.
Author pov.
Tiga hari sudah Jungkook dirawat dirumah sakit. Seokjin, Jimin, Mingyu dan Saein bergantian menjaga Jungkook. Di satu sisi, Jungkook merasa senang bisa bersama dengan dua hyungnya, tapi disisi lain Jungkook merasa sudah sangat merepotkan dua hyungnya itu.
Hari ini Seokjin yang bertugas menjaga Jungkook. Seokjin sudah datang beberapa menit yang lalu dengan membawa bubble tea untuk Jungkook.
"Bagaimana keadaanmu?"
"Gwenchana."
"Aku membawakan bubble tea untukmu."
"Woah, jinjjayo hyung?"
"Heum. Neo joha haeji?"
"Ne jeongmal. Aku sudah lama tak meminum bubble tea."
"Ini. Sekarang kau bisa meminumnya." Seokjin menyerahkan bungkusan berisi bubble tea pada Jungkook. Jungkook menerimanya dengan senang dan langsung meminumnya.
"Aku memang hyung yang buruk."
"Ne?"
"Aku sendiri tak tau jika adikku menyukai hal yang sepele."
"Hyung, mworago?"
Seokjin hanya menunduk ketika Jungkook bertanya. Jungkook bisa melihat guratan kesedihan diwajah Seokjin. Jungkook memegang tangan hyungnya itu.
"Hyung, jangan pernah menyalahkan dirimu. Setiap manusia pasti memiliki kesalahan dimasa lalu, dan akan memperbaikinya dimasa depan. Aku yakin hyung akan memperbaikinya. Mulai sekarang aku tak ingin mendengar hyung menyalahkan diri hyung lagi."
Seokjin hanya mengangguk menanggapi perkataan Jungkook. Seokjin tak menyangka jika Jungkook sangat menyayanginya meski perlakuan buruk yang selalu diterima Jungkook darinya.
.
.
Jungkook tengah menikmati buah apel yang dikupaskan oleh Seokjin. Seokjin menatap wajah Jungkook begitu dalam. Ia ingin melihat wajah adiknya yang selama ini tak pernah ia anggap. Jungkook merasa sedikit tak nyaman ketika Seokjin menatapnya begitu dalam.
"Seokjin hyung, jangan menatapku seperti itu. Nanti jika ada yang melihat bagaimana? Pasti mereka akan berpikiran yang tidak-tidak."
"Aku hanya memandangi wajah adikku sendiri. Apa itu salah?" Seokjin masih menatap Jungkook.
"Itu tak salah. Tapi, tatapanmu itu yang salah hyung." Jungkook melempar bantal kewajah Seokjin. Seokjin menangkap bantal itu dan terkekeh. Jungkook memasang wajah kesal ketika lemparannya tak mengenai sasaran.
"Em~ Jungkook-ah.."
"Ne?"
"Apa kau tak punya keinginan yang ingin kau wujudkan?"
Jungkook terdiam sejenak lalu tersenyum. Jungkook memalingkan wajah kearah lain berusaha menghindari tatapan Seokjin.
"Aniya, hyung. Aku tak punya. Mana mungkin aku punya keinginan jika aku jelas-jelas tak bisa mewujudkannya."
"Aish, dari mana kau belajar bohong huh?"
"Huh?"
"Itu jelas terlihat Jungkook-ah. Kau bohong. Ah, apa kau selalu bohong pada Mingyu?"
"Aku tak pandai berbohong ya?"
"Ne. Itu jelas sekali."
"Aku memang punya satu keinginan. Aku ingin kita bertiga dapat melakukan hanami ketika bunga sakura mekar besok. Tapi, itu tak perlu. Aku bisa bersama Seokjin hyung dan Jimin hyung disini saja, sudah membuatku senang."
Seokjin terdiam mendengar keinginan adiknya itu. Simple. Tak muluk-muluk. Seokjin berpikir, kenapa Jungkook tak minta yang lebih? Meminta dibelikan mobil, apartement atau yang lainnya. Hanya ingin melakukan hanami bersama dengannya dan Jimin itu saja.
"Hyung.."
Seokjin tersadar dari lamunnya ketika suara Jungkook memanggilnya. Seokjin tersenyum kearah Jungkook. Jungkook mengernyitkan dahinya ketika melihat Seokjin tersenyum.
"Waeyo, hyung? Kenapa kau tiba-tiba tersenyum?"
"Aniya. Ah, kau istirahatlah. Aku akan keluar sebentar."
"Ne."
Seokjin berjalan keluar dari kamar Jungkook. Jungkook hanya menghela nafas pelan. Ia bingung denga tingkah Seokjin saat ini. Kenapa Seokjin sering tersenyum padanya? Memang tak aneh jika tersenyum. Tapi, hampir setiap detik Seokjin selalu tersenyum pada Jungkook. Itu membuat Jungkook sedikit merinding ketika melihatnya.
.
.
Seokjin berjalan dikoridor dengan langkah terburu-buru. Ketika Seokjin hendak masuk keruangan yang telah dicarinya, ia berpas-pasan dengan Jimin.
"Seokjin hyung?"
"Oh, Jimin."
"Kenapa Seokjin hyung disini? Bukankah Seokjin hyung harus menjaga Jungkook."
"Ne. Jungkook tengah istirahat dikamarnya. Aku ada keperluan sebentar disini. Kau ingin ke kamar Jungkook?"
"Ne."
"Ya sudah, kesanalah. Aku akan menyusul sebenar lagi."
Jimin berjalan pergi meninggalkan Seokjin. Seokjin menatap pintu ruangan itu. Ia menarik nafas dalam-dalam sebelum masuk kedalam ruangan itu.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Day For Me [END]
FanfictionPenyesalan akan datang di akhir. Sebelum kau menyesal nantinya, lebih baik menyadarinya dari sekarang. Tapi sepertinya itu tak mungkin terjadi. . "Mianhae, hyung. Aku tak bisa bersama kalian lebih lama. Aku sangat menyayangi kalian." Cast: - Park (J...