Hari libur tapi dengan tumpukan tugas seperti nya sudah menjadi keseharianku saat liburan datang.
Aku seorang mahasiswa dan bekerja sampingan sebagai freelancer. Sebenarnya agak berat juga melakukan kedua hal ini bersamaan.
Tapi mau bagaimana lagi, hobi ku itu membaca dan menulis cerita.
Jadi, kupikir semuanya akan baik-baik saja kalau kita juga sudah mencintai apa yang kita lakukan.Perkiraanku salah besar aku benar-benar stress sekarang. Tugas dari Pak Tua di Universitas ku dan pekerjaanku sebagai freelancer bertubrukan dan aku bingung untuk menyelesaikannya.
"Huhuhu kenapa pak tua itu selalu memberikan tugas saat liburan. Apa pak tua itu ingin membiarkan mahasiswa nya keriput dan tua juga, hah?" Monolog ku kesal saat mengerjakan tugas dari dosenku.
Aku merenggangkan badanku.
"ughh, aku bosan sekali. Kenapa dia tidak menelpon ku?"
Aku menengok ponsel di sebelah ku.Aku benar-benar bosan sekarang. "Apa yang harus kulaku-" tiba-tiba ada ponsel ku berdering. Aku segera mengangkatnya.
"Eoh yeoboseo, panjang umur sekali kau." kata ku pada si penelpon.
"Kenapa? Ada apa memang nya? Kau barusan memikirkan ku ya?" katanya dengan nada menggoda.
"ahh tidak.. Aku tidak memikirkanmu. Aku hanya sedang bosan tadi dan bertanya-tanya kenapa kau tidak menelpon ku." bela ku.
"Aiih.. Itu sama saja kau sedang memikirkan ku."Dia kembali menggoda ku.
"Aku sama sekali tidak memikirkanmu, tuan Jeon." aku memanyunkan bibir ku.
Terdengar suara tertawa dari seberang sana. "Aku ke apartemenmu ya? Orangtua ku sedang ke luar kota. Aku kelaparan." ucap Wonwoo dengan nada manja.
"Heol~berhentilah bersikap manja. Lalu bagaimana dengan Bohyuk?" tanyaku pada Wonwoo.
"Dia baru saja pergi dengan pacarnya tadi, mereka berkencan di pagi hari, cih." umpat Wonwoo.
Aku terkikik geli. "Makanya, kau pergilah dengan pacar mu hahaha." tawa ku makin keras.
"Kau mengejekku ya? Lagipula kenapa harus punya pacar, kalau aku punya sahabat yang bisa selalu kuandalkan." ucap Wonwoo penuh percaya diri.
"Heol~lebih tepatnya selalu bergantung. Kau selalu bergantung padaku, Tuan Jeon." ucap ku sedikit kesal.
"Itu sama saja. Aku ke rumahmu sekarang." kata Wonwoo.
"Baiklah Tuan Jeon Wonwoo." Aku mematikan telpon nya.
Aku mengendus badanku."Ugh.. aku bau sekali ternyata. Lebih baik aku mandi dulu." Aku segera masuk ke kamar.
________Aku sudah selesai membersihkan diri ku dan sekarang aku menuju ruang tamu.
"Eoh, kau sudah datang." kata ku. Wonwoo langsung menengok ke belakang.
Dia menggunakan kemeja putih bercorak hitam, celana panjang hitam dengan garis merah di belakangnya dan sebuah ransel di punggung nya.
"Kau itu mau kemana sebenarnya ckckck." Ujarku bingung.
"Hehehe ini tidak seberat yang kau bayangkan kok, hanya fashion." tawa garing Wonwoo menggelitik pendengaranku.
Aku mendudukkan diri ku di sebelah Wonwoo.
"Sepertinya kau habis lembur lagi." Aku menoleh ke Wonwoo.
"Ya kau benar sekali." Aku menghela napas panjang.
"Lebih baik jangan terlalu sering lembur. Tidak baik untuk kesehatan mu." Kata Wonwoo perhatian.
KAMU SEDANG MEMBACA
SVT's IMAGINE and FF
FanfictionKumpulan imagine para member seventeen.. Mulai dari leader S.coups sampai si maknae Dino SEVENTEEN AND CARATS NB : Beberapa cerita sudah pernah di post di Line