Dosaku Dosamu

40 3 0
                                    

        Namanya Bayu. Dosanya mengalir di dalam dirinya. Memompa jantungnya, mengalir di darahnya melewati arteriola. Dosanya menjaganya untuk tetap hidup. Menghantui seumur hidup.

        Tubuhnya tinggi, tegap bak tentara, rambutnya lurus, kulitnya seputih sinar purnama, matanya setajam elang, suaranya pun lembut bak lantunan biola, namun senyumannya mengerikan.

        Bayu anak yang malang, dosanya terlukis di senyumnya, lantaran itulah dia tak pernah tersenyum. Ia sangat takut pada wajah-wajah tersenyum yang memandangnya seraya mengajaknya untuk tersenyum, mengajaknya untuk memperlihatkan dosanya pada mereka. Bayu bersembunyi dibalik ekspresi dinginya, berharap tak ada satupun orang di muka bumi ini dapat melihat dosanya. Hingga suatu ketika seorang wanita datang dengan senyuman sehangat mentari pagi, menyapanya dengan hangat, mengajaknya untuk tersenyum.

        "Ya tuhanku, mengapa kau ciptakan mahluk sepertinya? Aku tak dapat bersembunyi darinya. Aku takut dibuatnya tersenyum. Walaupun aku memalingkan wajahku, suaranya saja dapat mengajak ku untuk tersenyum. Siapa dia ya tuhanku?" Bayu terduduk, mengaduh dengan berlinang air mata, tak kuat menghadapi wanita itu.

        Tuhan menjawab pengaduan Bayu dengan mempersatukan Bayu dan wanita itu. Tuhan menjadikan mereka sepasang jodoh.

        Namanya Amira. Dosanya mengalir di dalam dirinya. Memompa jantungnya, mengalir di darahnya melewati arteriola. Dosanya menjaganya untuk tetap hidup. Menghantui seumur hidup.

        Amira gadis yang murah senyum, dosanya terlukis di matanya, namun tak ada yang dapat melihatnya, mereka terlalu teralihkan dengan senyum manis Amira. 

        Amira jatuh cinta kepada Bayu sang pendosa yang berwajah dingin. "Kenapa menangis?" Tanya Amira sambil mengusap air mata Bayu, "ayo senyum, jangan bersedih" pintanya. Bayu menunduk lalu mengusap air matanya kemudian tersenyum lebar dihadapan Amira.

        Bayu sang pendosa mengungkap dosanya. Dosanya sangatlah besar hingga menohok arteri Amira. Amira terdiam sejenak namun kemudian membalas senyum Bayu dengan sangat lebar.

        Oh sangatlah indah rencana tuhan, Ia mempersatukan dua pendosa untuk saling mengingatkan betapa buruknya dosa mereka.


        

Senar SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang