2 - Something?

6.2K 716 23
                                    

"Tunggu Bu Dokter, aku ingin berbicara kepadamu, apa kau lihat-lihat? Aku hanya ingin mengobrol bersama Dokter Sek--Prilly!" Sentaknya pada suster di samping Prilly. Lantas ruangan itu menyisakan Ali dan Prilly di dalamnya.

"Kenapa? Kau mau mati? Cari saja rumah sakit yang tidak mengobati!" Ketusnya mengingat kejadian seminggu yang lalu.

"Tidak. Pikiranku sudah berubah. Aku ingin kembali sehat Dok,"

Prilly melotot "Kalau kau terus berbicara, itu artinya kau sudah sehat,"

Ali meringgis "Tapi jahitan operasi itu rasanya ngilu sekali, aku tak bisa bergerak bebas,"

"Sabar saja kenapa sih?"

Ali menggeleng. Nampaknya Prilly tak peka akan yang ia inginkan "Uh, aku ingin kau jadi dokter pribadiku saja bagaimana?"

Prilly melotot dan menggeleng "Aku sibuk! Kau tak tahu disini aku itu ahli bedahnya! Mana mungkin aku mengorbankan pekerjaanku itu hanya demi pasien yang sangat membuatku repot ini huh?"

Ali terkekeh "Kau sangat imut dokter, apa kau selalu memarahi pasienmu?"

"Tidak. Aku itu dokter yang ramah! Hanya padamu aku seperti ini!"

Ali tersenyum penuh arti "Bagus. Itu berarti aku yang spesial 'kan?"

"Spesial dikira martabak huh?"

"Ayolah dokter, mau ya jadi dokter pribadiku? Aku akan memeberimu gaji 10 kali lipat dari gajimu saat ini kalau kau mau!"

"10 kali lipat? Kau gila? Gajiku tidak sedikit! Memangnya kau sekaya apa huh?"

"Pak Presiden, kau tahu? Kekayaannya tak ada bandingannya denganku!"

"Hey! Dia ayahku,"

"Oke, mau dia ayah siapapun,"

Prilly mendengus. Lelah berdebat dengannya. "Kau bisa selesaikan administrasinya dan pulang sore ini juga,"

"Sore kau ada shift kerja tidak Bu Dokter?"

Prilly melotot.

"Oh iya, Dokter Seksi, sore ini kau free kan?" Prilly memutarkan bola matanya mengingat panggilan itu.

Prilly mengangguk. "Tetapi malamnya aku ada siaran langsung,"

"Tepat sekali, aku akan mengantarmu!"

"Apa—"

"Kau tak mempunyai kekasih kan?"

"Sialan kau!"

"Yang benar Prilly, kau punya kekasih tidak?"

"Punya."

Ali menghela nafas kecewa. Tapi, kalau janur kuning belum melengkung kenapa tidak?

"Justin Bieber, Shawn Mendes, Zayn Malik, itu semua kekasihku," Ucapnya bangga membuat Ali ingin tertawa saat itu juga. Dokter ini sangat menggemaskan menurutnya. Tapi ini berarti Prilly tak mempunyai kekasih.

"Sore aku mau pulang bersamamu!"

"Tidak bisa! Aku sudah menolak permintaanmu untuk menjadi dokter pribadi ya! Kau yang benar saja,"

"Sebagai teman Prilly, Ah aku memanggilmu Prilly saja, aku lebih dewasa 2 tahun darimu, kau harus tahu itu! Tapi kau jangan memanggilku Kakak, aku bukan kakakmu soalnya,"

"Aku lebih baik memanggilmu 'pasien cerewet' saja kalau begitu,"

Ali tersenyum simpul. Panggilan apa saja yang terpenting itu dirinya dan Prilly. Itu saja.

Perfect QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang