Night Kiss - Minghao

63 7 1
                                    

  Minghao POV

  Akhirnya aku bisa pulang setelah mengerjakan tumpukan berkas di kantor. Aku segera menuju basement perusahaan menggunakan lift. Perusahaan sudah sepi karena ini sudah larut malam.

   Aku seorang direktur yang sebenarnya mengerjakan berkas di rumah bisa saja kulakukan tapi aku tidak ingin urusan pribadi ku dan pekerjaan ku bertabrakan.

  Aku melangkah menuju lift kantor dan menekan tombol B1 untuk menuju basement. Pintu lift mulai menutup aku menunggu sambil mengetuk-ketuk jari ku di pegangan lift.

Ting

  "Cepat sekali." kulihat nomer lift disana adalah angka 3.

  "Damn!" aku segera menekan tombol lift lagi tapi sebelum lift menutup aku melihat bayangan putih berlari cukup cepat di tengah kegelapan.

  "Sial ternyata mitos itu memang ada, ah tidak..tidak pasti itu hanya halusinasi." aku menggelengkan kepala ku dan mencoba berpikir positif.
_________

   Aku dalam perjalanan pulang sekarang. Aku sudah tidak sabar bertemu y/n, istriku. Seharian berkutat dengan pekerjaan membuatku semakin rindu dengan nya.

  Aku memarkirkan mobil ku di halaman rumah.

Awuuu~~

  "Mongie! apa kau rindu dengan ku??" aku mengelus anjing peliharaan kami.

Whoof! whooff!

  "Yaa! Kenapa kau menggonggong seperti itu pada ku? tidak biasa nya kau seperti ini." heran ku saat Mongie menyalak keras pada ku. Aku berdiri dan segera masuk rumah.

  "Eoh?? Kenapa kau belum tidur?? ini sudah larut malam." aku melihat istriku berada di dapur membelakangi ku.

  "Aku merindukan mu, seharian ini benar-benar melelahkan." Aku berjalan mendekati nya dan memberikan back hug.

  "Kenapa kau diam saja?" aku membalikkan badannya.

  "Kenapa pucat sekali?? apa kau sakit??" aku mengecek suhu tubuhnya.

  "Kenapa sangat dingin?" aku buru-buru mendekapnya.

  "Sudah kubilang jika aku pulang larut malam, kau tidak perlu menunggu ku." aku memberikan ciuman ringan padanya, kurasa bisa sedikit menghangatkannya kkk~

  Aneh sekali kenapa dia diam saja. Aku mendengar mongie semakin liar mengonggong di luar sana.

Kringg

  Aku mengambil ponsel dari saku jas ku di kursi makan.

  "Eoh, y/n? wait!"aku segera melihat kearah istriku di dapur tadi. Dia hanya melihat ku datar tapi tatapannya mematikan. Keringat dingin mulai meluncur deras di pelipis ku.

  "Yeoboseo?? Jagiyaa maaf baru mengabarimu, aku pergi ke rumah eomma karena dia sedang sakit sekarang-" Istri ku yang asli bersuara setelah aku mengangkat panggilan telpon nya.

BRUK

  Tiba-tiba semua gelap dan aku tak sadarkan diri. Terakhir kali yang kulihat bayangan "istri" ku tadi menghilang dan istri ku berteriak memanggil ku lewat panggilan tadi.

  Sial, kenapa ini harus terjadi pada ku?! Aku tak kan sudi lembur di kantor lagi. Itu yang pertama dan terakhir kali nya.

END

Gimana?? Kurang greget yaa

SVT's IMAGINE and FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang