Kami sudah berada jauh dari Kantor Walikota, hari sudah mulai senja dan kami baru saja menginjak perbatasan antara Pusat kota dengan Barat kota.
Aku mengusulkan kepada Clark agar kami beristirahat di sekolahku saja. Dan Clark menyetujuinya.
Sekolahku tidak jauh dari sini dan ada kebun buah di halaman belakangnya aku berharap semoga kebun itu belum rusak agar kami dapat mengambil beberapa buah buahannya. Perutku sudah kelaparan sejak tadi pagi.
•°•°•°•
Kami sudah sampai disekolahanku dan Steve. Tapi itu dulu. Aku tidak tahu kapan semua ini dapat berakhir dan kembali normal seperti biasa.
Kami masuk ke dalam ruang UKS yang memang sedikit terpojokan dari gedung sekolah. Namun ruangan ini tetap kokoh meskipun di hadang gempa beberapa hari yang lalu.
Ada 9 tempat tidur disini, kami langsung merebahkan diri di kasur. Terutama Nick. Ia sangat kelelahan karena melawan penjaga dengan tangan kosong.
"Tunggu sebentar, aku akan mengambil beberapa buah di kebun belakang".
"Aku ikut denganmu" seru Steve.
"Oke, kami pergi dulu".
Kebun ini dibuat oleh siswa siswi sekolahku. Ada pohon apel, melon dan semangka. Tapi mirisnya hanya tersisa satu pohon apel yang berdiri disini.
Steve memanjat dan memetik apel sedangkan aku yang mengumpulkannya dibawah.
"Steve turunlah! ini sudah cukup" teriakku.
Steve turun dari atas pohon dan membantuku mengumpulkan buah apel yang berserakan.
"Kau lihai memanjat juga ya" ujarku sambil mengumpulkan buah apel.
"Memang benar. Selain tampan, aku ini juga punya banyak bakat bukan?"
"Lagi lagi kau menyombongkan kemampuanmu itu. Seharusnya aku tidak memujimu tadi".
"Baiklah, baiklah, aku tidak akan mengulanginya lagi".
Aku tersenyum kecil.
Kebun disini banyak berubah. Bahkan ada beberapa bagian yang masih terjaga. Terutama pada rumputnya. Rumput yang satu itu, sangat hijau dan berbeda dari rumput rumput di sekitarnya.
Tapi jika aku perhatikan baik baik, itu lebih mirip seperti sebuah sandi. Ya, sandi rumput!. Saat aku pramuka dulu, kami sering menggunakan sandi rumput sebagai tanda suatu tempat ataupu jejak.
Aku sangat yakin itu sebuah sandi, karena rumputnya bergerak naik turun seraca teratur.
"M...A...R...K..." aku mencoba mengejanya. Tapi selanjutnya aku lupa huruf apa ini.
"A...S.." lanjutku.
"MARKAS!" teriaku sampai apel apel di tanganku terjatuh.
"Apa yang kau bicarakan? Markas? Markas apa?" tanya Steve terheran.
"Ada markas seseorang di balik hutan belakang sekolah kita. Ayo, kita beritahu yang lain!" jawabku bersemangat.Kami berlari kembali ke UKS.
"Mana buahnya?" tanya Jacob melihat kami kembali dengan tangan kosong. Sementara itu, aku dan Steve menggendong ransel dan memegang senjata.
"Dan..mau kemana kalian?" tanya Clark.
"Di balik hutan belakang sekolah ini, ada markas seseorang. Kita akan lebih aman disana" jawabku.
![](https://img.wattpad.com/cover/99599874-288-k909860.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
War of The City
Bilim Kurgu#5 dalam Science Fiction (25 januari 2018) #10 dalam Science Fiction (22 Juni 2017) #16 dalam Science Fiction (9 mei 2017) "Duarrrr!!!"ledakan bergumandang di seluruh kota. Perut bumi mengeluarkan apa yang dia pendam selama ini. Beratus ratus mesin...