TAKSI

2K 103 2
                                    


Wenda baru tiba dari berau, tinggal di jalan ks tubun beberapa tahun yang lalu. di daerah situ apabila malam sangat sepi dan gelap, tapi apa daya karna terlambat mencari tempat tinggal akhirnya mereka mendapatkan rumah sewa di jalan itu. Padahal rencananya mereka akan mencari sewaan rumah tunggal di kawasan jalan anggur atau sekitarnya agar dekat dengan kampus tempat ia mengambil mata kuliah yang diambilnya. tapi apalah daya semua uda ada yang menempati. Kebetulan hari itu wenda bersama julia temen sekelas dan temen seruangan kuliahnya, berkunjung ke tempat temennya yang ada di kawasan jalan frivab, kebetulan temen sekampungnya tinggal dan ngekos di daerah situ dan juga beda fakultas, sedang asik ngobrol gag terasa jam 9 malam, winda dan julia pun akan kembali ke kosnya di jalan anggur, namun masalahnya jam segini kendaraan umum gag ada yang lewat di sekitaran itu. Harus bejalan keluar ke jalan pahlawan untuk mendapatkan taksi ( taksi = sebutan untuk angkot di samarinda ), karna masih baru motor yang akan dikirim dari berau ke samarinda belum datang, saat itu tukang ojek pun gag ada, mereka berdua pun berjalan keluar sambil ngobrol, sesampai di tepi jalan tiba2 ada taksi berhenti di depannya, awalnya wenda agag kaget karna barusan dia menoleh kiri kanan namun dari jauh gag terlihat taksinya namun tiba2 aja ada di depannya, julia langsung nyeletuk "pak jalan ks tubun bisa ya pak? ". Si bapak sopir cuma menganggukkan kepalanya, julia pun langsung naik ke belakang dan duduk, karna gag mau mikir macem2 winda menyusul naik dan duduk menghadap pintu taksi itu.
_________
Karna asyik ngobrol gag terasa mereka melewati jalan mana aja, julia melirik jam yang ada di tangannya dan terlihat jamnya menunjukkan jam 12 kurang 15 menit. Kaget pun dia dan berkata ke winda kalo kita di taksi uda 3 jam lebih loh, winda kaget dan ikut melihat jam yang ada di tangannya, dia mengucek matanya untuk memastikannya dan betul aja. "Pak ks Tubun kog gag sampe2?... Winda bertanya ke sopir taksi, namun anehnya baru aja selesai bertanya taksi berhenti, dan baru julia mau bertanya ke pak supir matanya uda melihat gang tempat kosnya berada, julia pun langsung keluar mobil, winda yang belakangan turun mengeluarkan dompet dan mengambil sejumlah uang untuk pembayaran taksinya, setelah itu baru turun dari taksi itu, baru saja hendak berbalik untuk menyerahkan uang pembayaran taksi hilang raib entah ke mana. Winda kaget dan meneriaki julia yang uda hendak berjalan masuk ke gang. Julia menoleh dan melihat wajah pucat winda.
Mereka pun berdua kaget dan diam seribu bahasa, langkah kaki mereka terasa berat, hendak rasanya berlari saja namun serasa betis mereka berdua di ikat batu yang berat. Mereka pun masuk ke kosnya tanpa berucap dan muka pada pucat.

KiSah Misteri Area KaltimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang