Cafe

57 1 0
                                    

Author

Setelah kejadian dikantin tadi, kebencian Bulan terhadap Bumi semakin bertambah. Kebencian yang dari dulu sudah ada, sejak kejadian itu Bulan benci terhadap Bumi. Hal yang selalu mereka debatkan hanyalah hal yang sepele. Namun, bagi Bulan hal yang mengenai tentang Bumi itu hal yang besar dan sebaliknya hal yang mengenai tentang Bulan itu hal yang besar bagi Bumi.

---

"Bulan!" panggil seseorang yang bernama Dante, dia adalah senior Bulan dikampus.

"Iya , ada apa ?" jawab Bulan saat ada seseorang yang memanggilnya.

"Kamu nanti pulang kuliah ada acara gak ?" tanya Dante saat sudah berada didepan Bulan.

"Emang kenapa ya kak ?" tanya balik Bulan.

"Oh enggak, aku cuma mau ngajak kamu jalan aja nanti pulang kuliah!" ajak Dante dengan sedikit ragu kepada Bulan.

Bulan memang sudah tau jika Dante, seniornya dikampus ini suka padanya. Namun, Bulan hanya menganggap Dante sebagai teman dan senior dikampus. Bulan sudah berusaha untuk menghindari Dante, tapi usahanya nihil. Dante memiliki berbagai cara untuk dapat mendekati Bulan.

"Maaf kak, tapi aku sudah ada janji dengan Venus dan Bintang untuk ke toko buku setelah kuliah nanti" jawab bohong Bulan padahal dia tidak ada janji dengan siapa-siapa.

"Oh begitu ya, ya sudah lain kali aja kita jalannya" ucap Dante dengan wajah kecewa.

Sebenarnya Bulan tidak enak sudah menolak ajakan Dante tapi mau bagaimana lagi, Bulan tidak mau memberi harapan pada Dante yang akan berujung Bulan mengecewakan Dante. Padahal Dante selalu baik pada Bulan.

"Kak, aku ke kelas dulu ya. Udah ditunggu sama Venus dan Bintang. Permisi kak" ucap Bulan yang langsung pergi meninggalkan Dante dikoridor kampus.

Bulan POV

"Huffh" aku menghembuskan nafas legaku saat sudah sampai di kelas dan langsung duduk dibangkuku.

"Lo kenapa, Lan ?" tanya Bintang yang duduk disamping kiriku.

"Tadi kak Dante ngajakin gue jalan" jawabku santai.

"Terus lo terima ajakan kak Dante ?" tanya Venus yang langsung menoleh kebelakang.

"Enggak lah, gue gak mau ngasih harapan ke kak Dante" jawab Bulan sambil membuka bukunya.

"Kok gak lo terima aja sih ajakan kak Dante ? Kak Dante kan cakep, baik lagi. Kalo gue jadi lo, gue langsung terima ajakan kak Dante" ucap Bintang yang memuji kak Dante dengan mata berbinar.

"Kalo lo mau, jalan aja sama kak Dante" jawabku yang masih fokus ke bukuku.

"Kan lo yang diajak kak Dante, bukan gue" balas Bintang sambil nunjuk dirinya sendiri.

"Hahahahaha..." tawa Venus yang mengejek Bintang, aku hanya senyum melihat wajah Bintang yang cemberut.

"Kenapa lo ketawa ? Ada yang lucu ?" tanya Bintang ketus pada Venus yang masih tertawa.

"Enggak, gue gak kenapa-napa. Makanya cari pacar biar bisa jalan ditemenin sama pacar" jawab Venus pada Bintang.

"Iya deh yang punya pacar mah gak kesepian" ucap Bintang yang langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Ciee, yang ngambek nih" godaku pada Bintang sambil mencolek-colek pipinya.

"Apaan sih! Siapa yang ngambek ?" jawab Bintang dengan nada ketusnya.

"Yakin gak ngambek ? Padahal kalo udah gak ngambek mau gue traktir es krim di cafe depan kampus" ucap Venus yang langsung membalikkan badannya kearah depan.

"Gue udah gak ngambek kok sama lo, berarti jadi dong traktir gue es krim ?" ucap Bintang yang langsung kembali ceria seperti anak kecil. Memang Bintang sangat suka dengan es krim.

"Iya Bintang sayang" jawab Venus yang menoleh kearah Bintang.

"Yes! Gue ditraktir es krim" balas Bintang yang langsung sumringah.

Mata kuliahku yang terakhir sudah berakhir. Seperti yang dijanjikan Venus tadi, kita ditraktir es krim. Yeah, sebetulnya aku juga sangat menyukai es krim. Mungkin karena memakan es krim membuat hatiku menjadi sedikit adem.

Dan sekarang kita bertiga sudah sampai di cafe yang berada didepan gedung kampus kita. Kita juga sering kumpul disini, tempatnya nyaman untuk sekedar berkumpul, makanan dan minuman disini juga enak.

"Ven, gue pesen es krim strowberry 2 ya ?" pinta Bintang pada Venus dengan muka memelas.

"Iya terserah lo aja" jawab Venus dan Bintang langsung merangkul Venus.

"Mbak!" panggil Bintang pada pelayan di cafe ini. Dan pelayan itu langsung menghampiri meja kita.

"Iya mau pesen apa ?" tanya pelayan itu dengan sopan.

"Saya pesen es krim strowberrynya 2, dan lo apa Ven,Lan ?" ucap Venus dan langsung bertanya padaku dan Venus.

"Samain aja" jawabku pada pelayan itu. "Saya cappucino latte 1" ucap Venus pada pelayan itu.

"Baik, saya ulang pesanannya! Es krim strowberrynya 3 dan cappucino lattenya 1" ucap pelayan itu. "Apa ada yang lain ?" tanya pelayan itu lagi.

"Udah itu dulu aja mbak" balas Venus dan pelayan itu mengangguk dan langsung pergi mengambil pesanan kami.

"Ven, lo lagi ngapain ? Sibuk mulu sama hp lo ?" tanya Bintang saat melihat Venus memainkan hp-nya terus.

"Ini gue lagi ngabarin Langit untuk nyamperin kita kesini" ucap Venus singkat yang masih sibuk dengan hp-nya.

"WHAT!! Lo ngabarin Langit dan lo nyuruh Langit dateng kesini ?" tanyaku pada Venus dengan sedikit kencang yang membuat Venus dan Bintang terkejut dengan ucapanku.

"Iya, emang kenapa ?" jawab Venus dan balik tanya padaku.

"Langitnya nggak papa kesini, tapi kalo Bumi ikut kesini gimana ?" tanyaku pada Venus.

"Ya nggak papalah, hak Bumi juga kalo mau kesini" jawab Venus sambil menoleh padaku.

"Yaudahlah terserah" balasku pasrah.

Tak lama dari itu pelayan cafe membawakan pesenan kami. Setelah itu pelayan cafe pergi. Dan kita bertiga langsung menikmati pesanan kami.

"Hai pacar" ucap seseorang dari arah belakangku. Dan itu adalah Langit pacar Venus.

"Hai juga pacar" balas Venus sambil tersenyum. Dan Langit langsung duduk disamping Venus.

"Wishh, lo disini juga ternyata ?" tanya seseorang padaku dan aku sudah tau siapa dia.

Antara Bumi Dan BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang