Manusia di dunia ini pasti mendapat kehidupan. Tapi, jarang dari mereka yang mendapatkan Cinta.
.
.
.
Sakura tersenyum kala maniknya menangkap gadis indigo yang tengah bercanda ria dengan teman-temannya. Langkah kaki jenjangnya kini berjalan menuju gadis yang menjadi tujuannya saat ini.
Tangan mungil itu terulur meraih bahu, kala jarak diantaranya dan gadis manis itu telah dihapus olehnya. Sakura tersenyum ketika manik emeraldnya dan amethyst gadis indigo itu bertemu. "Hinata~ bisa kita bicara sebentar?"
Gadis bernama Hyuuga Hinata itu memandang rendah Sakura, senyuman meremehkan kini ditunjukkan oleh putri Hiashi Hyuuga itu, dengan gerakan cepat Hinata menepis tangan Sakura yang berada pada bahunya yang berlapis seragam. "Mohon jaga tanganmu"
Tanpa diperintah lagi, Sakura menarik kembali tangannya disertai senyuman canggung. Manik emeraldnya masih terfokus pada Hinata. "Bisa kita bicara?" Tanya Sakura dengan ragu. Namun, ketika anggukkan kepala indigo Hinata ia saksikan, senyuman terpati di wajah cantiknya.
Kedua gadis itu kini melangkah menjauhi meja yang berisikan teman-teman dari gadis bermarga Hyuuga itu. Mereka kini menduduki sebuah kursi kosong yang terletak di sudut kantin.
"Hinata~ aku ingin bertanya padamu. Tapi kumohon jawab jujur" Sakura membuka suaranya kala kedua gadis itu telah mengambil posisi duduk mereka.
Helaan napas panjang keluar dari bibir tipis Hinata, gadis itu kembali menganggukkan kepala bermahkota indigonya. Amethyst miliknya memandang datar Sakura dengan menopang dagu. "Katakan!"
"A-apa kau mencintai Sasuke?" setelah melontarkan pertanyaan itu, Sakura jadi merasa bersalah kala Hinata hanya diam memandangnya. "Maaf, maksudku aku hanya ingin tau apa kau benar-benar menyukai Sasuke atau tidak. Haha aku bodohkan? Bertanya seperti itu, sudah pasti kau menyukai Sasuke-" Sakura bungkam kemudian saat suara Hinata memotong perkataan yang ia lontarkan.
"Aku tidak mencintai Sasuke" cukup singkat, tapi sukses membuat hati Sakura merasakan nyeri yang luar biasa. "Aku membenci Uchiha Sasuke" lagi, bagaikan kunai menusuk hatinya.
Manik emerald itu memandang Hinata tak percaya. Sedetik kemudian kepala berhelaian merah muda itu menunduk memandang tangannya yang saling meremas satu sama lain. "A-apa kau menyukai Naruto?" suaranya terdengar lirih, tapi cukup didengar oleh Hinata.
"Haha~ kau tau ternyata. Hm.. Kau memang sahabat yang baik -ups! Maksudku sahabat dan kekasih yang baik" nada lembut putri sulung Hyuuga itu menajam kala menyebutkan kata kekasih pada Haruno Sakura, ia berdecih kemudian.
Sakura mendongkakkan kepala merah mudanya guna memandang Hinata. Emerald gadis itu terlihat tajam dari biasanya. "Hahaha. Jangan bercanda Hinata!"
"Aku. Tidak. Bercanda. Haruno-san!" melihat keseriusan dari pancaran amethyst Hinata, Sakura dapat merasakan sesak pada nafasnya.
"Tapi kau menerimanya Hinata!"
"Menerima bukan berarti mencintai. Kau diterima keluargamu, tapi bukan berarti keluargamu juga mencintaimu!"
DEGH
Rasanya, bagaikan ribuan jarum menusuk ulu hatinya kali ini. Manik emeraldnya mulai berair, ia sekarang lupa bagaimana jantungnya berpacu lebih cepat kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Tears
Fanfiction• SasuSaku Fanfiction • [Completed LaTe] Sakura tau, hidupnya yang sekarang penuh penderitaan dan air mata, tapi dia yakin suatu saat nanti, air mata yang ia keluarkan bukanlah air mata penderitaan seperti sekarang, melainkan air mata bahagia. Air...