Entah kenapa kata-kata Sinta terus terngiang di otakku. Bagaimana kalo gio jatuh cinta pada cewek lain? Apa yang harus aku lakukan saat itu terjadi? Apa Ia masih akan menjadi dewa penolongku lagi? Apa dia masih akan selalu ada untukku?
Kuraba hatiku selama ini aku tidak kenal cowok lain selain Papa dan Gio. Apa sebenarnya aku sudah memberikan seluruh hatiku padanya.
"Jihan gue seneng banget!!" Teriak sinta ditelepon.
"Lo terima cintanya regan?" Tebakku.
"Idih! Amit-amit lo emang mau ama regan ntar gue Comblangin." Tawarnya.
"Lo kira Regan tuh barang! Nggak sopan tau!"
"Lo tau nggak hari ini gue pulang bareng siapa?" Aku disuruhnya menebak.
"Meneketehe!," Jawabku.
"Bareng gio! Tadi kan gue lagi nyalin soal di perpustakaan pas gue lagi nungguin Taksi,eh ketemu gio yang baru habis main basket terus dia nawarin pulang bareng, ya gue mau
Bangetlah secara dia kan selalu sama lo udah kayak bayangannya lo aja." Cerocosnya ceria.Entah apa lagi yang diucapkan sinta aku sudah tidak mendengarnya. Hatiku sudah dipenuhi perasaan aneh. Ada yang berdetak hebat di jantungku. Hawa panas tiba-tiba bersemayam di sana. Aku sampai tak sadar jika sinta sudah menutup teleponnya.
.
.
.
.
Jangan lupa vote yahh😊
