3. Rapat OSIS

42 9 3
                                    

"Gue gabung bareng kalian ya," katanya santai.

Mereka berdua kaget karena kedatangan manusia asing itu. Nayura langsung menatap lelaki itu tajam dan Alvi hanya menunjukkan raut wajah herannya.

"Kenalin, nama gue Yudha, pindahan dari Jerman dan temen sekelasnya Nayura." Yudha mengulurkan tangan pada Alvi, lelaki itu pun menyambutnya.

Nayura mendelik kearah lelaki itu. Heran sama ini orang! Ngeselinnya minta ampun! batin Nayura, dalam hatinya ia sedang mengucap sumpah serapah untuk Yudha.

"Oh, nama gue Alvian," jawab Alvi singkat.

"Katanya lo ketua OSIS di sini ya?" tanya Yudha.

Alvi mengangguk, "Kalo lo mau gabung OSIS juga, boleh kok. Gue malah ngedukung itu dan menurut gue sepertinya lo berbakat."

"Oh gitu, bisa gue pertimbangin."

Suasana meja ketiga remaja itu jadi hening, ketiganya enggan mengeluarkan suara. Belum lagi suara bisik-bisik dari siswa lain, ada yang bilang mereka bertiga cocok, ada yang iri dengan Nayura karena ditemani dua lelaki tampan, bahkan ada yang menganggap Nayura cabe-cabean. Ya seperti itu lah.

Mereka memutuskan makan dalam keadaan diam.

"Kak Alvi, kita ke rooftop aja yuk," gumam Nayura pelan.

"Ngapain? Biarin aja elah, Ra! Kamu kan tahu Kakak gak suka di rooftop," jawab Alvi.

"Yaudah, ayo!" ajak Yudha dengan kepercayaan dirinya.

"Gue lagi gak ngomong sama lo!" desis Nayura, Yudha hanya terkekeh.

Alvi yang mulai kesal dengan kehadiran murid baru itu langsung menarik Nayura menjauhi parasit itu. Para fansgirl Alvi yang menamai mereka Alvi Lovers itu pun berteriak iri, marah, dan kagum melihat adegan yang menurut mereka langka untuk seorang Alvi.

Yudha yang melihat kejadian itu hanya berekspresi datar, ia pun pergi meninggalkan kantin.

----

Mereka berdua kini berada di perpustakaan dan hening menyelimuti mereka sejenak.

"Maaf," gumam Alvi pelan, Nayura terbelalak.

"Lho? Kenapa kakak minta maaf sih? Peres,"

"Hmm, soalnya udah narik tangan kamu di depan banyak orang." Alvi tersenyum kikuk dan itu membuat Nayura tertawa.

"Pfffft, Kak Alvi gak cocok senyum kayak gitu!" kata Nayura di sela tawanya.

Tiba-tiba Alvi mendekatkan wajahnya dan memojokkan Nayura sampai punggungnya membentur dinding.

"Udah puas ketawa, hmm?" tanya Alvi saat wajahnya benar-benar dekat dengan gadis itu, ia pun harus membungkukkan badan agar menyamai tinggi badan Nayura.

"K-kak A-Alvi m-mau apa?" Nayura gugup, namun Alvi masih saja mendekatkan wajahnya pada gadis itu.

Tanpa sadar, Nayura memejamkan matanya takut. Setelah beberapa menit memejamkan matanya tak ada apapun yang terjadi, ia pun membuka matanya.

Disitu terlihatlah Alvi yang tengah menahan tawanya, Nayura hanya memalingkan wajahnya yang memerah karena malu.

"Hahahaha, muka kamu! Ya Allah, coba tadi liat kamu! Sumpah lucu banget!" kata Alvi sambil tertawa renyah.

"A-apaan sih Kak Alvi! Ngejek gak boleh atuh! Ulun sarik nih!" ancam Nayura. (*aku marah nih!)

"Ngomong opo seh ndok? Aku ora ngerti," jawab Alvi saat tawanya udah terhenti. (*ngomong apa sih? Aku gak ngerti)

"Iya, iya aku tau kok yang orang Jawa mana."

"Kamu sok pake bahasa Banjar, padahal belasteran Korea-Indo gak ada Banjar-Banjarnya."

"Lagian Kak Alvi, ngerjain aku! Ngapain ngomong muka dideket-deketin gitu!" protes Nayura, Alvi terkekeh.

"Apaan sih? Aku kan cuma ngedeketin muka, kamu aja yang mesum pikirannya," jawab Alvi yang langsung mengulurkan tangan untuk mengacak-ngacak rambut gadis itu.

Pipinya semakin memerah karena perkataan Alvi, "Kak Alvi paling yang mesum! Ih, apaan sih Kak! Rambutku yang rapi diacak-acak terus!"

Alvi tersenyum lembut, "Kamu ngegemesin sih, Kakak Alvi yang ganteng gak kuku ngeliatnya. Yaudah, ayo ke kelas barengan."

Nayura mendengus, ia lebih memilih diam daripada melawan Alvi yang tak akan ada habis-habisnya.

Mereka pun berjalan beriringan untuk ke kelas karena sebentar lagi jam istirahat selesai.

Sesampainya di depan kelas Nayura, Alvi tersenyum dan mencubit pipi kanan gadis itu.

"Auw!" Nayura meringis karena cubitan itu.

"Kak Alvi ke--"

"Sampai ketemu di rapat OSIS nanti!" potong Alvi cepat, ia pun langsung meninggalkan Nayura pergi sebelum gadis itu mengomel kembali.

"Huh! Dasar!" gumamnya sambil tersenyum, Nayura masuk ke kelas dengan disambut kata 'ciee' oleh teman sekelasnya yang melihat adegan ala drama Korea itu.

"Rapat OSIS ya? Boleh juga," gumam lelaki yang sedari tadi mengawasi Alvi dan Nayura.

----

A/N (13 Mei 2017) : Hai, hai! UPDATE nih! Baca dungs😊kali aja syukaa. Jangan sungkan kalo mau comment, votenya yaa! Biar aku semangat🙊❤

Love, Rifelaa💕

One Years With YouWhere stories live. Discover now