2. Murid Baru

56 11 1
                                    

Mrs. Keila berjalan di depan Yudha, untuk menunjukkan kelasnya yaitu kelas XI-A IPS.

"Kamu itu pindah nanggung sekali Nak, 3 bulan lagi udah naik kelas 12," kata Mrs. Keila.

Yudha hanya tersenyum tanpa menjawab perkataan Mrs. Keila, guru muda yang menurutnya cukup cantik untuk ukuran wanita Asia berumur 35 tahun dan satu hal lagi Mrs. Keila adalah seorang guru bahasa Inggris.

"Nah ini dia kelasmu, kamu tunggu di sini dulu ya. Kalo saya udah manggil kamu, kamu masuk aja," perintahnya. Yudha mengangguk mengerti.

Mrs. Keila masuk dan para murid kelas XI-A IPS, Kennedy International High School pun berdiri dan mengucapkan salam kepadanya.

"Baiklah, anak-anak hari ini kalian mendapat teman baru. Dia pindahan dari Jerman, namun dia bisa berbahasa Indonesia dengan baik," jelas Mrs. Keila.

"Baiklah, masuklah Yudha."

Mendengar nama Yudha, para siswi langsung antusias. Karena mereka yakin sosok murid pindahan ini pasti tampan, pikir mereka.

Namun, salah satu siswi di kelas itu sama sekali tidak tertarik. Dia masih sibuk dalam lamunannya.

Tak lama kemudian masuklah seorang pemuda tampan bermata biru. Para siswi langsung mematap kagum pada Yudha.

"Yudha, perkenalkan dirimu."

"Nama saya Yudha Arriky Yusuf, panggil saya Yudha."

Perkenalan yang cukup singkat, karena Yudha bukanlah sosok yang banyak bicara.

"Ya sudah, duduklah di bangku kosong di sebelah Yura."

Yura? tanya Yudha dalam hati.

Mrs. Keila menunjuk bangku tersebut dan menyadari jika Nayura sedang melamun.

"Yura, apa kau keberatan jika Yudha duduk di sampingmu?"

Bukankah dia gadis tadi pagi? Jadi namanya Yura? batin Yudha.

Nayura, tak menggubrisnya dan membuat Mrs. Keila kesal.

"Nayura!" kata Mrs. Keila agak berteriak. Sontak Nayura terkejut karenanya.

"Iya, Mrs?" jawabnya yang belum menyadari kehadiran murid baru.

"Jangan suka melamun! Yudha cepat duduklah agar kita bisa memulai pelajaran,"

Lelaki itu langsung duduk tanpa memperdulikan gadis di sebelahnya.

Kenapa gue harus duduk sama cowok cuek dan gak jelas kayak dia! rutuknya dalam hati.

Pelajaran B. Inggris hari itu sangat membosankan untuk Nayura walaupun ia sangat menyukai pelajaran itu.

Bel istirahat yang Nayura tunggu-tunggu pun berbunyi dengan nyaringnya. Entah kenapa ia merasa sangat gembira karena setidaknya ia bisa berjauhan dengan lelaki bermata biru khas orang Barat.

Sebelum Nayura dan Yudha beranjak dari bangku mereka, Maya dan Della yang menjabat sebagai sekretaris OSIS Kennedy International High School masuk ke ruangan mereka.

"Teman-teman, karena sebentar lagi perayaan Ulang Tahun sekolah kita. Akan diadakan perayaan dan untuk itu para pengurus OSIS akan mengadakan rapat sepulang sekolah," kata Della.

"Rapat ini akan ngebahas hal-hal yang berkaitan tentang semua acara. Bagi pengurus wajib ikut, tapi kalo kalian berminat menuangkan ide kalian untuk perayaan kali ini, kalian boleh hadir. Sekian, terimakasih," tambah Maya.

Kak Alvi jahat nggak ngasih tahu aku! batin Nayura.

"Yura, ayo ikut kami sebentar," ujar Maya. Nayura pun mengikutinya tanpa bertanya.

Mereka tiba diluar kelas dan kedua gadis itu berhenti dan menatap Nayura.

"Kenapa May?" tanya Nayura.

"Ng-nggak papa, kami disuruh Alvi nyuruh kamu ke kantin," jawab Dela.

"Yaudah! Kami berdua pergi ya, selamat makan berdua!" ujar Maya.

Nayura menatap mereka tajam dan mereka langsung pergi meninggalkan gadis itu sendiri.

Awas aja Kak Alvi kalo ketemu! katanya dalam hati.

Nayura langsung pergi menuju kantin.

Dan ia tak tahu jika sedari tadi ada lelaki yang mengawasinya. Siapa lagi kalau bukan Yudha?

Yudha tak tahu mengapa dia jadi ingin tahu tentang gadis yang nama panggilannya sama seperti kakak kembarnya itu.

----

Sesampainya di kantin, Nayura celingak-celinguk mencari Alvi dan tak butuh waktu lama ia pun menemukan sosok ketua OSIS itu.

Alvian Alexander Darmawan, nama lengkap lelaki yang Nayura panggil kakak itu. Saat ini ia sedang duduk sambil meminum es tehnya.

"Kak Alvi!" panggil Nayura, ia langsung duduk berhadapan dengan lelaki itu.

Begitu Nayura duduk berdua dengan Alvi langsung banyak yang mengatakan kata 'Cie'.

"Huh! Ngeselin!" gumam Nayura pelan.

"Udah nggak usah didengerin." kata lelaki itu.

"Kak Alvi kok jahat banget sih! Ada rapat OSIS tapi nggak ngasih tau aku! Gini-gini aku Seksi Perayaan lho!"

Alvi tersenyum mendengar perkataan Nayura, "Kakak kira kamu nggak masuk, soalnya kemarin kan kamu ke rumah sakit. Gimana hasil tesnya?"

"Ba-baik kok, nggak ada masalah serius. Banyak istirahat aja biar Asmanya nggak kambuh," jelas Nayura ia tersenyum untuk meyakinkan Alvi.

"Yaudah, nanti pulang bareng ya." Nayura mengangguk.

Maaf Kak, untuk yang satu itu aku nggak bisa bilang sama Kakak, batinnya.

Mereka sedang asik menikmati makanan dan minuman yang mereka pesan. Tiba-tiba ada seseorang yang duduk satu meja dengan mereka.

"Gue gabung bareng kalian ya," katanya santai.

Mereka berdua kaget karena kedatangan manusia asing itu. Nayura langsung menatap lelaki itu tajam dan Alvi hanya menunjukkan raut wajah herannya.

----

A/N (9 Mei 2017) : UPDATE LAGI! soalnya tangan gatel mau update🙈jan lupa krisar yaa, voment! Biar aku smngt💕🙊 Gaje kan? Pendek lagii😆 Typo mungkin :D tapi dibaca ya aa.. kali aja syukaa😊
Ouh ya ini adalah series ato sequelnya The Most Beautiful Gift Of God yang menceritakan kisah anak2 pemeran TMBGIG 😊 bagi yang belum bacaa, bacaa yaaa!!! See you~

Cintah, Rifelaa❤

One Years With YouWhere stories live. Discover now