasih."
"Oh, bukan masalah." Jawabku singkat lalu beranjak keluar dari mobil tersebut. Aku hendak membuka gerbang ketika suara yang sama memanggilku dua kali. Aku menoleh sementara Kyuhyun keluar dari mobil dan berlari kecil kearahku. Dan ketika ia tepat berhadapan denganku; Ia melayangkan tangan dan menepi diatas kepalaku, merapihkan rambutku dengan kesepuluh jarinya lembut, dan menyampirkan seluruh rambut itu ke pundak kananku.
Perlakuan itu membuatku mematung sampai Kyuhyun menjentikan salah satu tangannya didepan wajahku. "Apa yang kau lakukan?" tanyaku heran.
"Kau bermalam dimobilku. Jika orang tuamu bertanya apa yang kau lakukan semalaman dan mendapati putrinya dengan penampilan berantakan seperti ini, ia akan mengira kita selesai mabuk bersama tadi malam." Kyuhyun terkekeh setelah menyelesaikan kalimatnya dan bersamaan dengan itu jantungku kembali berdetak kencang. Sesederhana itu alasannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enchanted (Series)
Fanfiction"Bagi Seo Joohyun mengutarakan perasaannya bukan sesuatu yang mudah. Saat persahabatan mereka ditaruhkan, Seohyun merasakan ada yang salah dengan dirinya." - Fanfiction Series kedua yang pernah saya buat. Part pertama publish pada 26 Juli 2012. Be...