Bulan POV
Paginya aku terbangun mendapati aku tidur di sofa dan tanganku yang masih menggenggam tangan Bumi. Kulihat Bumi masih tertidur disampingku dengan posisi duduk di bawah sofa yang kutiduri. Aku memandang wajah Bumi yang masih tertidur, sebenarnya aku tidak tega kalo Bumi tidur dengan posis seperti itu. Tapi tadi malam aku benar-benar takut.
"Lampunya udah nyala" ucap Bumi dengan suara serak khas bangun tidur.
"I..iya" jawabku kaget karena Bumi terbangun dan aku langsung melepas genggaman tanganku pada Bumi.
"Ya udah, gue pulang dulu. Lo di rumah sendiri gak papa kan ?" tanya Bumi padaku yang masih posisi tidur di sofa.
"Iya gak papa. Lagian ini juga udah pagi kok" jawabku sambil mengambil posisi duduk.
"Ya udah gue pulang dulu ya" pamit Bumi yang berdiri di depanku.
"Iya, makasih udah mau nemenin gue semalem" ucapku dengan senyum dan Bumi mengangguk lalu berjalan keluar ruang tengah.
Setelah Bumi pulang ke rumahnya, aku pun bergegas untuk siap-siap pergi ke kampus. Aku pun langsung berlari ke kamar dan menuju kamar mandi. Aku membutuhkan waktu 30 menit untuk bersiap-siap, setelah siap aku langsung turun ke bawah menuju ruang makan.
"Oh iya ya, mama kan belum pulang makanya gak ada makanan" ucap sambil menepuk jidatku. "Ya udah lah, sarapan di kampus aja" sambungku dan aku langsung berjalan keluar rumahku.
Aku berjalan keluar rumahku bermaksut untuk menunggu taksi di depan gerbang komplek.
Tin..tin..
Aku mendengar suara klakson motor dan aku langsung melihat kebelakang. Dan aku melihat Bumi mengendarai motor sport warna merahnya.
"Lo mau kemana ?" tanya Bumi yang sudah berada disampingku.
"Mau ke kampus. Lo mau kemana ?" jawabku dan aku bertanya pada Bumi.
"Mau ke kampus juga. Lo mau bareng sama gue gak ?" jawab Bumi dan menawarkan aku untuk bareng sama dia.
"Udah ayo, dari pada lo nunggu taksi" Bumi menarik tanganku agar aku naik ke atas motornya.
"Nih! Pake biar aman" Bumi memberikanku helm dan aku langsung memakai helm nya.
"Udah ?" tanya Bumi sebelum menjalankan motornya.
"Udah" jawabku singkat.
"Pegangan!" perintah Bumi padaku.
"Hah! Iya" mendengar perintah Bumi aku langsung memegang jaket yang dikenakan Bumi.
"Pegangannya kayak gini, biar gak jatuh. Kalo pegangan dijaket gue sama aja" Bumi langsung menarik kedua tanganku untuk pegangan dipinggang nya. Aku hanya menurut dan Bumi pun langsung menjalankan motornya.
Butuh waktu selama 20 menit untuk aku dan Bumi sampai di kampus. Saat kami sampai di kampus banyak pasang mata yang memperhatikan kami. Aku heran dengan mereka semua, kenapa sebegitunya mereka ngeliatin aku sama Bumi ? Bodoh lah yang penting aku udah sampe di kampus.
"Lo udah sarapan belum ?" tanya Bumi saat aku baru turun dari motor Bumi.
"Belum" jawabku saat udah turun dari motornya.
"Sarapan dulu dikantin yuk, gue males sarapan sendirian" ajak Bumi padaku dan aku langsung mengangguk karena memang aku sangat lapar karena belum makan dari semalem.
Aku dan Bumi pun berjalan menuju kantin. Lagi-lagi aku mendapati banyak orang yang melihatku berjalan bareng Bumi. Mereka kenapa sih ? Liatinnya gitu banget! Batinku.
Kami pun sudah sampe dikantin kampus dan langsung duduk di bangku yang kosong.
"Lo mau sarapan apa ? Biar gue yang beliin!" ucap Bumi saat aku udah duduk.
"Terserah lo aja! Yang penting bisa di makan" jawabku dan Bumi pun langsung menuju stand nasi goreng.
Tak butuh waktu lama Bumi datang sambil membawa nampan yang berisi 2 piring nasu goreng dan 2 gelas orange juice. Aku pun langsung menyantap sarapanku, saat aku dan Bumi sedang asik makan tiba-tiba saja aku mendengar suara Bintang.
"Asikk.. Sarapan berdua nih!" ejek Bintang dan langsung duduk disampingku.
"Wahh.. Udah akur aja kalian berdua" ejek Langit dan diikuti oleh Venus dan Angkasa.
"Apaan sih lo pada. Orang cuma sarapan aja, gitu aja pada heboh" balasku dengan nada ketus.
"Alah,, udah gak papa Lan, kalo lo sama Bumi udah baikan. Kita-kita seneng kok, iya gak ?" ucap Venus dengan senyum miringnya.
"Betul!" jawab serempak Bintang, Langit dan Angkasa. Aku hanya bisa memutar bola mataku dengan ucapan mereka. Kulihat Bumi masih fokus dengan makanan dan menghiraukan ucapan teman-teman ku dan dia.
"Ya udah ke kelas yuk, gue udah selesai sarapan" ajak pada Venus dan Bintang saat nasi gorengku sudah habis.
"Yuk" jawab Venus dan Bintang barengan.
"Makasih sarapannya. Makasih juga buat boncengannya" ucapku pada Bumi saat aku sudah berdiri.
"Iya sama-sama" jawab singkat Bumi.
Aku, Venus dan Bintang pun langsung pergi menuju kelas kita.
"Lo tadi berangkat bareng sama Bumi ?" tanya Bintang saat masih berjalan menuju kelas.
"Iya" jawabku datar dengan pertanyaan Bintang.
"Wihh, perkembangan nih. Bumi dan Bulan berangkat kuliah bareng" goda Bintang dengan senyum sok manisnya.
"Apaan sih! Cuma berangkat bareng doang" jawabku langsung masuk ke kelas saat udah nyampe di depan kelas.
"Alah udah deh Lan, mending lo sama Bumi baikan aja. Kita-kita udah bosen liat lo berantem mulu sama Bumi. Apa susahnya sih tinggal baikan aja ?" nasehat Venus padaku yang sudah duduk di bangku.
"Mau sih gitu tapi gue gensi kalo gue yang minta maaf sama Bumj duluan. Masa cewek minta maaf duluan ke cowok sih ?" jawabku pada Venus.
"Gak usah gengsi segala lah. Tinggal minta maaf ke Bumi udah kelar deh masalah lo sama dia" ucap Venus lagi.
"Iya Lan, mending lo minta maaf aja ke Bumi. Biar lo sama dia gak berantem mulu" sela Bintang.
"Udah ah, pusing gue" jawabku sambil memijat pelipisku.
"Ya udah terserah lo, tapi saran dari kita buruan minta maaf sebelum semuanya terlambat" saran Venus dan diangguki oleh Bintang. Aku hanya bisa memasang wajah bingungku.
Apakah aku harus minta maaf dulu ke Bumi ? Atau nunggu Bumi minta maaf ke aku duluan ? Tau ah bingung aku harus gimana ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Bumi Dan Bulan
RomanceBumi dan Bulan adalah dua hal yang saling melengkapi. Bulan akan menyinari Bumi bila malam tiba. Tapi berbeda hal nya dengan Bumi Samudra Wijaya dan Bulan Veronica Maxime, bukannya saling melengkapi satu sama lain. Mereka malah menjadi musuh bebuyut...