Copy-Paste, Benarkah?

55 7 4
                                    

Sudah sejak beberapa tahun yang lalu saya mengenal dunia oranye ini, yakni Wattpad. Awalnya hanya kenal nama aplikasi ini, lalu berlanjut kerap meminjam HP teman-teman dekat untuk membuka wattpad dan membaca novel-novel ataupun short stories yang ada di dalamnya. Saat itu berasa belum butuh untuk memiliki akun sendiri, karena selain akan mengambil tempat di dalam memori HP, pinjam HP teman-teman untuk membaca juga dapat menghambat saya dari kecanduan membaca novel dan mengabaikan PR/tugas, mengingat saya memang senang sekali membaca.

Namun saat ini, setelah 2 tahun menjalani perkuliahan, saya merasa sudah dapat mengontrol diri saya agar tidak kecanduan membaca novel. Selain itu saya juga sempat membaca kembali tulisan-tulisan dan outline cerita yang pernah saya buat yang terpendam di dalam notebook. Meskipun beberapa diantaranya memang sudah pernah saya update di blog. Saya merasa tulisan-tulisan itu harus 'dihidupkan' kembali, dan pada bulan April ini, saya akhirnya membuat akun di Wattpad untuk lebih mengembangkan minat saya.

Sebenarnya sudah terpikirkan sejak sebelum saya membuat akun Wattpad, tetapi setelah membuat akun, hal ini semakin menarik perhatian saya. Sampai akhirnya saya menulis tentang hal ini untuk berbagi pendapat sekaligus saya juga sudah tidak ingin pusing memikirkannya. Mengenai copy-paste-an di dalam dunia Wattpad. Saya kerap melihat ada author yang menuliskan, "dilarang copy-paste" atau, "kalau ada yang melihat cerita semacam ini, mohon laporkan ke author" dan kalimat-kalimat semisalnya. Awalnya saya hanya berpikir, benar juga, siapa coba yang ingin karyanya dijiplak atau ditiru oleh orang lain.

Namun pemikiran saya itu sedikit berubah sejak belakangan ini saya mendapati ada karya yang menyerupai isi cerita yang sedang saya buat (tapi belum dipublish). Salah satu setting latar utamanya, profesi beberapa tokohnya, sifat-sifat beberapa tokohnya, dan kira-kira sepertiga alur ceritanya.

Pastinya, saya sangat kaget pada saat itu. Untung belum saya publish cerita saya. Bayangkan jika sudah, pasti saya dikira menjiplak karyanya yang sudah terbit lebih dulu dibanding karya saya. Kekagetan saya memang wajar, karena sebelumnya saya belum pernah membaca cerita tersebut dan tentunya tak mengenal authornya. Lalu kenapa bisa sama? Sedangkan saya tidak meng-copy-paste ceritanya, dan tentunya author tersebut tidak mengetahui cerita yang saya susun di dalam notebook saya terkecuali dia memiliki kemampuan melacak notebook saya dengan jarak jauh.

Satu hal yang saya sadari adalah, mungkin segala hal yang bersangkut-paut mengenai cerita tersebut (setting latar, tokoh, alur cerita dsb.) yang ada di dalam pikiran saya dan author tersebut mirip atau bahkan sebagian besar sama. Dalam kata lain, ide cerita saya dan author tersebut tergolong mainstream, sehingga kemungkinannya begitu besar untuk ditirukan oleh orang manapun.

Jadi, jika ada karya manapun yang serupa/mirip dengan karya kita, sampai-sampai membuat kita berprasangka buruk bahwa orang tersebut menjiplak karya kita, sebaiknya pikiran tersebut disingkirkan dulu. Sebaliknya berpikir kembali, barangkali cerita yang kita buat itu tidak unik atau mainstream, sehingga orang lain juga dapat dengan mudah memikirkan cerita smacam itu. Kebetulan sama. Jangan serta-merta men-judge orang lain menjiplak karya kita.

Saya pribadi juga tidak ingin berprasangka buruk seperti itu, dan tentunya tidak ingin juga dianggap menjiplak atau meniru karya manapun baik seutuhnya ataupun sebagian isi ceritanya. Berpikiran positiflah, dan hal tersebut bisa saja semakin memicu kita untuk mencari ide-ide kreatif dan unik lainnya.

Lain halnya jika karya kita memang seutuhnya dijiplak, atau seutuhnya di-copy-paste. Kalau itu, sudah termasuk pelanggaran yang tidak boleh dilakukan. Tapi yang kerap saya temukan, baru sedikit ide yang dicuri saja, sudah mengklaim ceritanya telah dicuri orang lain. Maaf, hal tersebut bukan untuk dipermasalahkan menurut saya. Seperti yang telah dibahas di atas, mungkin idenya mainstream. Tapi sepertinya tidak ada karya manapun yang menjiplak seutuhnya cerita kita, dan hanya mengganti nama kita menjadi nama author 'penjiplak'-nya. Besar kemungkinan tidak ada yang seperti itu. Jika terjadi, itu pelanggaran, dan kita bisa melaporkannya.

Ini jika memang ide cerita kita dicuri. Barangkali juga orang itu begitu tertarik dengan cerita kita, namun dia tidak memiliki ide, sehingga bisanya hanya mengambil beberapa ide cerita kita. Biarin aja kali, stok ide kita pasti lebih banyak dari dia, dan kita masih bisa lebih banyak menghasilkan tulisan yang lebih bagus.

Kalau readers atau votes kita lebih sedikit dibanding dia, sedangkan ide itu sebenarnya milik kita, bagaimana? Itu mah, rezeki kali ya. Kita ini sebenarnya menulis karena kejar readers dan vomments atau karena ingin memberikan manfaat, informasi, dan menghibur orang lain? (Jujur, pertanyaan ini juga saya sering dapatkan dari membaca buku-buku motivasi menulis wkwk).

Tentunya kita ingin kedua hal itu. Tapi tujuan utamanya harusnya karena ingin berbagi, dan kalau mendapat sambutan yang bagus dari pembaca dengan jumlah viewers dan votes yang banyak, itu bonus! (Saya juga pernah dinasehatin seperti ini wkwk). Kalau memang sudah rezeki kita akan dilirik oleh penerbit *misalnyaaa*, pasti tidak kemana-keman rezeki itu, karya kita pasti bisa diterbitkan. Tidak perlu dibuat pusing, hanya menguras tenaga. Masih banyak hal lain yang harus dipikirkan.

Jadi, berpikir positif, yuk :)

Ingat, ada pribahasa yang berbunyi, "semakin tinggi pohon, maka akan semakin kencang angin yang menerpanya". Semakin tinggi derajat atau jabatan atau kedudukan seseorang, atau semakin sukses seseorang dalam usahanya dalam hidup, maka semakin banyak orang yang ingin menjatuhkannya atau semakin besar rintangan yang akan dihadapinya.

Tapi menurut saya dari peribahasa tersebut, dapat juga diartikan, semakin sukses kita, semakin banyak orang yang ingin menyamai kita dan menirukan kita secara diam-diam, dan perbuatannya yang seperti itu juga termasuk dalam ujian yang menerpa kita sebagai orang yang berada di 'atas'. Jika kita berhasil melewati ujian semacam itu, artinya kita semakin naik level, kan? Kita naik setingkat lagi menjadi orang yang lebih kece, kan?

Mengenai karya saya yang mirip itu, saya berencana tetap melanjutkan dengan setting yang sedikit sama dengan yang telah saya buat, toh itu memang hasil pemikiran saya bukan hasil curian. Tapi sepertinya saya akan memberikan 'bumbu-bumbu' dan mengubah beberapa bagian agar lebih unik dibanding karya yang saya temukan itu. Semoga bisa. No, harus bisa! ^^

Bagaimana menurut pembaca?

***

Intermezzo DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang