Part 5

29 0 0
                                    

Author Pov's

Pulang sekolah Vio langsung menuju taman belakang.

"Mama..",teriaknya sembari melepas kaus kakinya

"Mama..." teriaknya sekali lagi.

"Kenapa sih Vi, teriak-teriak begitu. Nggak baik ah anak cewek begitu", wanita yang biasa dipanggil Rini itu menghampiri buah hatinya yang manja itu.

"Yah mama, kayak nggak tau Vio aja",elaknya.

"Pintar banget kalau suruh jawab",wanita berumur 32 itu mencubit pipi anak semata wayangnya itu.

Vio mengusap-usap pipinya dengan memeluk mamanya.

Vio melihat sekeliling rumah. "Papa mana?",tanyanya.

"Papa belum datang , katanya lagi kerumah temen",jawab mamanya.

"Yah, padahal Vio mau ngajak main bulutangkis"keluhnya

"Sama mama aja kak, mama bisa kok kalau cuma bulu tangkis",tawarnya

"Maunya sama papa",rengeknya

"Kok apa-apa sama papa, main sama papa, ke supermarket sama papa. Lain kali sama mama gitu", protes mamanya. Vio memang jarang banget keluar sama mamanya. Ia lebih sering keluar bersama papanya. Ia memang menginginkan kakak laki-laki. Namun hal itu takkan terjadi. Faktanya ia anak pertama.

"Ya udah deh, mama mau kemana ? nanti vio ikut deh", rayunya sembari mencium pipi mamanya.

"Gitu dong. Nanti ikut mama kerumah tante Mira ya", kata mamanya sembari menunjukkan ibu jari kanannya.

"Oke si- ", belum sempat ia jawab, Bima datang dengan membawa sekantong buah apel.

"Eh nak Bima",mama menyapa

"Iya tante, ini ada buah dari mama",ia memberikan buahnya.

"Makasih ya nak Bima, salamin ke mama ya", kata mama Vio

"Iya tante",angguknya

"Tante tinggal dulu ya", mama Vio berlalu meninggalkan Bima dan Vio yang memang belum berganti seragam itu.

Vio hanya melirik Bima. "Ngapain lo", ketus Vio

Bima tertawa. "Yaelah, ngambek gara-gara kemarin ditinggal".

"Tau ah", Vio melipat tangannya

"Gitu aja ngambek", tak lupa Bima mengacak rambut hitam lebat vio

"Kemarin itu gue diajak Tasya beli long dress, kan katanya ada reuni dia. Lo juga kan", tanya Bima

"Iya, dan gue harap lo mau jadi pasangan gue ya Bim", rengek Vio yang tiba-tiba membuang marahnya.

"Yah.. gue udah di boking sama Tasya Vi",ujar Bima

"ah elah, gue ngambek lagi deh",Vio memalingkan wajahnya.

"Jangan gitu dong Vi", ia merangkul pundak sahabatnya itu

"Tau ah, gue kan sengaja ngajak lo biar nggak disangka jomblo gitu",Vio mengerucutkan bibirnya. Bima malah tertawa .

"Tau ah, malas gue sama lo. Udah sana cepat pulang. Gue mau jalan-jalan sama mama gue" usir Vio

"Ngusir nih ceritanya", tanya Bima.

Vio melirik. "Tau ah!",jawabnya datar. Tiba-tiba ponsel Bima berdering.

"Oke, gue ke lapangan sekarang", jawab Bima sesaat setelah ia menerima telfon

"Vi, gue latihan sepak bola dulu ya",pamit Bima

"Terserah",jawabnya datar. Bima mengacak poni Vio.

Vio mengerucutkan bibirnya. "Hati-hati Bim",sesaat setelah Bima diambang pintu. Bima hanya tersenyum melihat tingkah Vio. Ia sebenarnya paham sifat teman kecilnya itu. Vio tidak akan pernah marah lama pada dirinya juga pada tasya. Karena Violita adalah sahabat yang paling cepat memaafkan.

Hai aku update lagii..

jangan lupa vote dan coment ya😘😂😂😂

BENCI?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang