Suara suara halus perempuan terdengar menggema di semua sudut ruangan walaupun dalam kondisi yang sangat ramai.Satu dua menit terdengar lagi suara suara itu,sampai bosan semua orang mendengarnya.Papan papan jadwal keberangkatan penerbangan terpapar jelas dan terang sehingga tampak begitu sangat jelas dan tidak mungkin keliru jika kita sudah melihatnya.Ya,terkecuali jika kita tidak tahu arti kata kata di papan itu.
Kesana kemari membawa tas beroda sudah menjadi kebiasaannya.Turbulensi dan penundaan pesawat karena suatu hal sudah hal yang biasa baginya.Tidak di ragukan lagi jika dia sudah mulai bosan bepergian dengan jasa penerbangan.Tapi kali ini,dia sedikit gusar.
Duduknya tampak tidak tenang,mukanya tampak harap harap cemas.Entah apa yang ia pikirkan sampai ia berdiri,lalu berjalan ke kanan dua langkah kemudian kembali lagi ke kiri dua langkah dan mengulangnya dua kali,lalu duduk dan menunduk,kemudian diam.Kemudian berdiri dan mencoba melangkah lebih jauh lagi,empat langkah ke kanan lancar tapi saat tiga langkah lagi tampak ragu ragu,lalu kembali ke kiri lagi tujuh langkah dan mengulangnya sebanyak empat kali.Hanya itu yang ia lakukan selama di tempat itu.
Dan beberapa menit kemudian,pintu ruangan itu terbuka dan menampilkan seorang laki laki dengan seorang wanita di sampingnya,sambil memegang tangannya.Buru buru ia menghampirinya.
“Apa kakak akan menerbangkan pesawatnya sekarang? Mukamu tampak berseri seri,dan aku harap itu memang kenyataan.”
“Sepertinya untuk saat ini kakakmu akan berpisah sementara dengan kita Az.”
“Maksudnya,bu?” Tanyanya polos pada seorang wanita yang ia panggil ibu.
Lalu seorang laki laki di sampingnya berjongkok satu lutut meratakan tingginya dengannya sambil tersenyum,
“Kau akan baik baik saja dengan ibumu,jangan ceroboh,ingat itu ... “Beberapa detik kemudian,alarm kebakaran tampak berbunyi keras.Dan sejurus kemudian api besar tampak seperti air yang tumpah dari bendungan,menyembur ke segala arah.Tanpa perlindungan apapun dia langsung melindungi ibunya dengan memeluknya,kakaknya mendorong adiknya dengan keras ke samping celah tembok yang kecil.Dia melihat kakaknya meronta ronta sambil menangis dalam besarnya api kobaran.
Dia tahu bahwa benda hitam dan hangus di sampingnya adalah ibunya,ia ingin menyelamatkan kakaknya.Dengan mengumpulkan semua keberanian yang ia punya,segera ia melompat menyelamatkan kakaknya.
BRUKK!!
Tubuhnya terhempas seketika ke lantai dengan peluh yang bercucuran.Dan di sadarinya bahwa itu semua hanya sisa sisa ingatannya yang menghilang.Kepalanya ia pegangi,dan menutup matanya.Rasanya ingatan ingatan yang sering muncul itu membuat kepalanya seperti di tusuki oleh ratusan jarum.
Segera ia berdiri dan meregangkan ototnya sambil memandang ke luar jendela kamarnya.Menikmati udara dingin yang masih segar.Menghembuskannya dengan lega dan ia mulai ketagihan untuk menghirup udara dingin itu lagi,dan lagi.
Dengan senyum bidadarinya ia melangkah gembira sambil menari nari dan meraih handuk lalu masuk ke dalam ruang mandi.
***
"Selamat pagi,semuaa....."Sapanya ramah pada para orang yang ada di ruang makan saar itu juga.Kemudian dia menuju salah satu bangku dan duduk.
Ada yang sedikit kurang,apa ya?
Lalu salah seorang dari pelayan itu berkata padanya,
"Tuan dan nyonya sudah pergi lebih dulu nona.Katanya ia akan menjemput anda setelah kepulangannya." tuturnya sopan."Menjemputku? Untuk apa? Pindah lagi??" tanyanya heran,kesal dan pasrah.
Tak ada yang bisa menjawab pertanyaannya.Dia pun hanya menunduk dan mengaduk aduk makanan tanpa ia suap ke dalam mulutnya.Nafsu makannya berkurang dan ia jadi jarang sekali makan di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALUCARD
FantasyDendam dan benci yang telah tertanam lama tak bisa ditahan lagi.Kegelapan dan kedinginan menjadi simbolnya.Masa lalunya pucat karena dirinya bagaikan es yang tajam dan beku. Kisah yang tidak luar biasa tetapi membuatnya sadar akan betapa berharganya...