Part 3

314 12 0
                                    

Samar matahari pagi membuat Alena menggeliat dari tidurnya. Masih dalam kondisi mengantuk dan setengah sadar Ia merasakan sebuah tangan kokoh memeluk pinggulnya dari belakang. Ia pun menggeliat membalikkan badannya dan perlahan membuka matanya perlahan. sesaat, ia menatap wajah tampan yang ada di hadapannya. Wajah itu terlihat mirip dengan salah satu artis korea favoritnya. Mata yang sipit, hidung mancung, rahang yang kokoh dan bulu mata yang lentik. Apa ia sedang bermimpi sekarang? pasti iya. Karena mana mungkin dia tidur dengan seseorang yang tidak ia kenal. Apalagi dengan orang tampan yang mirip lee min ho. iapun tersenyum kecil. lagipula bukankah kemarin dia masih di rumah sakit. Alena mulai memejamkan kembali matanya. Hingga sebuah kecupan mendarat di bibirnya. Kecupan lembut dan intens yang membuat Alena membuka matanya. Dan menatap sosok pria di sampingnya. "Aku rasa aku benar-benar jatuh cinta padamu Naura!" bisik lelaki itu di telinganya.

Dengan seketika ia terduduk dan mulai mencerna sekitarnya. Ia berada di sebuah kamar besar dengan nuansa biru muda yang lembut. Beberapa furniture yang tampaknya mahal berada di beberapa sudut kamar. sebuah jendela besar yang bertiraikan sutra putih memberikan kesempatan kepada cahaya matahari untuk masuk dan sedikit menyilaukan mata. Ia pun beralih memperhatika dirinya dan ternyata tak mengenakan pakaian. Hanya selimut yang menutupinya bersama Pria yang juga tak berbusana di sampingnya. pri itu mulai menggeliat duduk dan memeluknya dari belakang. "Kau tahu ini masih terlalu pagi honey!". kata pria itu.
"aku di mana? apa yang terjadi?" kataku kebingungan. Dengan sekuat tenaga aku menarik selimut yang menutupi kami. Tubuh kokoh dan sempurna pria itupun tersibak. "kyaaa...."aku berteriak keras karena kaget. "Naura! ada apa?" kata pria itu heran. Aku yang panik dan malu melihat kondisi pria itu pun berlari menuju salah satu pintu yang terlihat. Dan ternyata itu adalah sebuah kamar mandi. Dengan segera pintunya ku kunci. " Astaga, apa yang terjadi? apa aku sedang bermimpi" akupun berusaha mencubit lenganku seperti yang selama ini ku lihat di TV jika sang tokoh ingin meyakinkan apakah ia sedang bermimpi atau tidak. dan "ouch...!" ternyata sakit. So, ini bukan mimpi. iapun berbalik menatap cermin besar yang ada di hadapannya. seketika ia mundur hingga hampir saja terjatuh karena terkejut. " wajah ini... tidak... ini bukan wajahku" ia kembali mendekati cermin dan mulai meraba beberapa sudut wajahnya. "kalau ini bukan mimpi, ada apa dengan wajahku?" semua kebingungan itu membuat Alena menjadi pusing dan lemah. iapun terjatuh dan merasakan dunianya berputar.

Cinta Dua JiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang