~°~°~°
“Hidup itu terlalu indah untuk hanya sekedar dikagumi dan terlalu pahit untuk sekedar dirasakan”
~°~°~°
“Masuk” ucap Galang sambil menghentikan tertawanya. Gina yang melihat orang yang masuk tadi dengan tatapan tidak percaya.
Mampus gue. Batin Gina sambil menelan ludahnya.
“Raka, loe ngapain disini?? Gue pikir klien gue.”
Pasti gue ditanya yang aneh-aneh sama Galang kalau bang Raka tau dan cerita kalau gue kemarin kepesta dihotel Archimendes. Belum lagi kalau Galang tau ada insiden gara-gara gue. Batin Gina yang panik.
“ohh..... itu gue cuma mau ngambil berkas kerjasama kita sama proyek hotel dengan Sebastian Corp. ”
“Sebentar ya Ka.” Galang menuju meja kantornya
“Bang udah makan belum?. Makan bareng yuk” basa basi Gina supaya Raka tidak ngobrol dengan Galang.
“ayo, toh gue belum makan juga. Di rumah makan biasanya ya. Gue lagi pingen sambel welut, dah lama nggak makan menu favorit gue.”
“Nih, sorry ya gue nggak bisa ikut makan.” sambil mengulurkan tangan Galang yang memegang map biru berisi berkas-berkas itu.
“Siapa yang ngajak lidi kaya loe?!!”
“Siapa juga yang mau makan sama cewek kopet kaya loe, jarang mandi. Bau...” jawab Galang dengan tangannya yang memegang hidungnya seakan-akan ada bau tidak sedap.
Raka terkekeh “Kapan kalian akur?”
“Gak, nggak ada acara akur-akuran sama lidi, pokoknya loe lidi jangan lupa ajari gue mengemudi!!, gue nggak menerima penolakan!.”
“Bodo amat. Udah pergi sana. Brisik tau nggak” tangan Galang sambil dikibas-kibaskan memberi kode mengusir.
~°~°~°
Di rumah makan Gina dan Raka duduk dipojok dekat cendela dan pintu masuk yang menyuguhkan pemandangan bunga-bunga di luar ruangan.
Pelayan menghampiri meja yang sedang Raka dan Gina duduki dan memberikan daftar menu.
“Loe makan apa Gin?”
“Rendang aja bang sama minumnya susu coklat kocok”
“Kalau gue sambal welut dan minumnya disamain aja”
“Jadi, rendang satu, sambel welut satu dan susu coklat kocoknya 2. Ada tambahan yang lain?” ucap pelayan tadi dengan lancarnya. Seperti sudah tahunan menghafal kata-kata tadi.
“Udah aja. Cepat pake C!!.” ujar Raka.
Setelah menunggu dengan lamanya dan akhirnya pesanan yang mereka nantikan datang. Baru beberapa suap Gina memakan rendang yang diyakininya sebagai makan favoritnya, dia melihat cowok bisu dan tuli masuk.
Uhuk uhuk uhuk
“Loe kenapa Gin? Makannya pelan-pelan aja yang penting cepat” ucap Raka sambil memberikan minuman Gina. Saat minum tanpa disadari tu cowok sudah di samping duduk Gina.
“Astagfirullah ” ujar Gina sambil meneguk minumannya dengan susah payah.
~°~°~°
Jam 2 tepat Aldi meeting dengan Galang.
“Hotel yang akan kita bangun ini membutuhkan tenaga ekstra, karena berada di sekitar pemukiman elit dan hotel-hotel yang tidak kalah tanding”
“Benar katamu Di, tapi kita sudah mendapatkan banyak investor dan proyeknya juga hampir selesai. Sampai sekarang masih di zona aman. Kalau hanya sekedar karena kalah tanding jangan kuatir. Gue udah cari Arsitektur dan Desain Interior yang handal.”

KAMU SEDANG MEMBACA
FAMOUS FIVE
Novela Juvenilkisah remaja SMA, siapa yang tidak kenal Gina ? anggota f5 yang sangat populer disekolahan. sikapnya yang keras kepala, kejam dan acuh membuat para murid disekolahannya takut. dia bisa bersikap manis dan sopan hanya kepada Raka Josep Iskandar dan b...