Ella's Empat

218 68 86
                                    

Minimal pertemuan memberikan pemahaman sebagai teman hidup atau pelajaran hidup

Bel sekolah pun berdering, yang menandakan murid-murid harus berlarian untuk segera masuk kelas sebelum dirinya dihukum oleh guru-guru killer di kelasnya masing-masing.

Di sekolah ini pelatihan kedisiplinannya sangat ketat. Apabila kamu telat masuk tepat seorang guru telah menutup pintu kelas, kamu akan dihukum oleh The King of Evil, ralat guru killer.

Ella pun masuk kelasnya bersamaan dengan Lisa yang masih sibuk bercerita ria. Kali ini bukan soal Sam lagi, sekarang soal Calvin.

Jangan berharap Ella akan fokus dan tertarik dengan cerita dari Lisa deh. Calvin? Inget saja nggak, anak kelas berapa dia? Padahal notabenya dia adalah salah satu makhluk tampan di sekolah yang disisipkan oleh Tuhan ke sekolah ini.

Sudah dibilang, SMA Yuditha Kasih ini memang SMA paling hitz dan sepertinya terberkati untuk selalu melahirkan bibit-bibit siswa/i cantik dan ganteng.
Iri kan? Makanya udah kalian pindah aja ke SMA kami!

Jam pelajaran sekolah berjalan seperti biasanya. Jam pelajaran di kelas Ella kali ini adalah Fisika. Yang menyebabkan Ella merinding dan keringat dingin karena gurunya yang killer bisa saja memberikan soal laknat di papan tulis dan memaksa kita untuk menjawabnya.

Tidak kalah Lisa yang mukanya pucat setiap kali guru tersebut sudah mulai menulis contoh soal di depan. Memang situasi sangat menegangkan!

Semua murid selalu berdoa dalam hati untuk diberikan perlindungan oleh Tuhan YME dari soal-soal gila yang diberikan guru yang gilanya dua kuadrat melebihi kejamnya kompeni Belanda yang menjajah Indonesia.

"Oke, saya ingin mengetahui pemahaman kalian dalam materi pada subbab ini. Coba tolong kerjakan soal di depan. Sekarang tanggal berapa?"

Pak Ginting namanya, mirip dengan namanya emang sinting orangnya.

Toktoktok!

Pintu kelas terbuka, dan datanglah sesosok makhluk astral dari arah depan.

"Misi Bapak ganteng" sapa cowok itu.

Lisa menyikut Ella dan matanya mengarahkan pandangan Ella ke arah cowok tersebut.

"El, itu si Sam. Wah, ngapain ya dia kesini?" Bisiknya pelan.

Ella pun acuh tak acuh terhadap pemandangan tersebut. Tapi kalo diperhatiin dengan seksama, cowok itu memang ganteng sih. Hidungnya mancung kaya papan seluncur dan badannya yang tinggi tegap kaya tiang bendera upacara.

Tidak, kalian jangan mengira dia kurus krempeng. Kalo dari pancaran dan mata tembus pandang Ella sih, dia sepertinya mempunyai badan roti sobek 6 pack.

Pak Ginting menghentikan proses mengajarnya dan menatap bingung ke cowok itu.
"ada urusan apa kamu ke kelas ini, Sam?" Cetusnya.

Sam terkekeh dan mengacak-ngacak rambutnya sembari melonggarkan dasinya. "Biasalah pak, guru-guru suka ngisengin saya. Apa sebenernya mereka naksir saya ya karena saya ganteng?" Balasnya dengan wajah sumbringah.

Cih gila, sama Pak Ginting ala Sinting aja dibecandain. Cari mati!
Surganya pemandangan dunia nih, rezeki mata tidak boleh dimubazirkan!

Pak Ginting geleng-geleng kepala menghadapi muridnya yang satu ini. Memang begitulah sikap Sam, cenderung unik dan berbeda dengan yang lain.

"Kamu telat masuk kelas ya dan dihukum ikut kelas saya?" Tanyanya dengan intonasi yang mematikan.

"Iya nih Pak, mereka tuh paham banget ya kalo murid ganteng itu harus diajar oleh guru ganteng juga. Klop banget!" Jawabnya garing.

"Sudahlah, saya tau saya ini ganteng. Nggak usah terkesima gitu dengan memuji saya berkali-kali"

Mungkin maksudnya mau ngelucu, tapi bagi mereka untuk lawakan dari ukuran guru killer macem Pak Ginting ini hal tersebut menjadi tidak lucu. Alias garinggg.

Mereka semua terpaksa tertawa, biar terlihat gurauan tersebut lucu.

Sam terkekeh lagi, "tapi saya nggak maho loh Pak"

"Udah jangan berisik, mending kamu kesini kerjain soal di papan tulis ini. Awas ya kalo sampai nggak bisa diisi" perintahnya tajam.

Seisi kelaspun menghela nafas lega karena mereka merasa diberi perlindungan oleh Tuhan dari siksaan alam baka.

"Oke" balas Sam kemudian.

Seisi kelas hanya bisa terbengong-bengong mendengar jawaban Sam dan kemudian Sam langsung menuju ke arah papan tulis dan mengambil spidol yang diberikan oleh Pak Ginting.

Always support story ini ya genks.
Dont forget to vote and comment biar author bisa liat seberapa banyak peminat cerita ini.
Arigatouuu

ELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang