Prolog

77 5 2
                                    

"Aku tak ingin hidup sendiri selamanya. Aku tak mau dicap sebagai perawan tua. Aku menginginkan seorang anak" kata seorang nenek tua yang sedang berjalan di tengah hutan di siang hari.

Nenek itu sedang mencari ikan untuk makanannya. Tempat tinggalnya juga berada di dalam hutan itu. Hutan Avalon. Nenek itu tinggal sendirian, suaminya sudah lama meninggal, konon suaminya itu dibunuh oleh sahabat baiknya, dan meninggalkan Nenek itu sendirian tanpa momongan.

"Sudah 30 tahun ku hidup sendirian setelah Hans meninggal. Oh pria malang. Aku rindu padamu. Aghhhh" teriak nenek itu.

Setelah setengah perjalanan yang dilakukan nenek itu, di tengah hutan ia melihat sebuah bunga Mawar Emas yang sangat cantik. Tanaman itu sepertinya baru saja bertumbuh. Diambilnya sebongkah tanah yang diatasnya tanaman itu, dan dibawa bersamanya.

5 menit setelah ia mengambil tanaman itu, bumi bergetar. Nenek pun terjatuh dan segera berlindung.

"SIAPA YANG BERANI MENGAMBIL MY  GOLDEN ROSE!!!!! SIAPA?!" teriak seorang wanita muda itu.

Nenek itu mendengar teriakan itu dan bersembunyi. Ternyata nenek itu sadar bahwa tanaman yang ia bawa adalah tanaman wanita tersebut. Nenek pun segera melangkahkan kakinya perlahan agar tak terdengar oleh wanita itu. Perlahan-lahan. Suara langkah nenek nyaris tak terdengar. Namun, ikan yang nenek itu tangkap nampaknya tak setuju dengan tindakan nenek itu. Ikan-ikan itu tak bisa diam. Dan akhirnya...

"Oh.. Ternyata nenek tua ini yang telah mengambil tanamanku... " kata wanita itu dengan suara halus.

"Ma-maafkan aku... Ta-tanaman ini sangatlah cantik... Ma-maafkan aku " ucap nenek.

Namun, permintaan maaf nenek itu ditolak sang wanita. Sang wanita itu mendekati nenek.

"Orang yang sudah merusak tanamanku takkan pernah kumaafkan. Kau akan menerima hukuman dari ku nenek tua" ucap wanita itu dengan halusnya sampai-sampai terdengar sangat mengerikan.

"Kau takkan puas menghukumku, nak. Aku sudah tua, sekali pukul saja aku pasti mati. Masa kau akan puas hanya dengan sekali memukulku?"

"Kau benar juga. Hm.Kalau begitu, karena kau sudah tua, dan apa yang telah kau katakan itu benar. Kuberikan kau tanaman ini. Mawar Emas ini harus kau tanam di depan rumahmu. 9 bulan harus kau urus dengan baik, kau siram, berikan yang terbaik untuk tanaman ini. Saat bulan yang ke-9 setelah kau tanam, tanaman ini akan membuahkan buah yang sangat besar,dan dari buah itu akan keluar seorang bayi" ucapan wanita itu diselah oleh sang Nenek. Nenek itu tak percaya perkataan wanita itu. Keluar bayi? Masakan Mawar Emas bisa mengeluarkan bayi.

"Kau ingin bayi bukan? aku bisa membaca keinginanmu. Aku seorang  penyihir kalau kau tahu" jelas wanita itu.

"Tapi sepertinya aku pernah melihat mukamu. Dimana ya? Ah sudahlah. Yang penting rawat bayi itu, dan pada usianya yang ke 25 tahun, aku akan mengambilnya. Dan menjadikannya budakku. Budakku sudah banyak, tapi kebanyakan laki-laki. Aku menginginkan budak perempuan. Tak enak juga memukul laki-laki. Aku ingin mencoba memukul seorang perempuan berumur 25 tahun. Jaga baik-baik! Inilah hukuman bagi manusia tua bangka sepertimu yang sudah berani mencuri" jelas sang penyihir

"25 tahun. Ingat itu! Aku akan kembali, dan kau tak bisa menghindarinya!" penyihir itu langsung menghilang.

)()()()()()()()()()(

THIS STORY IS BASED ON INDONESIA'S FOLKTALE "TIMUN MAS" I CHANGED "TIMUN MAS" WITH "MAWAR EMAS" AND I IMPROVED THIS STORY. I CHANGED A LOT OF THE ORIGINAL STORY. BUT THE PLOT HAS A BIT SIMILAR AS TIMUN MAS. ENJOY~

The Golden RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang