BADEMAN

610 21 4
                                    

BADEMAN 


Bademan, adik dari Suparman, adalah anak kedua dari Sabdo Paralon dan Blorok. Kelahirannya terjadi dengan selisih waktu 10 jam dari kakaknya, sehingga mereka dapat dianggap sebagai kembar identik. Meskipun Bademan juga mewarisi kekuatan fisik yang kuat dari Sabdo Paralon, namun tidak sekuat saudaranya Suparman. Ia juga tidak mewarisi Kanuragan hitam dari Blorok.

Berbeda dengan Suparman, Bademan sangat bodoh, bahkan dianggap sebagai yang paling bodoh di antara 1000 murid Sabdo Paralon. Meskipun demikian, Bademan memiliki tekad yang kuat dan semangat membara untuk menjadi seperti saudara kandungnya. Hal ini karena ia ingin mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orangtuanya, seperti yang dialami oleh Suparman.

Menyadari bahwa Bademan tidak memiliki bakat dalam ilmu persilatan, Sabdo Paralon menyuruhnya untuk mempelajari ilmu bidang filsafah kehidupan, yang mengajarkan baik dan buruk nilai-nilai kehidupan serta bagaimana menyatu dengan alam. Cinta kasih menjadi fokus utama, sebuah kekuatan besar yang bersumber dari hati nurani manusia dan dapat menciptakan kedamaian tanpa kekerasan.

Bademan diam-diam melatih fisiknya dengan keras di dalam hutan dan mempelajari sedikit ilmu kanuragan, seperti jurus kera dan harimau yang ia ciptakan. Meskipun Sabdo Paralon mengetahui bahwa Bademan tidak berbakat dalam ilmu persilatan, ia terus melatih filsafat kehidupan dan mencoba menanamkan nilai-nilai yang baik dalam diri Bademan.

Ilmu filosofi yang diajarkan oleh Sabdo Paralon mengajarkan kontrol emosi, berpuasa, dan menanamkan sifat sopan-santun serta gotong-royong. Dalam tubuh manusia, terdapat dua kekuatan tersembunyi, yaitu cinta dan nafsu. Cinta bersifat rokhaniah, sedangkan nafsu bersifat jasmaniah. Ilmu filosofi tersebut diimbangi dengan latihan fisik dan kontrol emosi untuk menciptakan karakter yang berbeda antara Bademan dan Suparman.

Meskipun Bademan tidak menolak perintah Sabdo Paralon untuk belajar ilmu filosofi, diam-diam di dalam hutan, ia sering melatih fisik dengan keras dan mempelajari sedikit ilmu kanuragan, seperti jurus kera dan harimau yang diciptakannya.

Suatu hari, ketika Bademan kembali ke desanya, ia menemui kehancuran. Rumah-rumah tetangganya terbakar, mayat-mayat tergeletak di mana-mana. Bademan mencari orangtuanya dan menemukan ibunya bersimbah darah dalam kondisi sekarat. Ibu Bademan memberikan pesan terakhirnya, meminta agar Bademan selalu melindungi orang yang dicintainya.

Bademan kemudian menuju ke padepokan perguruan ayahnya, di mana ia melihat mayat-mayat teman seperguruannya tergeletak tewas. Sabdo Paralon sedang bertarung melawan Jaka Minggir, pendekar pencabut nyawa dari desa Wonokitri yang ingin membalas dendam atas kematian bapaknya yang dibunuh oleh Suparman.

Pertarungan antara Sabdo Paralon dan Jaka Minggir tidak seimbang. Sabdo Paralon sudah uzur dan luka-luka, tidak mampu menandingi kekuatan Jaka Minggir. Bademan hanya bisa menyaksikan pertarungan itu tanpa bisa berbuat apa-apa.

Sabdo Paralon akhirnya menyuruh Bademan untuk lari, menyelamatkan diri, sementara dia terus bertarung melawan Jaka Minggir. Jaka Minggir menyerang Bademan dengan jurus panah indra yang cepat, tetapi tiba-tiba Sabdo Paralon muncul dan menahan serangan tersebut dengan tubuhnya, mengorbankan diri untuk melindungi Bademan.

Bademan lalu diperintahkan untuk lari sejauh mungkin. Dalam pelariannya, dia terus berlari hingga akhirnya terjatuh ke dalam sumur tua, sambil mengingat kejadian tragis yang baru saja dialaminya.

NYAI DARMINIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang