Andra dan Papahnya sudah sampai di rumah keluarga Yudistira (a.k.a rumah Elvira).
Pintu gerbang di buka oleh Aditya sediri, yang sudah dari tadi menunggu tamunya.
"Andra tunggu di sini aja deh pah" Ucap Andra gugup
"Kenapa kamu? Ya gak bisa dong harus ikut, cepet turun" ucap Pak Heri
Pak Heri turun terlebih dulu, dan langsung ber salaman dan berpelukan dengan Aditya. Akhirnya Andra pun terpaksa harus turun juga. Entah kenapa dia merasa cemas, teringat saat dia mengatar Elvira. Tak bisa di bohongi tatapan Aditya memang mengatakan Aditya tidak suka Andra.
"Dit nih kenalin ini anakku" ucap Heri mengenalkan Andra ke Aditya
"Oh jadi Andra itu anak kamu her" ucap Aditya
Adra menyalami Adit
"Loh kamu sudah ketemu sama Andra?" Tanya Heri
"Sudah, kemarin dia nganterin anaku Elvira ke sini" jawab Adit
"Kenapa gak bilang kamu ndra" ucap Heri
"Aku kan gak tau kalo Om Adit temen papah" jawab Andra lugu
Adit kembali menatap Andra, eh bukan tapi pakaian Andra.
"Kalo tau mau kesini gak akan deh gua berpakaian seperti ini" gerutunya
"Ayo masuk her" Ajak Aditya
Adra, Heri dan Adit pun masuk ke rumah. Di depan pintu Ghiany sudah menyambut mereka dengan senyum.
"Assalamualaikum" ucap Heri
"Waalaikumsalam" Balas Ghiany dan Adit
"Lohh, ini nak Andra kan" ucap Ghiany
"Iya tante" jawab Andra sambil menyalami Ghiany
Mereka akhirnya duduk di ruang tamu rumah Adit dan Ghiany. Sementara Ghiany membuatkan teh untuk tamunya, Adit dan Heri asik mengobrol. Dan Andra hanya duduk diam, tapi tidak matanya terus mencari keberadaan Elvira. Sampai pada titik dia melihatnya sedang menurini anak tangga. Jurus andalan, Senyum semanis-manisnya.
Deg
"Kenapa ada kak Andra" Batin Elvira
Gak mau terus terlihat salting di depan Andra Elvira pergi ke dapur.
"Bun ada tamu yah" Ucapnya, sebenarnya Elvira kepo ada apa Andra datang ke rumah dan kenapa ayah tidak mengusirnya dan Bapak-bapak itu siapa
"Iyah teman lama Ayah kak, bantuin bunda bawain kue ini yah" Ucap Ghiany yang sedang menata gelas berisikan kopi
Ghiany dan Elvira kembali ke ruang tamu untuk menyuguhi Heri dan Andra. Tetapi Andra gak ada di tempat.
"Apa jangan-jangan aku halu ya" batin Elvira
"Jadi kak ini teman lama ayah, om Heri namanya" ucap Adit mengenalkan Heri
"Hallo om" ucap Elvira menyalami Heri
"Cantik sekali ya" Ucap heri
"Jadi kamu pernah di antar Andra pulang yah" Tanya Heri
"Iya om, waktu itu aku nonton pertandingan kak Andra sama Arini. Om siapanya kak Andra" Jawab Elvira
"Om papahnya Andra" jawab heri
"Oohh" Ucap Elvira
"Berarti aku gak halu tadi" batinnya lagi sambi mengangguk
"Sekarang kemana nak Andra?" tanya Ghiany
"Diluar dia, emang paling susah kalo di ajak ngobrol tuh, yah semenjak ditinggal ibunya dia jadi anak yang susah di atur. Gak bisa maksa juga karena dia bakal marah, entahlah kenapa dia tempramen sekali" ucap Heri
"Aku boleh bawa ini kedepan buat kak Andra" ucap Elvira
Seketika Adit menoleh dengan tatapan tajam.
"Iya iya anterin ya kak ke nak Andra" jawab Ghiany
Elvira pergi kedepan dengan membawa secangkir kopi dan kue. Dilihatnya Andra sedang duduk di saung rumahnya sambil merokok, ya Elvira benci rokok. Karena di keluarganya tidak ada yang merokok.
"Hai kak" sapa Elvira
"H-hai El" Jawab Andra Kaget
"Ini kopinya" Ucap Elvira dan terus memperhatikan rokok itu, mengisyaratkan kalau dia tidak suka
Adra pun mengerti arti tatapan Elvira, Puntung rokok yang masih menyala itu di buang dan di injaknya lalu di buang ke tong sampah.
Akhirnya Elvira duduk bersebelahan dengan Andra. Tidak seperti biasanya, Elvira terlihat rileks.
"Kenapa kakak nggak ikut ngobrol di dalem?" Tanya Elvira memulai Obrolan
"Aku kurang suka ngobrol, menurutku itu membosankan" Jawab Andra
"Aku suka ngobrol, karena aku bisa menyampaikan apa keinginanku dan apa saja yang aku suka dan yang aku gak suka dan dengan itu kita semua bisa saling memahami" Ucap Elvira
Andra menoleh, merasa ucapan Elvira menyinggungnya. Karena ya selama ini Andra dan Papahnya jarang sekali ngobrol lagi, sering sekali selisih faham. Ah tapi mana mungking dia tau!
***
"Aku bingung sama anak itu, keras kepala sekali kaya ibunya" Ucap Heri
"Mungkin dia masih belum bisa terima keadaan mas Heri" ucap Ghiang
"Iya mungkin seperti itu" timpal Adit
"Aku juga selalu sibuk dan gak bisa selalu mantau anak itu, aku takut banget dia salah pergaulan" Ucap Heri terlihat sedih
"Beberapa bulan lalu dia gak pulang-pulang kerumah, gara-gara aku bawa perempuan dan aku kenalin ke dia ini calon ibu nya yang baru" Lanjut Heri
"Dia marah, gak terima dan gak suka sama Istriku sekarang, aku menikah dengan Salma tanpa pengetahuan Andra" Ucap Heri
"Kamu gila her, kalau Andra tau dia bisa marah" Ucap Adit
"Iya pasti dia marah, kalau waktunya udah pas akan aku kasih tau. Tapi aku juga bingung gimana ngasih taunya, yang jelas aku yakin suatu saat nanti dia pasti mengerti, aku tau karakter anakku. Dia begitu karena ditinggal ibunya" Jawab Heri
***
"El boleh gak minta nomor Hp kamu" Ucap Andra menyodorkan Hp nya"Hmm, boleh" Jawab Elvira
"Makasih yaah" Jawab Andra sok manis
****
Part ini selesai yaaa.. Terimakasih sudah membaca. Dukung aku terus dengan memvote di setiap part nya yaa dan komentar jika kamu suka. Kritik dan saran yang membangun sangat kami hargai.
Next part......
KAMU SEDANG MEMBACA
Merindu Senja
SpiritualeSaat rindu tak lagi bermakna. Hanya tersisa penyesalan yang menyesakan dada. Ingin kembali seperti semula, namun keadaannya sudah berbeda. Saat hati yang merasa dihianati pelan-pelan memilih pergi tanpa kembali. Seseorang yang telah menghianatinya d...