Chapter two

24 6 5
                                    

-----Irei Pov-----
Aku pun.... langsung mencubit nya, hingga ia meringis kesakitan.

"Akh, sakit tau. Modus ya? Tau tau gue ganteng " katanya

"Bodo amat! Ganteng dari mananya, genteng mah iya" cetusku.

"Santai-santai, kek dipantai" Katanya lalu duduk dikursi tepat disampingku.

"Gajelas" Sebutku, lalu langsung membuang muka kearah kaca bus.

Ini adalah hari terburuk ku, semoga saja ada yang lebih buruk* ekh gak ada maksudnya...

-skip-

Aku turun dari bus, dan yang lebih menjengkelkan ia juga turun. Itu artinya ia satu sekolah dengan ku.

Akupun menuju kelas, sepertinya dia menuju ruang kepala sekolah. Entah apa yang ia lakukan disana aku tak perduli.

Aku pun berjalan menuju kelas, dengan langkah ringan.

Sesampainya dikelas, Aku pun masuk dan menyalakan lampu lalu berjalan ke arah kursi ku.

Aku duduk dipaling belakang, karena aku baru saja pindah 2 bulan yang lalu.

"Pagii princess irei" Kata sohib ku dengan senyuman lebarnya, namanya rena.

"Basa-basi lu udah kebaca ren, aelah langsung aja kali " jawab ku kesal.

"Princess irei emang paling peka deh wkwk, iya iya gue gak ngerti soal fisika no 8-10 rei. Kemarin kan gue tidur pas dijelasin bagian itu" Kata rena dengan cengiran dibibirnya.

"You dareal mvp!" Kataku sambil memberikan bukunya.

"lu paling baek dah rei, makaseh yak!" Jawabnya setelah menyambar buku yang kuberikan.

Tak lama kemudian siswa(i) lain nya pun datang, dan bell tanda mulai pelajaran sudah berbunyi.

Guru pun memasuki kelas, diikuti seorang siswa. Wait! Siswa itu sepertinya... Cowok rese' dari bus!

Ini benar-benar buruk, aku yakin dia pasti akan duduk sebangku denganku karena hanya bangku itu yang kosong.

-----Irei Pov Off-----

"Selamat pagi. Bapak akan memberikan waktu bagi siswa baru untuk memperkenalkan diri. Ayo silahkan" Kata pak agus.

"Selamat pagi semuanya. Saya ronald braile panggil saja ron. Saya pindahan dari sma nusantara 3. Terimakasih" Kata ronald.

Suara bisikan mulai terdengar dikelas, kelas menjadi riuh.

'Dia terlihat pintar'
'Dia sangat tampan'
'Dia sepertinya baik'

Kira kira begitulah bisikan yang terdengar dikelas.

"Sttt, jangan berbisik-bisik. Jika ada yang perlu ditanyakan silahkan bertanya langsung kepada ronald" kata pak agus namun suasana kelas menjadi hening.

Mata ronald terfokus pada seseorang wanita yang duduk dikursi paling ujung. Dia cukup terkejut, itu adalah wanita yang sebus dengannya.

'Keajaiban kali ya. Tuh cewe satu kelas sama gue' sebut ronald dalam hati, lalu ia tersenyum tipis menepiskan pikirannya tersebut.

"Ronald kamu bisa duduk sekarang. Tempat duduk mu dipaling ujung, bersebelahan dengan kireina." Kata pak agus.

"Iya pak" kata ronald lalu duduk dikursi tersebut.

"Keajaiban ya ketemu lu lagi" kata ronald dengan senyum smirk nya.

"Keajaiban ndass mu, kemalangan iya" jawab irei ketus.

"Jangan cuek gitu kek. Kita kan sebangku, yang lalu biarlah berlalu kalau gak dibiarin ya ketabrak. Lagipula cemberut terus ntar manisnya hilang" Kata ronald yang dibumbui dengan gombalan.

"Sorry ya,manis gue gak bakal hilang karena gue gula asli bukan kw" Kata irei sambil nyengir, irei tak termakan gombalan tentunya.

Walau ia masih kesal namun ia coba melupakan hal yang berlalu. *seperti mantan eak*

"Iya deh lu manis. Kan abis damai, Jadi kenalan dulu yakan? Nama gue ronald. Panggilan nya ron, kalau mau panggil baby juga boleh" Kata ronald dengan senyuman lebar.

"Baby? Babi iya wkwk. Ok nama gue kireina lightsun. Panggil aja irei, kalau mau panggil manis juga boleh" kata irei dengan kepede'an nya.

Lalu mereka tertawa bersama.
*padahal abis berantem -.-*

-skip-

Pelajaran telah usai, waktunya pulang sekolah. Irei pun berjalan keluar kelas dengan langkah pelan seperti biasanya. Namun kali ini ada yang berbeda.

Untuk pertama kalinya irei berjalan berpasangan dengan seorang pria, tentu saja ini membuat satu sekolah geger otak ekh maksudnya ramai bisik-bisik tetangga.

'Seorang primadona seperti irei berjalan bersama seorang pria?'
'Aku tak suka pria itu, dia baru saja pindah sudah mencuri incaran kita'
'Mereka benar-benar cocok, irei imut dan pria itu tampan'
'Akh pria itu benar-benar beruntung'

Kira kira itulah yang menjadi perbincangan saat mereka berdua berjalan berdampingan.

"Keknya kita jadi bahan gosipan, alhamdulillah dosa gue berguguran" kata irei pada ronald.

"Mungkin... karena kita cocok, cocok bertengkar maksudnya." kata ronald sambil nyengir.

"Idih, dari tadi dikelas gombal mulu. Gak capek apa tuh mulut " jawab irei ketus dengan wajah kesal.

"Enggak dong, karena lu enak digombalin, kalau enak dimainin kan gak asik" Kata ronald.

Wajah irei terlihat kesal hingga tidak melihat dengan baik jalan yang ia tapaki. Ireipun tak sengaja menginjak tali sepatunya dan.....

Bersambung

-.- oke ini garing. Beneran dah

PretendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang