"Apa iya itu aku? Apa aku telah berubah?" tanta najwa pada dirinya. "Ya Allah, istiqomahkan hamba di jalan-Mu. Aamiin." Kata najwa sambil tersenyum melihat pantulan dirinya didepan cermin dan dilihat dirinya dari atas hingga bawah . Hari ini awal yang baru untuknya, setelah kemarin sibuk untuk memperdalam pengetahuannya mengenai islam dan bagaimana caranya untuk menjadi muslimah yang sebenarnya, serta bertanya beberapa pertanyaan yang dari dulu membuatnya bingung, kepada ustadzah yang ada didekat kompleks rumah keluarga rasyid. "mengapa kita harus beriman dan beramal saleh?" seperti itulah kira-kira pertanyaan yang najwa ajukan, dan sebelum pergi najwa berbelanja beberapa lembar pakaian baru yang harusnya dikenakan seorang muslimah, seperti gamis, jilbab, kaos kaki, dan lain-lain, sebagaimana yang di janjikan umi fatimah sebelumnya. Saat ini najwa tengah mematut dirinya yang menggunakan seragam putih abu-abu sekolah miliknya, karena sebelumnya beberapa seragam milik najwa memiliki ukuran yang kecil dan juga seragam miliknya tidak bisa lagi disebut seragam anak sekolah, seragamnya sudah sangat kusut dan terdapat berbagai macam noda. Mulai dari tinta pulpen, kecap ataupun saus, bahkan gula-gula karet, dan masih banyak lagi. Maka dia menggantinya dengan baju panjang yang mencapai betisnya, rok abu-abu yang tidak sempit dan di padukan dengan jilbab panjang yang menutupi setengah tubuhnya.
"Bismillaah" ucap najwa dalam hati.
Keluarga rasyid tengah menunggu seseorang di meja makan untuk sarapan pagi sebelum melakukan aktifitas masing-masing. "Assalamu'alaikum" sapa seseorang yang baru turun dari tangga. "Waalaikum salam" jawab mereka serempak. "Subhanallahnya anak umi.."
"Keep istiqomah anak abi.."
"Cie.. Yang lagi hijrah diri"
"Kak wa emang the best deh"
Berbagai macam pujian pun berdatangan menyambut hari baru najwa, walaupun ada ucapan yang agak tidak suka di dengar oleh najwa dan dapat di pastikan olehnya bahwa itu pasti bang syad, dan yang perlu dilakukannya adalah husnuudzon, itu semua adalah support untuknya berubah menjadi lebih baik dan bukankah Allah Swt berfirman yang artinya "sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar" dan marah kepada orang yang berbuat tidak baik pada kita bukanlah jawabannya. "Alhamdulillah, aamiin." timpal najwa sambil tersenyum menjawab perkataan yang terdengar seperti do'a untuknya.Pagi itu di lalui oleh keluarga rasyid dengan sarapan pagi bersama dalam diam yang hanya ditemani irama dentingan sendok dan piring yang saling bersautan antar satu dan yang lainnya. Setelah sarapan usai, "jadi, hari ini di anterin sama abi? Atau sama abang aja?" tanya abi kepada najwa dan yang tengah meneguk segelas air putih. "Gak boleh bawa motor sendiri bi?" tawar najwa yang telah menyelasaikan minumnya. "Insya Allah, setelah seminggu baru abi izinin" jelas abi. "Kenapa wa gak boleh naik motor sendiri?" tawar najwa. "Kamu kan baru SMA, umur kamu juga belum genap 17 tahun untuk naik motor. Kalo kamu perginya sama abangkan, umi jadi ikhlas karena ada yang jagain dan abang kamu itu juga mahram kamu, jadi umi gak pusing-pusing. Atau sama abi aja, sekalian abi ke kantor dan anterin adek" jelas umi panjang lebar.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Real Muslimah
SpiritualKarena aku memiliki caraku sendiri untuk menjadi orang hebat dan tidak melampaui batas sebagai seorang muslimah yang menjalankan kewajibannya. Walaupun terkadang masa lalu selalu menjadi tameng untuk orang lain agar dapat men-judge yang lainnya sehi...