Cause Nothing Like Us.
Chapter 7.
Park Jimin.
Madomiri Hiruka.
25 April 2017.
"Hmm.. Arigato, Hana-chan. Gomen ne, ore itsumo anata ni yondeteru no." (Hmm.. Terimakasih, Hana. Maaf ya, aku selalu saja menghubungimu.)
Jimin tengah berada di balkon kamar hotelnya yang berada di wilayah ibukota nusantara, menikmati waktu sorenya sambil merasakan hembusan angin hangat yang menghampirinya—Menyempatkan diri dalam waktu padat tour mereka, BTS.
"Tidak apa-apa, nii-san. Aku senang kau meneleponku. Bagaimanapun saat ini aku belum kembali ke kediaman keluarga Akami, jadi aku kesepian karena tinggal sendirian di apartemen."
Jimin terkekeh pelan mendengar nada suara Hana yang seperti anak kecil yang sedang merajuk. Hana dan Jungkook mirip, pantas mereka cepat akrab dulu. Mereka semua tidak pernah berubah, bagaimana denganmu Hiruka?.
"Nani de waratteru no?" (Kenapa tertawa?)
"Tidak." Jimin tersenyum misterius sambil memandang kosong ke jalanan kota Jakarta yang sangat padat pada sore hari.
"Mou.. Kenapa kau selalu menjawab seperti itu kepadaku? Kau bahkan tidak dapat berkata bohong pada Hiruka nee-chan. Nani de you~?“
Jimin kembali terdiam ketika Hana menyebut nama Hiruka. Nama itu, yang membekukan dirinya sampai bersarang pada hatinya.
Madomiri Hiruka.
"Mm.. Etto.. Ak-aku salah bicara, ya? Uh, Gomennasai.." Suara Hana di seberang sana sarat akan penyesalan yang membuat Jimin kembali tersenyum. Tersenyum miris, lebih tepatnya.
"Tidak, bukan apa-apa. Kau tidak salah, Hana-chan."
"Ja, kenapa kau kau diam sejak tadi, nii-san?"
Jimin menghela napas lewat mulutnya perlahan. "Aku.. Aku hanya merindukan nee-chan mu itu, Hana. Aku penasaran sedang apakah dia sekarang? Apa dia makan teratur? Apa dia juga merindukan kita?"
Terdengar suara Hana yang terkekeh pelan. "Jimin nii-san ni, otou-san mitai." (Kakak Jimin, kau seperti seorang ayah.)
"Nani sore? Kau mau mengatakan wajahku seperti ouji-san begitu?"
Kekehan Hana kini berubah menjadi tawa. Setelah tawanya mereda Hana kemudian menjawab pertanyaan Jimin. "Bukan begitu.Tapi sikapmu itu yang seperti seorang ayah pada anaknya. Ah, seandainya otou-sama seperti itu kepadaku."
"Kalau begitu paksa saja dia. Bukankah kau anaknya? Dia pasti akan menurutimu."
"Iranai you. Otou-sama pasti tidak mau melakukannya. Datte, ayah mana yang menyuruh anaknya untuk tinggal di apartemen, padahal di rumah banyak sekali kamar yang tidak terpakai."
"Benar juga, ya.."
"Mm.. Nii-san. Apakah Hiruka nee-chan akan ditemukan? Aku benar-benar merindukannya.."
Jimin terdiam, keraguan menyapa hatinya. Tidak tahu harus menjawab apa pada Hana, karena dia sendiri juga tidak tahu pasti apakah Hiruka akan ditemukan.
Setidaknya -dia berharap- Hiruka bisa ditemukan, bila 'hal itu' tidak terjadi kepadanya.
Jimin saat ini hanya menggenggam benang tipis harapan untuk menemukan Hiruka, begitu pun yang lainnya. Jika dia dan juga mereka tidak hati-hati, benang itu akan putus atau lepas begitu saja dari tangan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cause Nothing Like Us (BTS)
FanfictionPersahabatan rahasia antara idol dan juga kalangan biasa, apakah itu mungkin? BTS dan tujuh gadis ini menjalin ikatan tersebut. Kisah mereka bak sebuah teka-teki yang belum pernah diselesaikan, akhir kisah yang masih misterius yang ditentukan oleh s...