Adit memang selalu mengusahakan mengajak istri dan anak-anaknya jalan-jalan saat weekend.
Adit melakukannya untuk terus mempererat keharmonisan keluarganya. Kali ini tujuannya adalah ke Dufan.
Di sepanjang jalan keadaan di dalam mobil keluarga Adit sangat ramai karena obrolan demi obrolan, terutama si Bungsu Keci *panggilan dari kakak2nya Keisha Cika.
"Woaah aku mau naik; halilintar, tornado, mm apa lagi yaa ah pokoknya aku mau naik yang serem-serem" ujar Keci
"Alaah emang kakak berani ? hahha" ledek Habibi.
"Ihh kamu ini bib, ya berani dong" Jawab Keci
"Apaa.. Abib juga berani kok" jawab Habibi gak mau kalah
"Udah-udah jangan ribut, anak-anak ayah kan pada berani-berani semuanya" Ucap Adit
"Nah itu tuh bener kata ayah, kita kan sama-sama pemberani-" Ucap Elvira terpotong
"Ah masa sih kak, kakak sama kecoa aja takut" Celetuk Habibi
"Isshh kurang ajar ya habibi, kakak marah nih" Ucap Elvira kesal
"Hahaha iya betul banget bib, ahaha kakak ini ama kecoa aja takut, pake naik-naik meja lagi. Kan gak boleh kak" Ucap Keci
"Kamu lagi, awas ya kalian" ucap Elvira
Ghiany dan Adit hanya menyimak obrolan demi obrolan putra-putri mereka. Sesekali memberikan nasihat pada mereka.
"Bang Ariq diem aja sih bang" ucap Keci yang menggoda Abangnya.
Memang Ariq anaknya pendiam berbeda dengan ketiga anak Adit lainnya yang cerewet bahkan petakilan, Keci contohnya.
"Ya terus abang harus gimana dong de?" Ucap Ariq
"Ya ikut ngobrol bareng kita lah bang" ucap Keci
"Oh iya kan Abang udah pernah ke Dufan ya bang, naik apa aja bang?" Tanya Habbibi
"Banyak sih, abang juga lupa lagi de" ucap Ariq
"Yaah.. Abang" rengek Keci
"Lah ya gimana abangnya lupa de" ucap Ariq menenangkan
Sesampainya di tempat tujuan. Keci dan Habibbi sangat terlihat gembiran dan seperti biasa, pecicilan.
Saat adit mengantre tiket masuk, Keci dan Habibbi sudah merengek-rengek ingin segera masuk kedalam.
"Bunda ayo cepet, aku mau masuk kedalem bundaa" rengek Habibbi
"Iya bunda buruan ayo cepettt" tambag Keci pun ikut merengek
"Ntar sayang, itu ayah lagi beli tiketnya dulu" ucap Ghiany
"Kita duluan aja lah bun, gak papa ayah belakangan aja" ucap Habibbi
"Ya gak bisa dong de, tunggu sebentar ya" ucap Ariq menenangkan adiknya Keci yang memang dekat sekali dengan Ariq
Keci, Alhamdulillah bisa ditenangkan oleh Ariq, abangnya. Sementara Habibbi karena memang umurnya juga masih 5 tahun terus merengek dipelukan bundanya, Ghiany. Sedangkan Adit yang masih mengantre tiket masuk. Memang kalau weekend gini tempat hiburan seperti ini pasti penuh.
Selama hampir satu jam akhirnya batang hidung Adit pun terlihat menghampiri anak dan istrinya.
"Ayaahhh" teriak Habibbi lari ke arah ayahnya
"Uhh sayang, lama yaah.. Maaf ya gimana dong orang penuh, yuk sekarang masuk" ucap Adit segera menggendong Habibbi.
Adit dan keluarga segera masuk.
"Ayah bunda Aku mau naik ke sana yaah" ucap Keci
"Iyah sayang, biar kakak sama abang yang nemenin kamu ya" ucap Adit
"Iyah, Kak Vira sama bang Ariq temenin Keci yaah" ucap Ghiany
"Iya bun, yuk dek" ucap Elvira
"Abib juga mau sama kakak sama abang bunda" ucap Habibbi
"Gak boleh sayang, kamu kan masih kecil nak. Kamu biar sama ayah sama bunda aja yah" bujuk Ghiany
"Tapi bundaa" rengek Habibbi
"Nggak kamu sama Ayah sama bunda aja ya nak" ucap Adit
"Iya kita naik gajah terbang mau?" bujuk Ghiany
"Yaudah deh, ayoo bundaa" ucap Habibbi.
****
Ariq, Elvira, dan Keci POV"Kita naik apa dulu nihhh" ucap Keci yang udah gak sabar buat naik berbagai wahana.
"Apa yah bang enak nyaa" tanya Elvira
"Kita naik yang ringan-ringan dulu aja yah, bianglala aja dulu yah" Jawab Ariq
"Boleh tuh, yuk dek kita naik bianglala" ucap Elvira bersemangat.
Antrean di wahana bianglala pun sangat panjang dan melelahkan. Apalagi ada pemandangan yang sangat melelahkan mata memandang.
Yupp..
Orang pacaran.Semangat Elvira menurun saat melihat dua insan manusia yang sedang jatuh cinta itu. Alhasil, bibirnya maju beberapa centi.
"Hufftt" Elvira menarik nafas berat
"Kenapa kak? Cape ya" tanya Keci
"Iya de cape banget, antrean nya panjang banget" ucap Elvira
"Mana ada yang pacaran lagi" lanjutnya dengan suara pelan.
Ariq yang mendengar sodaranya mengeluh, terkekeh kecil.
Bahkan sampe mereka sudah menaiki wahana itu, semangat Elvira pun tidak terlihat bahkan bibirnya itu semakin maju saja.
"Kenapa sih kamu kak" tanya Ariq ke Elvira. *oh iya cerita dulu sebelumnya barangkali lupa. Ariq dan Elvira lahir dihari yang sama bahkan hampir bersamaan dari rahim yang berbeda, Fatimah dan Ghiany.
"Nggak kenapa-napa kok bang" ucap Elvira berusaha menampakan senyumnya.
"Nggak kenapa-napa kok manyun terus" ledek Ariq
"Ini senyum" ucap Elvira menyunggingkan senyumnya
Sementara Keci sangat menikmati pemandangan dari atas bianglala.
Berbagai wahana sudah dinaiki Ariq, Elvira dan Keci. Mulai dari yang biasa sampe yang menakutkan.
Yaa di sepanjang perjalanan pun selu saja lalu lalang pasangan kekasih di depan mata Elvira. Kan ngeselin *fikir Elvira.
****
Sementara Adit, Ghiany, dan Habibbi hanya menaiki wahana Gajah terbang dan Ice Age. Karena Habibbi keadaannya tidak memungkinkan, mabuk.Hari pun sudah malam, keluarga Adit segera keluar dari tempat bermain itu. Perjalanan mereka di akhiri dengan makan malam.
****
Hallo..
Part baru hadir lagi nih, maaf yaa kalo boring dan gaje. Makasih buat yang udah bersedia baca cerita yang alakadarnya ini, dan ngevote apalagi yang comment lanjut dong. Makasih banget loh, seneng deh heheSemoga suka yaa, jan lupa votmentnya readers😘
Terimakasih,
Ypramaishela
KAMU SEDANG MEMBACA
Merindu Senja
SpiritualSaat rindu tak lagi bermakna. Hanya tersisa penyesalan yang menyesakan dada. Ingin kembali seperti semula, namun keadaannya sudah berbeda. Saat hati yang merasa dihianati pelan-pelan memilih pergi tanpa kembali. Seseorang yang telah menghianatinya d...