(3) NEW FRIENDS

20 4 0
                                    

Maaf ya readers yang telah menunggu cerita ini sekian lama,author cuma pergi bentar kok,hehe😂 Author akan pastikan cerita ini tetap berlanjut.Ayo vomment supaya author cepet updatenya....

---------------------------

Siang berganti malam.Sang bulan tak tampak malam itu.Tetapi,bintang bintang bertaburan bagaikan berlian di langit gelap.

Tubuhnya terbaring lelah di atas ranjang,dia belum tidur dan masih terjaga.Dilihatnya jam dinding di kamarnya,hampir tengah malam.Entah apa yang membuatnya tak bisa tidur.Dia membalikkan badannya ke samping kanan sambil memeluk bantal gulingnya dan mencoba untuk terlelap,mencoba untuk jatuh ke alam bawah sadarnya.Tapi tetap saja tak bisa.Akhirnya ia memutuskan untuk bangun,kemudian dia berjalan ke luar kamarnya menuju ruang tengah.

"Gelap sekali.Apa semua lampunya dimatikan?"

Tanyanya seorang diri sambil meraba dinding.Dan akhirnya ketemu juga,

CKLEK!

Lampu yang padam bersinar kembali.Ia melanjutkan berjalan ke ruang tengah lagi.

Sesampainya di sana.Dia langsung duduk di sofa yang menghadap ke televisi.Di lihatnya pantulan wajahnya di layar tv itu,tidak lama kemudian dia membaringkan tubuhnya di sofa itu,menerawang ke atas langit langit dengan tatapan kosong.

Dia bermaksud untuk menutup matanya dan terlelap.Tapi,tiba tiba bayangan orang orang langsung bermunculan di depan matanya.Mereka entah berdiri di mana,yang terlihat hanya bayangan hitam panjangnya saja.Dia memperhatikan bayangan itu.Dia mengikuti ke arah pemiliknya sampai ia menatap seberkas cahaya yang menyilaukan mata,sampai akhirnya mencoba untuk menutup matanya dan mencobanya untuk membuka kembali.Yang di lihatnya hanyalah jendela rumah bibinya.

Hari sudah berganti lagi,begitu cepatnya.

Tak akan ada yang membuatnya terkejut jika saja jam di dinding itu tidak ada.Di sana jarum jam menunjukkan pukul 06.30
Dia langsung tersentak dan buru buru berlari ke kamarnya sekencang angin.

"Ouh...tidak tidak tidaaaak....."

Handuk yang tergantung langsung di sambarnya,dia segera membuka lemari dan mengambil baju seragamnya.Dia langsung melesat kembali ke kamar mandi.Belum sampai lima menit,dia sudah keluar kamar mandi dengan pakaian rapinya dan tinggal merapikan tata rambutnya.

Dia mengambil sebuah sisir dan bercermin.Dia menggerai rambutnya dan menyelipkan beberapa helai rambut di antara telinganya.Tasnya langsung ia bawa dan berjalan tergesa gesa menuju pintu rumah.Langkahnya terhenti ketika suara teriakan bibinya dari dapur belakang cetar membahana sampai ke telinganya.

"RIEEEL!!!! Apa kau lupa sarapanmu!! Aku sudah menyiapkannya." Teriaknya sambil menghampirinya membawa sepiring roti tawar berselai buah.Ia langsung mengambilnya dan menggigit bagian tepinya.Setelah itu ia berpamitan pada bibinya.

"Aku berangkat dulu.....Sampai nanti,yaaa...."

Kemudiam bergegas masuk ke mobil pamannya.

"Ayo,paman..."

Sang pamanpun langsung melajukan mobilnya

***

Kecepatan mobilnya berkurang ketika dia melihat gerbang putih yang tinggi dan tampak megah dengan ukiran dan simbol dari sekolah itu.

Azriel bertanya pada pamannya,dengan memutar pandangannya.Melihat lingkungan sekolah itu yang begitu indahnya.Ia terkagum kagum melihat sekolah itu.

"Waaah....inikah sekolahnya?"

Pamannya hanya tersenyum tipis padanya.Dia memarkirkan mobilnya di tempat parkir sekolah itu.

Begitu Azriel turun dari mobilnya,ia sungguh tak percaya.Dia belum pernah melihat sekolah se-- pokoknya melebihi kata indah. Semoga saja siswa di sini juga seindah sekolah ini,Batin Azriel.

ALUCARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang