Aku Sathiya Mahira

110 11 12
                                    

**********

Seorang wanita berpakaian pelayan itu tampak duduk sendirian didepan jendela dapur, jendela disana dapat terhubung langsung ke taman belakang rumah. Senyum si wanita bermata teduh itu pun terukir, ia nampak bahagia ketika sorot matanya tertuju kepada dua sosok malaikat kecil yang sedang bermain-main disana. Hati sang pelayan itu merasa turut serta dalam keceriaan kedua bocah tersebut.

"Aku, Sathiya Mahira. Pelayan setia didalam hunian mewah dan megah milik keluarga kaya raya. Kini, ditempat ini aku sedang melihat keceriaan anak-anak yang dulu pernah aku rasakan ketika aku berada didesa, ketika pristiwa pahit itu belum terjadi, dan ketika malapetaka itu belum merenggut semuanya"

#Flashback

"Mahira ... Berhenti .."

Teriak dua orang laki-laki bertubuh besar sambil mengejar seorang wanita yang saat itu nampak ketakutan. Merasa berada dalam bahaya, wanita berpenampilan sederhana itu nekad, ia nekad menerobos jalan yang pada saat itu sedang dilalui sebuah mobil sedan yang kelihatan sangat mewah, dan tiba-tiba saja ...

"Aaaa ..."

Suara rem yang diinjak sekuatnya itu melengking. Nafas wanita malang itu terdengar tak beraturan. Takut sekaligus tegang, ya perasaan inilah yang menyelimuti hati wanita yang tadi disebut namanya yaitu Mahira. Hmm, nama cukup indah.

"Ya Allah ..."

Si pemilik mobil itu terkejut. Ia mencoba mendekati Mahira yang masih duduk tersungkur didepan mobil mewah itu. Mahira terus memeluk tas yang ia pegang. Sesekali matanya melirik kearah kedua pria bertubuh gempal yang langkahnya terhenti tidak jauh dari tempat kejadian dimana Mahira hampir mati tertabrak.

"Kamu nggak apa-apa ?"

"Mas, tolong saya. Saya mau dijual sama mereka. Mereka jahat. Tolong saya mas .." ucap Mahira dengan suara yang bergetar karena ketakutan.

Pria berpakaian rapih layaknya orang kantoran itu memandang kearah dimana kedua pria yang mengejar-ngejar wanita malang ini. Mungkin karena takut berurusan dengan pria berjas dan berdasi seperti pria ini, akhirnya kedua pria bertubuh besar itu melarikan diri.

"Mereka udah pergi .." ucap pria itu.

"Mas Hikmal ..?"

Seorang wanita cantik tampak memanggil pria itu dari balik kaca mobil mewah tersebut. Hikmal menghampiri wanita itu dan bercakap lumayan lama, lalu kemudian, pria bernama Hikmal itu kembali menghampiri gadis tersebut.

"Kamu ikut dengan saya ya ?"

#Flashback Off

Kejadian itu kembali berputar didalam ingatannya. Ia membenci masa-masa itu, masa dimana ia harus sendiri tanpa ada satupun orang yang memperdulikannya. Hingga pada suatu hari, seorang pria kaya raya yang memiliki sifat darmawan itu menolongnya lalu membawanya hingga ia sampai disini.

"Aku dibawa ke rumah mewah ini, aku diberi makan, diberi tempat tinggal, dan diberi pelajaran untuk menjadi pelayan yang baik. Aku diperkerjakan dan hingga kini, jabatan kecil berhasil aku dapatkan. Ya, Mahira telah berganti nama menjadi Sathiya. Semua orang didalam rumah ini mengenal aku dengan nama Sathiya bukan Mahira. Aku adalah Sathiya, seorang pimpinan pelayan didalam hunian ini. Aku menjadi kepercayaan keluarga ini, aku menjadi satu-satunya pelayan yang mendapat sesuatu yang berbeda dari pelayan lainnya"

Suara hentakan kaki membuyarkan lamunannya. Sathiya menoleh ke belakang dan hadirlah sosok pria berpakaian pelayan yang kini sedang berjalan menghampirinya. Sathiya tersenyum pada pria ini. Ya, karena setiap hari ia selalu memberikan senyuman indahnya setiap kali ia bertemu dengan sahabat sekaligus rekan kerjanya yang paling dekat. Dialah Rangga.

Bukan Cinta BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang