***
@author pov
Ia baru saja selesai dengan pekerjaannya malam itu. Sudah seperempat jam ia menunggu seseorang untuk menggantikan tugas jaganya di rumah sakit.,
namun orang itu sepertinya belum menampakkan batang hidungnya.
Dengan helaan napas lelah, ia menata berkas-berkas medis yang berserakan di meja kerjanya.
Hari ini pasiennya lumayan banyak, dan itu juga berarti bahwa ia juga harus menggunakan tenaganya lebih banyak juga. Saat hendak menggantung jas medisnya, suara seperti seseorang membuka pintu membuatnya menoleh ke arah datangnya suara.
“Annyeong, Seohyun.” Sapa seorang Yeoja dengan ceria yang tak lain adalah sahabatnya sendiri.
Seohyun menghela napas pelan.
“Kau terlambat, Tiffany.” Ucap Seohyun
“Kkkk, mianhaeyo. Tadi Siwon oppa sedang tak ingin di tinggal” Balas tifany sambil terkekeh
“Nde? Apa maksudmu?” tanya Seohyun dengan mengangkat sebelah alisnya.
“Aah, kau ini. Kalau kau sudah menikah, kau pasti akan mengerti.” Jawab Tiffany dengan senyum jahilnya.
Seohyun mengibaskan tangannya pelan sebagai tanda bahwa ia tidak tertarik dengan apapun yang dikatakan Tiffany, Dan itu memang benar. Ia sama sekali tidak tertarik dengan cerita Tiffany -setidaknya untuk saat ini - tubuhnya terlalu letih, belum lagi suara perutnya yang meraung-raung minta diisi.
“Kau terlihat sangat lelah, Seohyun.” Ucap Tifany
Tiffany berjalan ke arah Seohyun dengan wajah khawatir, lalu meletakan tangannya di dahi sahabatnya itu.
“Kau sakit? Apa kau yakin kuat untuk berjalan pulang?” Ucap tifany khawatir
Seohyun hanya memandang Tiffany yang ada di sebelahnya. “Kau mengejek ku, eoh?” Ucap seohyun
“Yak!, aku mengkhawatirkan mu babo!” sergah Tiffany jengkel seraya mendorong tubuh Seohyun.
Seohyun hanya terkekeh geli melihat reaksi Tiffany
“Yak! Yak!, Tiffany Kau ini galak sekali. Aku hanya bercanda.”kekeh seohyun.
Tiffany hanya terdiam saja melihat ulah Seohyun. Sebenarnya ia sedikit jengkel juga dengan apa yang dilakukan Dokter berambut coklat ikal itu.
“Baiklah, aku pulang sekarang.” Ucap Seohyun seraya berjalan menuju pintu. tapi ia menoleh kembali seakan lupa suatu hal
“Sampai bertemu besok, Nyonya Galak.” Teriak seohyun
Tiffany sedikit tercengang mendengar nama panggilan barunya dari Seohyun untuknya,
“Yakk!!” umpatnya seraya melempar gulungan kertas kosong ke arah Seohyun yang baru saja menghilang di balik pintu - yang tentu saja di sambut dengan tawa geli oleh Seohyun.__o0o__
Seohyun melangkahkan kakinya menuju pintu utama Seoul HANSHIN Hospital. Sapaan dari beberapa Dokter sesama profesi dan beberapa perawat yang berpapasan dengannya tidak terlalu ia tanggapi dengan semangat. Hanya sebuah senyum serta anggukan sopan yang menandakan bahwa ia membalas sapaan mereka.
Yang terlintas dalam pikirannya saat ini hanyalah makanan. Ia benar-benar lapar karena tidak memakan apapun sejak siang, dan dua operasi yang di lakukannya tadi sore semakin membuat tubuhnya lemas.
Langkah kakinya membawanya ke sebuah kedai ramyeon yang cukup sering ia kunjungi bersama teman-temannya maupun ia sendiri. Namun saat ingin memasuki kedai itu, suara yang sangat ia kenal terdengar oleh indra pendengarannya yap ia kenal betul suara ini itu suara Jung younghwa atau yang biasa di panggil Younghwa, senior ia di rumah sakit HANSHIN tempat ia bekerja.
" Younghwa Sunbae "sapa seohyun dengan ceria. Yap ia menyukai sunbaenya itu
"Ouh nde Seohyun, "balas younghwa ramah
"Eum sunbae bolehkah aku duduk disini"tanya Seohyun
"Ah keurom, kau ini seperti kepada siapa saja, kita kan rekan kerja "kata younghwa.
Seohyun pun lantas merasa perkataan itu telah membuat hatinya sakit *REKAN KERJA. . . Ya aku tau itu sunbae, tapi pernyataan itu sangat menyakiti hatiku*
"Seo? Seohyun! "ucap younghwa
" a . . Ah nde su sunbae!"ucap Seohyun kaget
"Kau kenapa?, kau melamun?? "tanya younghwa
" A anio, andwe, . . Aku sama sekali tidak melamun ko sunbae"jawab Seohyun
"Jinja? "ucap younghwa
" nde, keurom"balas Seohyun
"Kalau begitu, apa kau akan tetap berdiri, atau kau duduk disini? "tanya younghwa pasalnya Seohyun sedari tadi hanya berdiri memperhatikan sunbae nya itu
"Nde??!!! A ah ten tentu saja aku akan duduk sunbae"gugup seo *aigo seohyun pabo* . Younghwa pun hanya tersenyum melihat tingkah aneh seohyun.
Hening pun melanda mereka,
1 menit kemudian younghwa pun menatap seohyun, lantas seohyun pun SALTING . Ia merasa jantungnya akan copot. *OMG yang harus ku lakukan? Apa sekarang waktu yang tepat untuk mengungkapkan perasaanku? Baiklah fighting Seo joo hyun*
"Sunbae,seo "ucap mereka bersamaan
*aigo apa sekarang younghwa sunbae juga akan mengatakan perasaanya terhadapku? Aigo eothoke??!*
"Eum ada hal yang ingin ku katakan "ucap mereka bersamaan lagi
"Eum kalau begitu kau duluan "Ucap younghwa
"Anio, sunbae duluan "ucap Seohyun
"Anio ladies first! "ucap younghwa
"Tapi sunbae itu calon kepala rumah tangga, jadi sunbae duluan "jawab Seohyun
" Mwo??? KEPALA RUMAH TANGGA??!!!"kaget younghwa . ia sedikit heran pasal nya ucapan Seohyun sedikit tak bisa dimengerti oleh akalnya
"Eum nde, apa aku salah"polos Seohyun
"Aigo seo kau ini polos sekali eoh! hahahha "tawa younghwa
* aigo sunbae!* Seohyun pun tersipu
"Baiklah, tapi mungkin pertanyaan ini akan sedikit menyinggungmu "ucap younghwa hati2
"Gwenchana sunbae katakan saja "jawab seohyun yakin
"Apa kau? . . "ucap younghwa
KAMU SEDANG MEMBACA
MATED
Fanfiction"N nde appa, aku merasa aku belum siap untuk menikah, aku merasa aku masih pemula untuk itu, aku trauma "koor seo, "Eoma minta maaf kau begini karna eoma,hiks eoma salah karna telah membuatmu memiliki masalalu yang begitu kelam, eom. . "koor suny "S...