Chapter 7

141 13 0
                                    

****

Hari terus berjalan dan Jungkook masih berusaha untuk bertemu dengan Yein untuk menjelaskan semuanya.

Hidupnya seperti sudah hancur, ia seperti tak memiliki semangat hidup. Bahkan ia sudah tidak mengikuti beberapa acara bersama teman temannya.

Ia memilih untuk beristirahat agar pikirannya tenang tapi tetap saja ia seperti benar benar mati sekarang.

Drrt Drrt Drrt.

Ada panggilan masuk pada ponsel Jungkook, ia langsung mengangkatnya dengan malas.

"Yeoboseyo..."

'....'

'Ne..'

PIP. Ia langsung memutuskan sambungan secara sepihak, dengan malas ia berjalan keluar kamar.

"Kau mau kemana?" tanya Taehyung.

"Pulang." Ucap Jungkook.

"Aboenim memanggilmu?" tanya Taehyung, Jungkook hanya mengangguk.

"Aku akan mengantar mu." Ucap Taehyung sembari berlari ke kamar mengambil jaket.

"Tidak hyung aku..." ucap Jungkook terpotong.

"Tidak ada penolakan." Potong Taehyung, Jungkook hanya pasrah.

"Hyung aku dan Jungkook akan ke rumah aboenim." Teriak Taehyung smebari berjalan keluar rumah.

"Ne, jangan malam malam dan hati hati dijalan." Teriak Jin dari dapur.

"Ne hyung." Teriak Taehyung.

****

Yein terus saja melamun, walau ia berusaha untuk beraktifitas tapi tetap saja bayangan dimana Jungkook memeluk seorang yeoja itu membuat hatinya sakit.

"jangan melamun terus nanti tangan terpotong." Ucap Gikwang sembari tersenyum manis pada Yein.

Yein langsung memutar matanya malas, ia langsung melanjutkan memasaknya lagi.

"Aku akan menunggumu jadi jangan lama lama." Ucap Gikwang sembari pergi meninggalkan dapur.

****

Jungkook dan Taehyung memasuki rumah besar, Taehyung langsung duduk di sofa sedangkan Jungkook berjalan masuk menuju ruangan kerja sang appa.

"Ada apa?" tanya Jungkook langsung masuk tanpa mengetuk pintu.

"Ah kau sudah datang." Ucap Tn. Jeon.

"Kenapa appa memanggilku?" tanya Jungkook.

"Kau kan sudah tidak sibuk lagi jadi appa ingin 2 minggu lagi kau akan menikah dengan Sojung." Ucap Tn. Jeon.

"Aku tidak mau appa." ucap Jungkook.

"Lihatlah dirimu, apa kau tak pernah mandi selama kau tak mengikuti acara bersama yang lain?" ucap Tn. Jeon sendu, jujur dalam hatinya ia sebenarnya kasihan dengan anak satu satunya itu.

"Appa akan berbicara dengan yang lain." Ucap Tn. Jeon.

Jungkook langsung melangkah pergi meninggalkan ruangan itu, Taehyung yang ada di ruang tamu langsung mengejar Jungkook.

"Jungkook-ah chankama." Taehyung langsung memegang Jungkook kuat agar Jungkook tak bisa melawan.

"Jangan disini, kita pulang dulu." Ucap Taehyung sembari membawa Jungkook masuk kedalam mobil.

Tanpa disadari adik kesayangannya itu menangis dalam diam, taehyung hanya menghelas nafasnya mlihat sang maknaenya menangis.

'Kau pasti bisa kookie.' Batin Taehyung.

****

Jungkook berada di depan rumah Yein, ia terus saja berada di sana walau ia tau jika dirinya akan terusir lagi.

"Ryu Yein, Yein-ah mianhae." Teriak Jungkook, Yein hanya melihatnya dari jendela kamarnya.

Jungkook terus saja mengucapkan kata maaf walau ia tak tahu siapa yang salah disni tapi baginya dirinya lah yang salah.

"Kau memang tak tau malu tuan Jeon Jungkook." Ucap Gikwang dari belakang Jungkook. Jungkook langsung menoleh malas kearah Gikwang.

"Kau harus ingat dia bukan lagi Ryu Yein kekasihmu tapi dia Han Yein istriku." Ucap Gikwang, rahang Jungkook langsung mengeras.

"Cih, aku tak sudi menyebutnya istrimu karena dia sendiri sebenarnya tidak mau menikah denganmu." Ucap Jungkook.

"Yein tak menyukai namja brengsek sepert mu." Ucap Gikwang.

BUK.

Jungkook melayangkah pukulan pada Gikwang hingga membuatnya tersungkur ke tanah.

"Ingatlah Han Gi Kwang jika kau lebih brengsek." Ucap Jungkook.

BUK BUK BUK.

Terjadilah pertengkaran dengan keduanya hingga Yein datang memisahkan mereka.

"Hentikan." Teriak Yein, keduanya langsung berhenti.

"Kau masuklah kedalam atau pergi dari sini." Ucap Yein, Gikwang memilih pergi untuk menenangkan dirinya.

"Dan kau... pergi dari rumahku tuan Jeon Jungkook." Ucap Yein, Jungkook tau dalam kata katanya tersirat jelas kemarahan.

"Yein-ah tolong dengarkan aku dulu." Ucap Jungkook sembari berusaha menggenggam tanga Yein, tapi dengan cepat ditepis olehnya.

"Aku dan dia tidak ada hubungan apa apa." Ucap Jungkook.

"Kalau kau tak memiliki hubungan apapun lalu kenapa kau tak datang, kenapa?" tanya Yein sembari tersenyum miring. Jungkook hanya diam tak bisa menjelaskannya.

"Huh, kau bahkan tak bisa menjelaskannya Jungkook." Ucap Yein.

"Mulai sekarang jangan temui aku lagi, kita sudah tidak memiliki hubungan apa apa lagi." Ucap Yein sembari berjalan meninggalkan Jungkook. Jungkook pun langsung mengejar Yein.

GREP.

Tepat saat lampu merah menyala Jungkook dapat menangkap tangan Yein ditengah tengah jalan raya.

Tanpa mereka sadari itu berbahaya untuk mereka.

"Lepaskan tanganku." Ucap Yein, ia terus memberontak.

"Yein tolong dengarkan aku dulu." Ucap Jungkook.

"Aku membencimu Jeon Jungkook." Ucap Yein.

"Dan lupakan aku." Lanjut Yein, Jungkook langsung terdiam lalu genggaman Jungkook melonggar hingga membuat tangan Yein dapat dengan mudah terlepas.

Jungkook terdiam dengan kata kata Yein, ia benar benar tak menyangka jika orang yang paling ia sayangi membencinya dan telah melupakannya.

Yein terus berlari, dan saat ia akan melangkah lebih jauh lagi tiba tiba langkahnya terhenti karena suara hantaman yang cukup keras.

BRUK

Yein menoleh ke belakang dengan membelalakkan matanya terkejut, ia berlari kembali ke tempat awal.

"JEON JUNGKOOK..." Yein berteriak lalu ia terduduk lemas.

****

.

.

TBC.

mian buat yang uda nunggu ff ini eh ternyata aku salah publish, makasih buat yang udah mau nunggu dan baca.

makasih juga buat vote nya

Paper HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang