Kebiasaan tak dapat diubah

1.2K 77 20
                                    


Tik tik tik
Bunyi hujan di atas genting,
airnya turun tidak terhingga (*plak* kok malah nyanyi)

   Seorang anak laki-laki yang berumur 13tahun, sedang duduk di jendela dengan menggunakan baju piama berwarna hitam-kuning sambil menatap kearah luar jendela, memperhatikan butiran air yang turun dari langit mendung. Ya, ini masih pagi dan sekarang adalah musim penghujan jadi hujan bisa turun tanpa mengenal waktu dan tempat (?)
  Tik tik tik ,
bunyi hujan yang terdengar seperti alunan lagu itu membuat suasana menjadi lebih damai dan ia pun memejamkan matanya merasakan kedamaian yang amat sangat langka dirumahnya.

Tik..tik..tik..bruak...derr..dorr..miaw..mbee..guk..guk..moo..krek..auu..

Dahi anak itu mengerenyit. Dan ia turun dari jendela untuk mencari sumber suara tadi.

Tap Tap Tap

.

.

.

.

.

.

.

" huaaa.. Ampun kak !!"
" Kemari kau!! "

Sebenarnya apa yang terjadi?

Flasback on

Kring..kring..kring..

Mendengar suara itu taufan membuka kelopak matanya perlahan, lalu ia bangun dari posisi tidurnya. Sambil mengusap mata ia mengambil topi kesayangannya dan memakainya. Lalu ia melirik kearah jam dinding yang terletak di dekat lemari pakaiannya, ia menyeringai kecil lalu turun dari tempat tidurnya.

" dia pasti belum bangun, "

Ucapnya saat tiba di depan sebuah pintu kamar, lalu ia mendorong pintu tersebut dan masuk kedalamnya tanpa mengucap salam atau permisi.
Taufan menyeringai kembali saat melihat posisi tidur mangsanya yang sangat tepat.
Taufan mengambil ancang-ancang, berlari, melompat dan~~

" Gunung meletus!! Tsunami melanda!! Gempa mengguncang!! "

Teriak taufan yang sontak membuat halilintar melompat dari ranjang dan mengambil kuda-kuda.

Bhuahahahaaa.......

Tawa mengerikan taufan( yang mirip nenek lampir) pun pecah, melihat reaksi konyol kakaknya. Dan-

" beraninya kau!! "

Perempatan merah pun timbul di kening halilintar. Insiden selanjutnya adalah~

Bruak...derr..dorr..miaw..mbee..guk..guk..moo..krek..auu~~

Aksi kejar kejaran yang di lakoni oleh taufan dan halilintar (?) Semua barang pun melayang mulai dari jam, bantal, buku, kalender, kucing tetangga, gelas, sofa, boneka tedy bear hali (?)

" huaaa...Ampun kak!! "
" kemari kau!! "

Flasback of

Taufan tersandung lalu baju piama bagian belakangnya di tarik oleh hali. Taufan menoleh ke belakang melihat aura mematikan hali dan mulutnya komat kamit meminta ampunan untuk dosa yang telah ia lakukan sebelum menghadap yang maha kuasa

Bletak! Krek! Bruk!

" awww~ "

Tanpa di sadari Blaze dan Ice sedang menonton kejadian itu sambil duduk di sofa. Blaze menonton dengan ekspresi gemas sedangkan ice menonton dengan mata tertutup (?) Dan ditemani sebuah guling dengan corak pulau cokelat dipermukaanya.

" pukul dia kak hali! Kilir tangannya dong supaya gak kabur!
Ahh.. kak hali gemana sih? Jadi kabur tuh! "

Gerutu Blaze dalam hati sambil lompat-lompat gak jelas.

" hentikan semua ini!! "

Semua orang menengok kesumber suara tadi (minus ice) kan ice lagi tidur. Dan yang mereka dapati adalah gempa sedang berdiri di tangga.

" sudah, jangan bertengkar lagi. Sekarang kita sarapan dulu "

Ucap gempa dengan sabar. Walau pun kesal tapi ia mencoba untuk tenang.

Skipp

" aduhh, sakit..a-aw" ringis taufan
"Diam dulu kak, " ucap gempa sambil memasang plester di lutut taufan. Sedangkan yang lain menunggu mereka berdua untuk sarapan bersama,

"Apakah kalian tidak bisa merubah kebiasaan kalian yang tidak baik? "
Tanya gempa sambil menatap semua orang.

" itu sangat MUSTAHIL " jawab hali, taufan dan blaze
" bisa asal Allah mengizinkan" jawab ice setengah sadar.

Krik krik

" pendapat mu bagaimana? " tanya semua orang pada gempa.

"Eh, euh..menurutku itu sangat MUSTAHIL "

Huahhhh
Semua langsung sweatdrop  berjamaah....

.

.

.

.

.

.

ok, author minta maaf atas semua kesalahan. Ini fic pertama author,
Maaf klo ada kesamaan nama, alur, latar, cerita dll. Ide ini muncul pas author berantem sama adik terus author di dorong2 terus di pukul pake sapu injuk, terus di uber keluar rumah sambil bawa batu yang ukurannya lumayan besar,, pintu rumah pada di kunci sama adik, jadi deh diem di teras hujan-hujan
*plak* kok malah curhat?

BOBOIBOY Twin Five Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang