4. Usulan dan Kerjasama

42 8 3
                                    

Bel tanda pelajaran berakhir berbunyi dengan indahnya, membuat senyum untuk seluruh siswa yang lelah belajar seharian ini.

Gadis itu membereskan buku-bukunya dan menuju loker untuk menyimpannya, karena ia tak mungkin membawanya saat rapat OSIS nanti.

Saat hendak menutup pintu lokernya, ia terkejut setengah mati karena tiba-tiba ada lelaki di sampingnya.

"Oh my ghost!" Nayura mengelus dadanya yang terasa sakit karena terkejut.

Tiba-tiba dadanya terasa sangat sesak dan membuatnya tak kuat lagi berdiri. Tubuhnya meluruh ke lantai.

"Eh, lo kenapa? Masa gue kagetin kayak gitu aja, jadi bengek gitu? Lebay banget!" kata Yudha santai, padahal ia merasa khawatir juga pada gadis ini.

Nayura tak menghiraukan perkataan Yudha, ia mencoba berdiri dan berjalan dengan sekuat tenaga. Namun baru beberapa langkah, lelaki itu menahan tangannya.

"Mau kemana?" tanya Yudha yang menunjukkan rasa cemasnya terang-terangan.

"Le-pasin ta-ngan gu-eehh.. huh.. huhh, per-giihh!" Nayura langsung melepaskan tangan Yudha dari tangannya dengan keras.

Ia pun menggerakkan tubuh lemasnya ke toilet dengan langkah pelan dan tangannya pun berpegangan pada dinding agar tak jatuh.

Sedangkan Yudha yang melihat pemandangan itu, hanya menyesali perbuatannya.

Diluar dugaannya, gadis itu memiliki sejuta rahasia tersembunyi dan hari ini dia baru melihatnya satu.

Kau gadis dengan sejuta rahasia dan aku berjanji akan jadi lelaki yang akan mengungkap rahasia itu satu persatu. Karena bagaimanapun kau menyembunyikannya, aku tetap akan mengetahuinya.

----

Ia duduk di closet, napasnya masih tersengal-sengal. Nayura kesulitan bernapas, dengan tangan gemetaran ia membuka tasnya dan menemukan dua botol obat pil kecil miliknya. Ia meminum beberapa obat itu dan mengatur napasnya pelan-pelan.

Perlahan rasa sakit di jantungnya menghilang dan napasnya pun menjadi teratur kembali.

Rasa sakit itu memang hilang, tapi tidak dengan rasa sakit hatinya. Air matanya mengalir membasahi pipi dan ia mulai terisak pelan.

Nayura merasa dirinya adalah orang paling lemah dimuka bumi dan baru saja tadi ada seorang lelaki asing yang melihat sisi lemahnya. Bahkan Alvi tak pernah melihatnya sampai separah itu, ini sungguh menyedihkan.

Tiba-tiba ponselnya bergetar, pesan masuk. Ia langsung mengambil ponsel dan membuka personal chat itu.

Alvian AD : Ra, kamu dimana? Bentar lagi rapatnya mulai nih.

Alvian AD : Seriusan Nayura, kamu dimana? Jan buat aku khawatir :(

Nayura jadi gelagapan sendiri, ia baru ingat tentang rapat itu. Gadis itu langsung membersihkan sisa-sisa air matanya dan mencuci muka.

Nayura Indah A : Tungguin Kak, lima menit lagi. Lagi boker nih, Kakak mau?

Alvian AD : Najis, cepetan! Kalo gak aku seret nih!

Nayura Indah A : Otw

Ayo, Nayura! Tunjukkan pada dunia bahwa kau baik-baik saja! katanya dalam hati.

Ia langsung bergegas menuju aula sekolahnya, tempat rapat dilaksanakan.

----

"Darimana aja sih? Bikin khawatir tau!" kata Alvi begitu Nayura menghampirinya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 15, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

One Years With YouWhere stories live. Discover now