Pendekatan

1.3K 69 69
                                    

Author POV

Keesokan harinya, semua mahasiswa tengah berkumpul di lapangan area puncak untuk mengikuti upacara penutupan camping.

Semua anggota senat beserta dosen pendamping juga sudah siap memberi sambutan- sambutannya.

*****
Setibanya di Jakarta, mereka langsung bubar meninggalkan area kampus untuk kembali ke rumah masing-masing. Begitu pula dengan Icha dan kedua abangnya.

~skip mobil~

"Eh bang, nanti tolong jangan kasih tau bunda tentang kejadian kemarin ya," pinta Icha.

"Kenapa emangnya?" tanya Ajun.

"Yah elo kan tau sendiri gimana sifatnya bunda, apalagi sifat keposesifannya sama gue. Gue takutnya bunda malah marahin kalian karena gak bisa jagain gue."

"Emang siapa lo pake dijaga jagain segala," jawab Gio sewot.

"Alaahh.. Sok sok an lu. Kemarin siapa yang kalut banget sewaktu gue ilang. Hmm? Sampe Pricill lo bentak-bentak gara-gara dia ninggalin gue. Hayoo ngaku...Uluuhh co cweetnya abangku ini," goda Icha sambil mencubit pipi chubby Gio. Ajun yang melihat tingkah kedua adiknya itu, tertawa geli sendiri

"Ish apaan sih lu. Tangan lo kagak higienis tuh. Ntar pipi gue gatel gatel lagi, kan kulit gue sensitif," ucap Gio sambil mengelap pipinya. Icha mencibir melihat kealay an abangnya itu.

*****
"Helloo! Spadaa.. Anybody home?" teriak Icha ketika baru sampai di rumah yang membuat kedua abangnya menutup telinganya.

"Eh kalian udah pulang. Ya ampun, bunda khawatir banget sama kalian, selama kalian ada di sana, bunda punya feeling gak enak sama kalian. Kalian gak kenapa-kenapa kan?" tanya bunda sambil menuruni tangga.

"Feeling bunda oke juga ya," kata Gio kepada Ajun.

"Iyalah. Cewek itu mudah peka dan selalu benar. Makanya jangan remehin cewek," jawab Icha sombong.

"Ish apaan sih lo, nyamber aja. Orang gue ngomong sama abang, kenapa lo yang nyaut sih," ucap Gio sewot. Mereka berdua masih beradu mulut, sedangkan Ajun mengacuhkan mereka.

"Hay Bun! Kami baik-baik aja kok. Bunda gak usah khawatir. Kami kan udah janji sama bunda, kalau kami akan saling menjaga satu sama lain. Ya gak guys?" kata Ajun meminta persetujuan kedua adiknya. Icha dan Gio langsung menghentikan adu mulut mereka untuk membantu Ajun menenangkan bunda mereka. Mereka hanya mengangguk menyetujui perkataan Ajun.

"Ya udah kalian bersih-bersih dulu, mandi habis itu makan. Bunda udah masakin masakan kesukaan kalian. Habis makan kalian bisa istirahat," perintah bunda.

"Siaaap bunda!" Jawab mereka serempak.

*****
Malam harinya.

Icha mendengar suara orang lagi ngobrol di ruang tamu. Ia yang saat ini sedang menonton tv di ruang tengah pun merasa penasaran dengan siapa tamu yang datang malam itu. Akhirnya ia memutuskan untuk ke ruang tamu agar rasa penasarannya hilang.

Setibanya di ruang tamu, Icha terkejut melihat tamu itu yang sedang asik mengobrol dengan kedua abangnya. Ternyata itu Billy.

Ngapain dia kesini? Batin Icha bertanya tanya

"Loh Billy? Ngapain kesini? Ada janji sama abang-abang gue ya?" tanya Icha kepada Billy.

"Enggak kok. Billy itu kesini mau ngajak lo jalan. Iya kan Bill?" Jawab Gio meminta persetujuan Billy.

"Eh.. Iy.. Iya, gue mau ngajak lo pergi. Lo bisa kan?" Kata Billy dengan gagap.

"Oh oke. Tunggu bentar ya, gue ganti baju dulu."

My Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang