12.Try

51 11 2
                                    

~Author pov~

   Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Ten dan Lisa sedang duduk di dalam kelas tanpa melakukan apapun.

"Ten temenin aku beli pulpen yuk. Baru ingat kalo udah tinggal sedikit tintanya" ajak Lisa

   Tanpa menjawab apa-apa, Ten hanya mengangguk dan langsung beranjak dari tempat duduknya dan diikuti oleh Lisa dibelakangnya.

   Gaya berjalan Ten seperti orang-orang cool pada umumnya. Tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana dan hanya melihat-lihat ke sekeliling. Sedangkan Lisa, dengan kedua tangannya yang dilipat di depan dadanya, menambah kesan anggun dan galak sekaligus. Orang-orang yang sudah ada walau masih pagi sekali, hanya bisa terpesona dengan aura yang dipancarkan pasangan itu.

   Setelah barang yang ingin dibeli Lisa dia dapatkan, keduanya segera kembali ke kelas. Mereka pun berjalan menuju kelas, melewati kelas-kelas lainnya juga lapangan.

"Ten" seseorang memanggil Ten.

   Karena mendengar seseorang memanggilnya, Ten segera menengok dan berusaha mencari sumber suara. Dilihatnya seseorang yang menggunakan jersey  basket penuh dengan peluh mendatanginya.

"Namamu Ten kan?" Tanya orang itu. Ten hanya mengangguk pelan.

"Ngg, boleh minta tolong gak?" Tanya orang itu agak ragu.

"Iya. Apa?" Ten menjawab.

"Minggu depan kami memiliki pertandingan dan kekurangan satu pemain. Kami ingin memintamu ikut dalam pertandingan, karena ku lihat saat jam olahraga kau lumayan juga bermainnya" jelas panjang lebar orang itu.

"Tapi kalau kau tak ma...." ucapan orang itu terpotong karena Lisa yang menjawab.

"Siapa bilang. Pasti Ten 100% mau. Iya kan Ten?" Jawabnya girang.

   Ten tidak menjawab. Dia mungkin sekarang sedang menimang-nimang permintaan dari orang ini.

"Ah iya. Perkenalkan namaku Seo Youngho. Kau bisa memanggilku Johnny. Aku kapten tim basket sekolah kita" ucap orang itu.

   Mendengar itu, Lisa hanya mampu menganga dan hampir menjatuhkan rahang bawahnya(?). Seorang kapten tim sendiri yang ingin merekrut Ten. Dia pun melihat ke arah Ten dan menganggukan kepalanya semangat, memberi kode agar Ten mengiyakan permintaan Johnny.

   Karena melihat Ten masih belum yakin, Johnny pun menghela napasnya panjang dan membuangnya dengan kuat.

"Oke, begini saja. Sebentar sore pulang sekolah aku menunggu jawabanmu di lapangan basket. Dan ku harap kau bisa ikut demi nama sekolah kita" ucap Johnny.

"Oke? Bye. Aku pergi" lanjutnya.
.
.
   Tak terasa jam pelajaran terakhir sudah selesai. Waktunya bagi Ten untuk menentukan pilihan hatinya.

"Ten" panggil Lisa.

"Hmm?" Balas Ten.

"Kurasa kau terima saja permintaan dari Johnny seonbae itu. Kau juga pernah bilang kalau kau ingin bergabung dengan ekskul basket" ucap Lisa untuk meyakinkan Ten.

"Haruskah?" Tanya Ten ragu. Dan Lisa hanya mengangguk semangat.

"Haah. Baiklah" akhirnya Ten memutuskan.

"Benarkah? Yaay" ucap Lisa sambil memegang kedua tangan Ten, dan melompat-lompat kegirangan.

"Terima kasih sudah mau meyakinkanku" ucap Ten. Lisa hanya tersenyum mengiyakan.

"Ayo ku temani pergi ke lapangan" ajak Lisa.

"Tidak, kau pulang saja. Aku bisa pergi sendiri. Supirmu sudah ada kan?" Balas Ten.

"Oke, baiklah. Hwaiting!" Ucap Lisa sambil berlalu keluar kelas.
.
.
~Ten pov~

   Saat hampir tiba di lapangan, seseorang memanggil namaku dengan sangat keras. Akupun mencari sumber suara tersebut dan mendapati Johnny sedang duduk di bawah ring basket, dengan beberapa orang lainnya. Johnny pun memanggilku untuk bicara agak menjauh dari orang-orang.

"Kau sudah memutuskannya?" Tanya Johnny tanpa basa-basi.

   Saatku membuang napasnya panjang, ku lihat wajahnya berubah menjadi murung. Haha, aku ingin mengerjainya kalau begini.

"Hmm... gimana ya. Kayaknya... hmm... aku.. hmm.." jawabku terlihat ragu.

   Ku lihat dia dengan wajah penantiannya yang sangat.. hahah..

"Aku ingin bergabung dengan tim" lanjutku.

"Okee, keputusan yang tepat bro. Ayo aku kenalkan kau pada teman-teman tim lainnya" balas Johnny semangat.

   Johnny pun mengenalkan ku pada teman-teman basket lainnya. Mereka semua ramah dan tentunya.. tinggi. Mungkin akulah yang paling pendek di sini. Hari pertama bergabung, latihan yang dilakukan sangat sangat sangaaaat menguras tenaga dan mengeluarkan banyak keringat. Kata mereka begitulah beratnya latihan fisik.

   Latihan selesai sekitar jam 6 malam. Saat di mobil, aku langsung membuka semua atasanku yang basah dari keringat, dan kuganti dengan kaos cadangan yang selalu ada dalam mobil.

   Sesampainya di rumah, aku memarkir mobil, mengunci pagar dan pintu depan dan bergegas mandi. Sambil mandi ku ingat-ingat bila ada tugas yang kira-kira akan dikumpulkan besok dan ternyata tidak. Selesai mandi aku tidak sempat untuk memakai pakaian, jadi aku hanya menyalakan pemanas ruangan dan tidur ala gaya katak(*bayangin sendiri aja ya. Wkwk) hanya dengan menggunakan handuk.

"Hari yang melelahkan" gumamku dan segera berangkat ke pulau mimpi.
.
.
.
TBC

Note : Tunggu kelanjutannya dan jangan lupa Voment yaa ~~

**Semangatin Author cyinn**

[ShortChap] FinallyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang